Didiagnosis ADHD di Usia 52, Komedian Inggris: Itu yang Membentuk Diri Saya Sekarang

ADHD biasa didiagnosis pada anak, tetapi untuk komedian asal Inggris ini, ia didiagnosis ketika ia sudah 52 tahun. Apa makna ADHD baginya?

oleh Chelsea Anastasia diperbarui 15 Mar 2023, 18:00 WIB
Ilustrasi ADHD. (Tara Winstead dari Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Komedian dan aktor asal Inggris Raya, Johnny Vegas mengungkapkan bahwa ia telah didiagnosis menderita gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (Attention Deficit Hyperactivity Disorder/ADHD) pada usia 52 tahun, dilansir dari laman The Guardian.

ADHD digambarkan sebagai suatu kondisi yang memengaruhi perilaku orang dengan efek kegelisahan, kesulitan berkonsentrasi, dan impulsivitas, menurut National Health Service (NHS). 

Aktor yang lahir di Lanchasire, Inggris tersebut mengatakan, perasaan kesulitan melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil dan rasa disorganisasi merupakan makna ADHD baginya. Menurutnya, mengidap ADHD mengharuskannya untuk menyaring semua hal yang harus ia lakukan, termasuk hal-hal kecil.

“Jika kamu tidak memiliki filter sama sekali, hal-hal yang sangat sederhana menjadi sangat memakan waktu. Ini seperti (ketika) aku akan menggeser cangkir, dan kemudian aku memiliki 10 ide lain padahal aku belum memindahkan cangkir itu. Tiga minggu kemudian. cangkir itu masih ada dan seseorang akan bertanya mengapa aku tidak menggeser itu, dan itu (seperti) menjadi tugas yang sangat besar,” tutur Johnny.

Menurut pelawak sekaligus sutradara Inggris tersebut, ADHD berkaitan erat dengan bagaimana otak seseorang mengatur dirinya sendiri. “Aku selalu tahu bahwa aku kurang teratur, tetapi (diagnosis) ini membantu memahami banyak hal,” ungkapnya.


Peran ADHD Baginya dan ADHD untuk Orang Dewasa

Johnny mengaku, ADHD membuat ia menjadi dirinya sendiri dan telah menjadikannya dirinya yang sekarang. Bahkan, ia beranggapan bahwa gangguan tersebut telah membantunya menjadi komedian stand-up yang lebih baik.

“Dalam beberapa hal kamu bisa melihatnya dengan penyesalan, tapi aku memiliki kehidupan yang mempesona, jadi tidak ada penyesalan,” katanya.

Menurutnya, ADHD membantunya membuat perubahan karena ia jadi ingin lebih bertanggung jawab. “Aku tidak melihatnya (dampak negatif ADHD) sebagai hal yang mendefinisikan diri saya,”

Dilansir dari laman NHS, sebagian besar kasus ADHD untuk banyak orang didiagnosis ketika mereka berusia di bawah 12 tahun. Akan tetapi, dalam beberapa kasus termasuk Johnny, kondisi tersebut didiagnosis pada masa dewasa.


Cara Menangani ADHD pada Orang Dewasa

Ilustrasi ADHD pada orang dewasa.

Mengingat gangguan ini lebih umum terjadi pada anak-anak, tak jarang orang dewasa yang memiliki ADHD merasa bingung bagaimana cara mengatasinya.

Berikut beberapa cara praktis menangani ADHD pada orang dewasa, dilansir dari laman Klikdokter.

Buatlah daftar tugas atau target yang ingin dicapai setiap hari dan berikan prioritas. Pastikan agar tidak terlalu banyak dan terpecah-pecah menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana. Gunakan checklist untuk memudahkan Anda mengikuti progres.

Gunakan memo kecil atau stiker yang bisa ditempel di kulkas atau tempat lain agar pesan-pesan penting mudah terlihat.

Gunakan satu buku atau kalender elektronik untuk mencatat janji temu dan tenggat waktu. Pastikan untuk membawa agenda atau gadget agar ide atau hal penting dapat dicatat setiap saat.

Selalu biasakan untuk mengatur dokumen dan informasi agar mudah dicari. Ini akan membantu mencegah kepanikan dan kecemasan yang seringkali terjadi pada orang dengan ADHD.

Simpan benda-benda penting seperti kunci, dompet, dan kacamata di tempat yang sama setiap saat. Jangan sungkan untuk meminta bantuan keluarga atau sahabat dekat jika dibutuhkan.

Dengan cara-cara praktis ini, diharapkan dapat membantu orang dewasa dengan ADHD mengatasi masalah mereka dan mempermudah kehidupan sehari-hari.

Gangguan Mental yang Paling Banyak Diderita Remaja Indonesia pada 2022 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya