Asosiasi Lembaga Pemeriksa Halal Indonesia Resmi Terbentuk, Ini Tujuannya

Asosiasi Lembaga Pemeriksa Halal Indonesia (ALPHI) resmi terbentuk sebagai upaya akselerasi perwujudan target sertifikasi halal di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2023, 14:50 WIB
Asosiasi Lembaga Pemeriksa Halal Indonesia (ALPHI) resmi terbentuk sebagai upaya akselerasi perwujudan target sertifikasi halal di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Lembaga Pemeriksa Halal Indonesia (ALPHI) resmi terbentuk sebagai upaya akselerasi perwujudan target sertifikasi halal di Indonesia. ALPHI ini terbentuk dan dideklarasikan pada sidang Musyarawah Nasional (Munas) ALPHI 2023, yang diikuti oleh 28 Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) secara hybrid, baik secara daring maupun luring di Gedung MUI, Jakarta (13/3/2023) kemarin.

Hasil sidang Munas tersebut resmi terbentuk ALPHI dan terpilih Ketua ALPHI Elvina Agustin Rahayu, dari Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halal Thoyyiban (LPH-KHT) PP Muhammadiyah untuk periode selama 2 tahun, yaitu tahun 2023 sampai dengan 2025.

“Pembentukan ALPHI ini sejalan dengan target pemerintah untuk menjadi pusat halal dunia di tahun 2024, dan kami berharap mampu menjadi bagian katalisator untuk mempercepat target realisasi sertifikasi Halal di Indonesia,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa M. Asrorun Ni’am. 

Jadi Wadah Dakwah Halal

Selanjutnya, Asrorun Ni’am menambahkan bahwa dengan ALPHI ini mampu sebagai wadah dalam mengokohkan dakwah halal.

“Nantinya, dengan ALPHI ini mampu mengisi kekurangan menjadi kekuatan, menyamakan persepsi terkait model pemeriksaan halal, saling bekerja sama antar LPH, dan komitmen untuk merapatkan barisan dalam dakwah halal,” ujar Asrorun.

Ketua Panitia Munas ALPHI 2023 Muti Arintawati menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan tugas Ketua ALPHI yang terpilih.

“Kami atas nama pelaksana kegiatan ini, antara LPPOM MUI, PT Sucofindo, dan PT Surveyor Indonesia, mengucapkan selamat kepada  Ketua ALPHI terpilih. Kami akan terus mendukung dalam pelaksanaan tugas sebagai LPH. Khususnya membuat LPH di bawah naungan ALPHI, menjadi LPH yang sama-sama maju, andal, dan terpercaya. Ini pun menjadi mimpi kita bersama,” kata Muti.

 


Wadah Kerja Sama

Logo Halal Indonesia terbaru yang disebut mirip wayang (Foto: Dok. Kemenag)

Ketua ALPHI Elvina Agustin Rahayu mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan dan berharap dengan adanya ALPHI ini  mampu menjadi wadah kerja sama dan solidaritas di antara anggota LPH dalam mendukung ekosistem halal Indonesia dan global.

“Dengan adanya ALPHI ini juga mampu memaksimalkan sinergi antara BPJPH sebagai regulator, LPH sebagai Pemeriksa kehalalan produk, dan MUI sebagai ulama yang memberikan fatwa halal, serta pihak lainnya yaitu Lembaga Pelatihan, Lembaga Sertifikasi Profesi, para fasilitator, dan para pelaku usaha dalam dan luar negeri. Kolaborasi dengan berbagai pihak ini untuk mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia di tahun 2024,” kata Elvina.

Selanjutnya, Elvina berharap dengan ALPHI ini juga mampu meningkatkan, kompetensi, integritas, kapasitas, dan keandalan Lembaga Pemeriksa Halal

"Sehingga konsisten dalam menjalankan komitmen, serta menjaga profesionalisme, independensi dan integritas untuk melakukan kegiatan pemeriksaan kehalalan produk,” kata Elvina.

Kedepannya Elvina berharap bahwa dengan kehadiran ALPHI dalam industri halal mampu mendukung kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan jaminan ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan produk. Hal ini pun sejalan dalam deklarasi yang dibacakan langsung oleh Elvina pada sidang Munas ALPHI 2023.

