Liputan6.com, Beijing - China akan membuka perbatasannya bagi turis asing, dengan kembali menerbitkan semua jenis visa mulai Rabu (15/3/2023). Ini merupakan kali pertama dalam tiga tahun sejak merebaknya pandemi COVID-19.
Penghapusan aturan ini diberlakukan setelah pihak berwenang menyatakan kemenangan atas pandemi COVID-19 bulan lalu.
Advertisement
Dilansir Channel News Asia, Selasa (14/3), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China mengumumkan bahwa untuk wilayah China yang tidak memerlukan visa sebelum masa pandemi juga akan kembali seperti semula. Ini akan mencakup Pulau Hainan dan kapal pesiar yang melewati pelabuhan Shanghai.
Selain itu, akses bebas visa ke ke pusat manufaktur selatan Guangdong untuk orang asing dari Hong Kong dan Makau juga akan dilanjutkan.
Kemlu China juga mengatakan bahwa orang asing yang memegang visa yang dikeluarkan sebelum 28 Maret 2020, yang masih dalam masa berlakunya juga akan dapat memasuki China.
Perjalanan Keluar China
China juga telah mencabut imbauan agar warganya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri pada Januari. Pihaknya telah menambahkan 40 negara tujuan lagi ke dalam daftar yang mengizinkan perjalanan grup tur, sehingga jumlahnya kini menjadi 60.
Menurut pelacakan penerbangan China APP Flight Master, penerbangan internasional masuk dan keluar China pada 6 Maret naik lebih dari 350 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi hampir 2.500 penerbangan. Meskipun jumlahnya masih hanya 17,4 persen dibanding tahun 2019.
Pada tahun 2022, hanya 115,7 juta perjalanan lintas batas yang dilakukan masuk dan keluar China, dengan jumlah turis asing mencapai sekitar 4,5 juta.
Sementara sebelum pandemi, China mencatat 670 juta keseluruhan perjalanan pada tahun 2019, dengan jumlah turis mencapai 97,7 juta.
Advertisement