Liputan6.com, Jakarta Ancaman pembunuhan yang terjadi kepada band Radja ternyata sampai ke Pemerintah Malaysia. Melalui Menteri Komunikasi dan Digital, pihak Malaysia mempersilakan pihak kepolisian untuk melanjutkan penyelidikan.
Pemerintah Malaysia juga mendapatkan laporan bahwa saat ini beberapa pelaku sudah ditangkap polisi.
"Kami akan mempersilakan polisi melanjutkan penyelidikan mereka. Saya diberitahu bahwa beberapa orang sudah ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut. Jadi kami akan menunggu informasi baru dari pihak berwenang,” kata Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzi seperti dikutip dari Malaysia The Star, Selasa (14/3/2023).
Baca Juga
Advertisement
Disalahartikan
Fahmi Fadzi mengimbau masyarakat Malaysia berhati-hati dengan kata-kata, terutama secara online, karena dapat dengan mudah disalahartikan oleh orang lain.
"Saya pikir kita harus memperhatikan apa yang kita katakan secara online, dan itulah mengapa literasi digital atau internet itu penting. Kadang-kadang, apa yang kita anggap lelucon bisa diartikan berbeda oleh orang lain," ujar Fahmi.
Advertisement
Menangkap
Kepolisian Malaysia sebelumnya telah menangkap dua pria terkait kasus band Radja mendapat ancam dibunuh setelah konser pada Sabtu (11/3/2023) malam di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor Bahru. Kepala polisi Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan, kedua tersangka berusia 37 dan 48 tahun.
Mereka dibawa ke markas polisi distrik selatan Johor Bahru pada Minggu (12/3/2023) Pukul 15.30 waktu setempat.
Menggelar Konser
Sebelumnya, usai menggelar konser para personel Band Radja mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari oknum warga Johor, Malaysia. Kondisi tersebut sampai membuat para personel Radja menjadi trauma.
Padahal, sebelumnya semua personel berusaha untuk selalu ramah pada setiap fans yang mengajak foto bersama. Namun usai kejadian pahit itu, mereka takut ketika ada yang mengajak berfoto semasa masih berada di Malaysia.
Advertisement