 


Bentuk Ekosistem Wisata Halal, Cheria Holiday Ajak Kerja Sama Garuda Indonesia

Cheria Holiday mengepakkan sayap bisnis ke berbagai kota di Indonesia. Agen travel ini menggandeng Garuda Indonesia untuk mendapatkan berbagai harga promo penerbangan. (Dok Cheria Holiday)

Relaksasi kebijakan bepergian ke berbagai destinasi wisata halal baik dalam maupun luar negeri diinisiasi positif oleh pemerintah Indonesia. Gaya hidup halal yang tengah berkembang pesat, diyakini mampu memulihkan ekonomi pasca gelombang pandemi Covid-19.

Potensi 10 juta wisatawan muslim domestik inilah yang menjadi barometer Cheria Holiday mengepakkan sayap bisnis ke berbagai kota di Indonesia. Bahkan, agen travel ini menggandeng maskapai BUMN Garuda Indonesia untuk mendapatkan berbagai harga promo penerbangan.

“Ini terobosan untuk merespons permintaan pasar. Setelah dua tahun terkurung pandemi, antusiasme masyarakat berwisata halal kian tinggi. Selama ini konsumen kami jauh-jauh ke Jakarta untuk memesan paket tur," tutur Cheriatna, CEO Cheria Holiday, di Tangerang Selatan, Jumat (24/2/2023).

Selain itu, menggeliatkan wisata dalam negeri menjadi misi ekspansi Cheria Holiday ke berbagai kota besar di Indonesia, demi mempercepat penambahan devisa negara dari ekosistem pariwisata halal. Apalagi sejumlah destinasi wisata halal Indonesia terus berbenah meningkatkan ketersediaan penginapan nyaman, menu halal, juga kemudahan akses beribadah.

“Selama ini mungkin konsumen tahunya Cheria Holiday jago custom paket wisata halal luar negeri maupun paket umroh. Indikasinya mungkin tiket pesawat internasional lebih ekonomis ketimbang penerbangan domestik. Sebagai langkah strategis menggenjot devisa dan menggarap ekosistem pariwisata halal Indonesia, kami berkolaborasi dengan Garuda Indonesia dan Bank Syariah Indonesia,” kata pria yang juga Ketua Asosiasi Travel Halal Indonesia (ATHIN) tersebut.

Melalui kerja sama harmonis dengan maskapai pelat merah, pihaknya menggaransi konsumen dapat tiket hemat untuk mengeksplor sejumlah destinasi pariwisata halal Indonesia.

Cheriatna melanjutkan, ekspansi bisnis wisata halal bukan hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga menyiarkan tren keIslaman lainnya. Semakin banyak mitra di luar daerah, diharapkan wisatawan muslim lebih mudah mengakses Cheria Holiday dan menikmati sensasi tur yang luar biasa. 


Kemenparekraf Fokus Tingatkan Fasilitas Wisata Ramah Muslim, Termasuk di Borobudur

Stupa-stupa Budha terlihat di candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia 10 Mei 2016. Menurut Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo untuk mengajukan arsip sebagai Memory of the World tidak bisa tunggal. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kembali mengangkat soal wisata halal atau wisata ramah muslim.  Ia mengatakan, Kemenparekraf sedang fokus meningkatkan rating Indonesia dalam pengembangan wisata minat khusus yang salah satunya ramah muslim berbasis masjid.

Kemenparekraf juga akan memberikan layanan tambahan bagi wisatawan atau experience of service, di antaranya halal package, halal food, halal hotel, halal finance, transportasi dan lain sebagainya.

"Unique experience aktivitas wisata mengunjungi masjid-masjid di Indonesia, dan bukan hanya dinikmati wisatawan muslim saja tapi juga wisatawan mancanegara (wisman)," ucap Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.

Pariwisata minat khusus ini, lanjut dia, bersifat inklusif bukan eksklusif.  Sandiaga juga menyebutkan hal ini patut dihadirkan sebagai upaya penyediaan atau pelayanan bagi wisatawan untuk lakukan kegiatan ibadah dan kebutuhan sehari-hari.

Menaprekraf juga menanggapi rencana PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) yang dikabarkan bakal mengedepankan wisata halal di Candi Borobudur,  Pada dasarnya kawasan wisata Candi Borobudur merupakan pariwisata spiritual dipersiapkan sebagai destinasi super prioritas yang berkelas dunia.

Menurut pria yang akrab disapa Sandi ini, pemenuhan fasilitas maupun sarana prasarana terkait kebutuhan wisatawan, termasuk yang muslim, memang harus dilakukan. "Kita menyiapkan Borobudur sebagai destinasi kelas dunia," ucap Sandiaga. 

Infografis Prosedur Pengajuan Sertifikat Halal. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya