5 Fakta Band Radja Dapat Ancaman Pembunuhan Usai Manggung di Malaysia

Band Radja mendapat ancaman pembunuhan usai manggung di Malaysia pada Sabtu (11/3/2023). Terbaru, Ian dan kawan-kawan melaporkan ke Mabes Polri untuk minta perlindungan.

oleh Arini Nuranisa diperbarui 14 Mar 2023, 19:45 WIB
Kasus Ian Kasela dengan rumah karaoke keluarga masih dalam proses hukum. Dua kali Polda Jatim memanggil Ian Kasela, vokalis band Radja. (Andy Masela/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Kejadian kurang menyenangkan dialami para grup band Radja setelah menggelar konser di Malaysia. Sang vokalis, Ian Kasela mengaku mendapat ancaman pembunuhan usai manggung di Negeri Jiran melalui Instagram Storiesnya. Kejadian tersebut sontak membuat Ian dan para personel Radja yang lain merasa trauma.

Grup band asal Kalimantan Selatan itu menggelar konser di Malaysia pada Sabtu (11/3/2023) lalu. Ian Kasela dkk mendapat ancaman pembunuhan dari warga Johor. Pelantun lagu 'Benci Bilang Cinta' itu menceritakan bahwa ia dan rombongan Radja diintimidasi oleh beberapa oknum di dalam sebuah ruangan usai manggung.

"Tak tau terima kasih, malah ngancam-ngancam mati!!" tulis Ian Kasela pada Insta Story-nya pada Minggu (12/3).

Ian Kasela dkk dicaci maki, dan diancam akan dibunuh tanpa alasan yang tidak mereka ketahui. Parahnya lagi, hal itu dilakukan di depan keluarga Radja Band yang memang saat itu ikut menemani saat manggung di Malaysia.

Berikut ini beberapa fakta terkait band Radja yang dapat ancaman pembunuhan usai manggung di Malaysia, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (14/5/2023).


1. Mendapat intimidasi

Ian Kasela dan Radja Band. (Dok. via M. Altaf Jauhar)

Dikutip dari Showbiz Liputan6.com, setibanya di Indonesia, Ian Kasela membeberkan lebih jelas terkait kejadian di Malaysia itu. Mereka mengaku sangat kecewa dengan perlakuan oknum di Johor tersebut.

Awalnya, konser tersebut berjalan sukses dan lancar. Namun, tourism Johor membuat para band Radja kecewa. Karena bukan terima kasih yang didapat, tapi malah dicaci maki, bahkan ancaman pembunuhan terhadap kami. Padahal mereka sudah menghibur dan memberikan yang terbaik untuk penonton.

"Jika Radja datang lagi, jika Radja saya dengar ada di Kuala Lumpur, ada di Johor, di Malaysia, mati! Lebih dari intimidasi. Kami ditekan tidak bisa berbuat apa-apa, dalam ruangan yang sempit, diisi oleh bodyguard mereka yang banyak, dua orang memperlakukan kami dengan sangat biadab," ungkap Ian Kasela.


2. Jadi trauma saat dimintai foto

Band Radja saat sesi foto di kantor Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta (2/27). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebagaimana diketahui, banyak band Indonesia yang memiliki penggemar di Malaysia, termasuk Radja Band. Bahkan, sepanjang perjalanan pulang ke Indonesia, Radja juga masih mendapat banyak permintaan foto bersama dari para penggemar mereka di Malaysia.

Namun, karena perlakuan yang baru saja mereka alami, Ian Kasela dkk mengaku sedikit trauma apabila ada yang meminta foto kepada band yang beranggotakan empat orang itu. Terlebih lagi dengan orang yang memiliki perawakan seperti yang melakukan penindasan dan pengancaman terhadapnya.

"Mohon maaf ya, ada yang face India, kita langsung takut, parno. Mereka minta foto, tapi kami takut, kena mental. Mental kita terganggu. Di Kuala Lumpur juga, ada juga, banyak lagi yang minta foto, lihat wajah India, kita takut," sambung Ian Kasela.

Setelah itu, Ian Kasela dan seluruh personelnya pun kemudian membuat laporan ke pihak kepolisian setempat sebelum akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Johor dan kembali ke Indonesia.


3. Dua pelaku ditangkap

Vokalis Radja, Ian Kasela sudah menjadikan kacamata hitam sebagai bagian dari identitasnya. Style yang khas itu pun masih dipertahankan sampai sekarang, konsisten! [Instagram @iankaselaradja]

Setelah membuat laporan ke pihak kepolisian, dua tersangka ancaman pembunuhan itu telah ditangkap di daerah Johor Baru Selatan. Berdasarkan laporan Free Malaysia Today, Senin (13/3/2023), Radja mendapat ancaman pembunuhan setelah menggelar konser di Larkin Arena Indoor Stadium.

Kepala polisi Johor, Kamarul Zaman Mamat, menyebut dua orang yang ditangkap adalah orang Malaysia berusia 37 tahun dan seorang warga asing berusia 48 tahun.

Berdasarkan laporan The Star, pelaku ditangkap karena tindakan intimidasi kriminal, serta karena tindakan menghina. Polisi juga meminta orang-orang yang punya informasi tambahan untuk melapor.


4. Ada kesalahpahaman dengan pihak EO

Band Radja saat merayakan ulang tahun ke-17 di Hard Rock Cafe, Jakarta

Konsul Jenderal RI di Johor Bahru Sigit S Widiyanto menjelaskan bahwa band Radja mengalami selisih pendapat mengenai kontrak dengan pihak Event Organizer (EO). Kemudian, dua oknum EO pun marah dan mengeluarkan kata kasar hingga ancaman yang membuat band tersebut merasa takut dan trauma.

"Radja lalu melaporkan tindakan kedua oknum ini kepada Polisi Johor Bahru Selatan," terang Sigit, dikutip dari Showbiz Liputan6.com, Selasa (14/3/2023).

Setelah mendengar berita ini, KJRI berkoordinasi dengan Kepolisian Johor dan mendapat informasi bahwa kedua pelaku telah menyerahkan diri pada 12 Maret dan telah diperiksa. "Mereka tidak ditahan karena membayar uang jaminan," lanjut Sigit.

 


5. Datangi Mabes Polri

Band Radja saat tampil di kantor Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta (2/27). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Terbaru, Ian Kasela mendapat informasi bahwa oknum tersebut sudah dilepaskan kepolisian Malaysia. Oleh karena itu, ia bersama personel Band Radja yang lain mendatangi Mabes Polri guna konsultasi.

"Di sini kita hanya bertanya minta petunjuk. Karena lokasi kejadiannya ada di Malaysia. Makanya kita diarahkan ke Interpol," ujar Ian kasela di Mabes Polri, Jakarta Selatan, dikutip dari Showbiz Liputan6.com, Selasa (14/3/2023).

Ian mengatakan, upaya ke Mabes Polri dan Interpol ini guna mendapat perlindungan. Apalagi, berdasarkan informasi yang ia dapat, oknum tersebut sudah dibebaskan. Para personel Band Radja dan keluarga meminta perlindungan dari Interpol atau Mabes Polri.

"Kita enggak tahu kan nanti mereka kalau misalkan dendam, menyuruh orang mencelakakan kita. Naudzubilah," ujar Ian.

Ian tak menampik dirinya merasa trauma atas kejadian yang dialaminya usai menggelar konser di Johor, Malaysia. Apalagi, oknum tersebut melontarkan kata-kata kasar hingga mengancam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya