Liputan6.com, Jakarta - Jajaran petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) telah melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data mencapai 204.559.713 pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari selepas menyaksikan langsung proses coklit yang dilakukan Pantarlih Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, kepada Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Advertisement
"Data yang digunakan sebagai dasar pemutakhiran data pemilih sekarang ini tercatat sebanyak 204.559.713 pemilih," ujar Hasyim di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (14/3/2023).
Hasyim menuturkan, data pemilih yang digunakan sebagai alat kerja coklit pantarlih terdiri atas dua instrumen. Pertama adalah data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) dari pemerintah. Kedua data pemilih terakhir atau Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu terdahulu yang dimiliki KPU.
"Berdasarkan dua data tersebut lalu disinkronisasi dan itulah data pemilih yang digunakan sebagai alat kerja bagi teman-teman pantarlih ketika pemutakhiran data pemilih," ujar Hasyim.
Seorang Pantarlih Kelurahan Gambir Jakpus bernama Febby Azza Nurhakim pada Selasa, 14 Maret 2023 melakukan proses Coklit Data Pemilih Presiden dan Ibu Negara di Istana Merdeka, disaksikan langsung Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dan Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos.
Imbauan Jokowi
Jokowi menuturkan, proses tersebut membuktikan dirinya dan Iriana sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2024. Jokowi mengimbau masyarakat untuk berperan aktif mengecek apakah nama masing-masing sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2024.
"Saya mengajak dan mengimbau seluruh masyarakat untuk mengecek namanya di website KPU. Apabila belum terdaftar segera melaporkan ke KPU setempat," ujar Jokowi.
Berdasarkan tahapan dan jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024 di situs resmi KPU, tahap pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih tetap berlangsung pada 14 Oktober 2022 hingga 21 Juni 2023.
Jokowi Resmi Jadi Pemilih, KPU: Pemilu 2024 Tetap Berjalan Sesuai Agenda
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari memastikan bahwa Pemilu 2024 tetap berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan, usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi terdaftar menjadi pemilih Pemilu 2024.
Adapun Presiden Jokowi mengikuti proses pencocokan dan pemilihan data pemilih (coklit) Pemilu 2024 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/3/2023). Hasyim menyebut hal ini menjadi simbol bahwa Pemilu 2024 tetap digelar pada Februari 2024.
"Ya saya kira ini simbolik bahwa Pak Joko Widodo sebagai WNI dan kebetulan Presiden berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemilu, terutama dalam bentuk ikut dalam pencocokan penelitian data pemilih 2024," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/3/2023).
"Ini menunjukkan simbol bahwa Pemilu 2024 tetap berjalan sesuai agenda dan ini rangkaian dari tahapan pemilu di antaranya pemutakhiran data pemilih," sambungnya.
Komisioner KPU Betty Idroos juga menekankan bahwa tahapan Pemilu 2024 tetap berjalan, ditengah proses banding atas putusan PN Jakarta Pusat soal penundaan Pemilu. KPU, kata dia, telah menyerahkan memori banding atas putusan PN Jakarta Pusat.
"Sekarang memori banding, sudah kita masukkan. Kita tunggu saja. Kita tunggu kapan dilakukan. Yang penting memori banding sudah masuk, sudah kami plenokan," jelas Betty.
Advertisement
Berharap Banding KPU Diterima
Dia pun berharap pengajuan banding yang diajukan KPU diterima oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Ditengah proses hukum itu, Betty menuturkan KPU akan terus melakukan tahapan Pemilu 2024.
"Sekarang penyusunan draf DPS, Daftar Pemilih Sementara ditetapkan berjenjang nanti dari kelurahan, kelurahan kecamatan, kecamatan ke kab kota ditetapkan 4-5 April baru berjenjang sampai RI. Penetapan di kabupaten/kota," tutur dia.
"Baru saya akan analisa ganda terkait dengan data ganda, data invalid, sama data yang anomali, semuanya dilakukan," ia menambahkan.