Berisiko Pada Kesehatan Mental, Ini Dampak dan Cara Mengatasi FOMO

FOMO dapat dialami oleh banyak orang, namun remaja dan dewasa menjadi kelompok yang rentan terhadap sindrom FOMO.

oleh Mega Dwi Anggraeni diperbarui 15 Mar 2023, 08:47 WIB
Waspada FoMO! Gangguan Jiwa Akibat Media Sosial

Liputan6.com, Jakarta - FOMO menjadi salah satu masalah yang berisiko pada kesehatan mental. Jika tidak segera ditangani dengan baik, FOMO dapat berdampak buruk.

FOMO atau fear of missing out biasanya muncul dari penggunaan media sosial, terutama di smartphone. Aktivitas ini dinilai dapat memberikan rasa takut terhadap penilaian positif dan negatif oleh orang lain, yang akhirnya memengaruhi suasana hati seseorang.

Masalah ini dapat dialami oleh banyak orang, namun remaja dan dewasa menjadi kelompok yang rentan terhadap sindrom FOMO. Bahkan dalam hasil sebuah penelitian menunjukkan, remaja dengan sindrom FOMO lebih rentan mengalami gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.

Selain itu, ada beberapa dampak buruk lain dari sindrom yang satu ini.

 


Dampak Buruk FOMO

Ilustrasi Depresi atau Gangguan Cemas Credit: pexels.com/Ivan

1. Kecemasan

Orang yang mengalami FOMO cenderung merasa gelisah dan khawatir ketika tidak bisa mengikuti acara atau kegiatan tertentu.

2. Depresi

Kondisi FOMO dapat menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat pada kegiatan yang sebenarnya dihadiri. Ini dapat berkembang menjadi depresi jika dibiarkan terus menerus.

3. Perasaan tidak puas

FOMO dapat mengakibatkan perasaan tidak puas dengan kehidupan yang sedang dialami, karena terus membandingkan kehidupannya dengan orang lain dan selalu ingin mengikuti apa yang sedang dilakukan orang lain.

4. Kurang fokus

Terlalu memikirkan kegiatan yang sedang dilakukan orang lain, dapat mengalihkan fokus dari tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan.

5. Kehilangan waktu dan uang

Kecenderungan untuk selalu terlibat dalam aktivitas dan acara dapat menghabiskan waktu dan uang yang berlebihan, tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan yang sebenarnya.

6. Perasaan terisolasi

Terlalu fokus pada kegiatan orang lain dapat membuat seseorang merasa terasing dari orang lain atau lingkungannya, dan merasa tidak memiliki hubungan sosial yang memadai.


Cara Mengatasi FOMO

Ilustrasi berkomentar di media sosial. (Sumber: freepik)

1. Fokus pada apa yang penting

Alihkan perhatianmu dari hal-hal yang tidak penting, seperti media sosial atau acara yang tidak terlalu penting, dan fokuslah pada apa yang benar-benar penting dalam hidupmu.

2. Prioritaskan waktu

Buatlah jadwal yang terstruktur dan prioritas, sehingga kamu dapat memfokuskan waktu dan energimu pada kegiatan yang benar-benar penting.

3. Terimalah kenyataan

Jangan biarkan kecemasanmu menguasaimu. Terimalah bahwa tidak mungkin untuk mengikuti semua hal yang ada di dunia ini. Belajarlah untuk menerima dirimu sendiri dan pilihan yang telah kamu buat.

4. Hargai waktu sendiri

Luangkan waktu untuk diri sendiri, dan jangan terlalu khawatir tentang kegiatan yang mungkin kamu lewatkan. Mungkin kamu bisa menggunakan waktu tersebut untuk melakukan aktivitas yang benar-benar kamu nikmati.

5. Gunakan media sosial dengan bijak

Batasi waktu yang kamu habiskan untuk melihat media sosial, atau jika perlu hapus aplikasi yang membuatmu terus merasa tertekan.

6. Cari dukungan

Berbicaralah dengan teman atau keluarga tentang perasaanmu. Mereka mungkin bisa memberikan dukungan atau pandangan yang membantumu mengatasi kecemasan FOMO.

Itu dia beberapa hal tentang dampak buruk dari FOMO dan juga cara mengatasinya. Jika kamu mengalami masalah yang satu ini, pastikan untuk segera mencari bantuan, ya.

Ingat, salah satu penyebab FOMO adalah terlalu banyak menggunakan media sosial. Dan sebagian besar tren di media sosial bisa mengurangi kepuasan hidup seseorang. Jadi sebaiknya gunakan media sosial dengan bijak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya