Liputan6.com, Jember - Sepekan menjelang datangnya bulan Ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional di Jember terpantau mulai naik.
Kenaikan yang cukup signifikan ada pada komuditi cabai rawit yang harganya tembus hingga Rp80 ribu per kilogramnya. Naiknya harga cabai rawit ini diduga karena pasokan yang berkurang akibat cuaca ekstrem dalam beberap pekan terkahir.
Advertisement
“Untuk harga cabai rawit memang melonjak sejak awal Maret 2023 karena pasokan dari petani yang berkurang dan banyak cabai petani yang rusak akibat cuaca ekstrem,”ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember, Bambang Saputro, Selasa (14/3/2023).
Di sejumlah pasar tradisional di Jember harga cabai rawit berkisar antara Rp 75.000 hingga Rp80.000 setiap Kilogram, sedangkan untuk cabai merah besar berkisar Rp30.000 hingga Rp35.000 perkilogramnya
“Harga cabai merah besar juga mengalami kenaikan selama beberapa hari terakhir , tapi tidak terlalu meroket seperti cabai rawit merah,” tambahnya.
Sedangkan harga cabai rawit di pasar tradisional mulai naik sejak awal Maret 2023 dengan harga berkisar Rp 50.000 hingga Rp60.000 per kilogram, lalu setiap pekan terus merangkak naik hingga pertengahan Maret 2023 menjadi Rp80.000 per kilogram.
“Penyebab naiknya harga cabai karena pasokan dari petani berkurang akibat cuaca ekstrem yang menyebabkan cabai petani rusak hingga gagal panen,” katanya
Bambang berharap harga cabai tidak terus naik karena pekan depan sudah mulai masuk bulan puasa dan diharapkan pasokan cabai dari luar daerah tersedia agar harga komuditas tersebut bisa Kembali stabil.
Daya Beli Masyarakat Turun
Sementara pedagang di Pasar Tanjung Amrullah mengatakan harga cabai perlahan terus naik, terlebih lagi menjelang puasa ini. Sebab kebutuhan masyarakat terhadap komuditas ini terus meningkat namun pasokan dari petani berkurang.
“Para pedagang juga mengurangi pembelian karena komuditas cabai rawit tidak bisa bertahan lama dan mudah busuk, sehingga pedagang menjual ke masyarakat juga disesuaikan dengan pembelian kami ke pengepul,”paparnya
Akibat naiknya harga ini, masyarakat juga mengurangi pembelian cabai rawit. Termasuk pengusaha warung makan.
“Daya beli masyarakat turun karena harga cabai terus naik,” pungkasnya.
Advertisement