Liputan6.com, Jakarta Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur Muhammad Fawait atau Gus Fawait mengatakan, sebagaimana pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pemprov maupun pemkab dan Pemkot akan mengantisipasi atau menekan angka inflasi dengan melakukan operasi pasar (OP).
Advertisement
Langkah tersebut, dinilai cukup efektif untuk menekan lonjakan harga-harga kebutuhan pokok. Namun agar lebih efektif, pihaknya mengusulkan agar pelaksanaan operasi pasar melibatkan UMKM.
"Kami mengusulkan pemprov melaksanakan operasi pasar dengan melibatkan UMKM - UMKM yang menjual kebutuhan pokok, seperti beras dan gula," katanya, Selasa (14/3/2023).
Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2020 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini menyebut langkah itu adalah operasi pasar yang dimodifikasi. Menurutnya, secara teori operasi pasar cukup efektif untuk menekan inflasi. Tapi belum maksimal.
Gus Fawait melanjutkan, dengan melibatkan UMKM, maka dampak positif operasi pasar dapat lebih dirasakan manfaatnya. Karena tidak hanya konsumen yang mendapat manfaat, tetapi juga para pelaku UMKM.
"Selama ini konsep operasi pasar hanya dilakukan dengan menempatkan mobil di lingkungan pasar-pasar. Kami usulkan konsep bazar dalam melaksanakan operasi pasar," ujar Presiden Laskar Sholawat Nusantara tersebut.
Gus Fawait menambahkan, dengan konsep bazar, operasi pasar bisa dilaksanakan di permukiman warga. Dengan begitu, manfaatnya bisa lebih dirasakan langsung oleh masyarakat. Bisa juga bazar dilaksanakan di lingkungan acara pengajian umum atau istigosah yang diikuti ratusan hingga ribuan jamaah.
Operasi Pasar di Lingkungan Pasar Kurang Efektif
Bendahara GP Ansor Jatim ini menilai, operasi pasar di lingkungan pasar kurang efektif. Karena belum tentu masyarakat yang mendapatkan manfaat langsung. Bisa jadi pedagang di dalam pasar sendiri yang memborong kebutuhan pokok.
"Dengan konsep bazar, ibarat pepatah sekali dayung maka 2 sampai 3 pulau terlampaui. Tidak hanya masyarakat yang mendapat manfaat, para pelaku UMKM pun juga. Dengan begitu pertumbuhan ekonomi yang riil pun terjadi di bawah," pungkas Bendahara Partai Gerindra Jatim itu.
Advertisement