Liputan6.com, Jakarta - Pada hari kiamat manusia akan mati. Kemudian Allah akan membangkitkan seluruh manusia dari Nabi Adam hingga yang terakhir dari kubur (Yaumul Ba’ats). Selanjutnya, manusia akan berkumpul di Padang Mahsyar dan menerima catatan amalnya selama hidup di dunia.
Catatan amal yang dilakukan manusia selama di dunia akan dihitung dan diperlihatkan (Yaumul Hisab). Sholat akan menjadi amal yang pertama kali dihisab.
Manusia akan menghadapi Yaumul Mizan setelah Yaumul Hisab. Pada tahap ini manusia akan menerima hasil timbangan seluruh perbuatannya selama di dunia. Barulah setelah itu manusia akan menerima balasan sesuai apa yang telah diperbuat dan dikerjakan di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Setelah melewati fase-fase pascakiamat, seorang jemaah Al-Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Ia menanyakan perihal hadis atau ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang kehidupan dunia baru setelah kiamat.
“Buya maaf sebelumnya pertanyaan ini tidak berilmu dan tidak beradab. Semoga jawaban Buya bisa mempertebal iman saya. Jika sudah kiamat dan sudah semua manusia dihisab dan dimasukkan ke surga atau neraka. Apakah Allah akan menciptakan dunia yang baru lagi seperti saat ini?” tanya jemaah tersebut seperti dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Selasa (14/3/2023).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Menjawab pertanyaan tersebut, Buya Yahya menegaskan, tidak ada keterangan hadis atau ayat Al-Qur’an yang yang menerangkan bahwa setelah peristiwa pascakiamat Allah menciptakan bumi baru lagi lalu berikut kehidupan baru.
“Yang ada kehidupan di akhirat nanti yang selama-lamanya. Ahli neraka akan di neraka, ahli surga akan di surga selama-lamanya,” katanya.
"Jadi, itu keterangannya tidak ada. Selesai kisah dunia kemudian akan berganti dengan urusan akhirat nanti," tegas pengasuh LPD Al Bahjah.
Buya Yahya menuturkan bahwa kehidupan akhirat lebih panjang dari kehidupan di dunia. Disebutkan bahwa hari akhirat itu kekal, tidak terbatas akan waktu dan itu sudah menjadi kehendak Allah.
Hal tersebut merupakan urusan Allah. Karena itu, sebagai hamba-Nya sebaiknya lebih banyak memikirkan apa yang harus dilakukan untuk persiapan hari akhir agar menjadi golongan ahli surga ketimbang mengurusi urusan Allah.
Wallahu’alam.
Baca Juga
Advertisement