Mark Zuckerberg Umumkan Bakal PHK Massal 10 Ribu Karyawan META, Ini Kedua Kalinya

Meta mengatakan akan melakukan PHK terhadap 10.000 karyawannya, menandai putaran PHK kedua di perusahaan induk Facebook.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 15 Mar 2023, 11:41 WIB
Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California. Mark Zuckerberg Umumkan Bakal PHK Massal 10 Ribu Karyawan META di Maret 2023 ini.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan induk Facebook, Meta mengatakan akan memangkas 10.000 pekerjanya. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini terjadi hanya empat bulan setelah platform tersebut memangkas 11.000 karyawannya. 

Meta pun menjadi perusahaan teknologi besar pertama yang mengumumkan putaran kedua PHK massal.

"Kami berharap dapat mengurangi ukuran tim kami sekitar 10.000 orang dan menyelesaikan sekitar 5.000 posisi terbuka tambahan yang belum kami pekerjakan," kata Chief Executive Officer Meta Mark Zuckerberg dalam sebuah pesan kepada staf, dikutip dari VOA News, Rabu (15/3/2023).

PHK merupakan bagian dari restrukturisasi luas di Meta yang akan membuat platform itu meratakan struktur organisasinya, membatalkan proyek dengan prioritas yang lebih kecil, serta mengurangi tingkat perekrutan.

Berita PHK membuat saham Meta naik 2 persen di perdagangan premarket.

Langkah ini menggarisbawahi rencana Zuckerberg untuk mengubah 2023 menjadi "Tahun Efisiensi" dengan pemotongan biaya yang dijanjikan sebesar USD 5 miliar menjadi antara USD 89 miliar (Rp. 1,3 kuadriliun) dan USD 95 miliar (Rp. 1,4 kuadriliun).

Ketidakpastikan ekonomi global telah memicu serangkaian PHK massal di sejumah perusahaan di Amerika: dari bank Wall Street seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley hingga perusahaan Teknologi Besar termasuk Amazon dan Microsoft.

Industri teknologi telah mem-PHK lebih dari 280.000 pekerja sejak awal 2022, dengan sekitar 40 persen terjadi tahun ini, menurut situs pelacakan PHK layoffs.fyi.

Meta, yang menggelontorkan miliaran dolar untuk membangun metaverse, telah berjuang dengan kemerosotan pascapandemi dalam belanja iklan dari perusahaan yang menghadapi inflasi tinggi serta kenaikan suku bunga.

Langkah Meta pada November 2022 untuk memangkas jumlah karyawan sebesar 13 persen menandai PHK massal pertama dalam 18 tahun sejarahnya. Jumlah karyawan induk usaha Facebook, Meta diketahui mencapai 86.482 pada akhir 2022, naik 20 persen dari tahun lalu.


GOTO PHK Massal Lagi Jelang Lebaran, 600 Karyawan Masih Dapat THR

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Usai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bakal memberikan sejumlah kompensasi. Lantas, kompensasi apa saja yang akan diberikan GOTO?

Corporate Secretary GoTo Group Koesoemohadiani mengungkapkan, karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan dari perusahaan selama masa transisi, di mana dukungan yang diberikan akan lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan mencakup dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan. 

Diani menuturkan, paket kompensasi tersebut antara lain uang pesangon dan tunjangan medis yang diperpanjang hingga 30 Juni 2023. Karyawan yang terdampak juga akan masuk dalam daftar alumni dan diperkenankan menyimpan laptop kantor untuk mendukung proses pencarian kerja selanjutnya. 

Selain itu, karyawan yang berbasis di Indonesia akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasanya dibayarkan sebelum Lebaran.

"Setiap karyawan telah berperan penting dalam perjalanan GOTO, dan kami sangat mengapresiasi kontribusi mereka dalam membangun bisnis dan bersama-sama mendukung GOTO untuk mencapai misi perusahaan," kata Koesoemohadiani dalam keterangan resminya, Jumat (10/3/2023).


Pembaruan Strategi

Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

GoTo Gojek Tokopediamengumumkan pembaruan strategi untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan, menguntungkan, dan dapat terus memberikan dampak positif jangka panjang bagi jutaan orang. 

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perseroan melakukan kajian secara menyeluruh dan terus menerus, untuk menentukan peningkatan yang dapat dilakukan di setiap kegiatan bisnis. 

"Kajian tersebut telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian yang perlu dilakukan untuk memperkuat operasional perusahaan. Salah satu penyesuaian tersebut adalah pengkonsolidasian sejumlah bisnis dan tim dalam ekosistem kami, untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping serta lebih siap untuk menanggapi permintaan pasar," kata dia.


Kembali Dilanda PHK, Twitter Pangkas Puluhan Karyawan

Twitter App Logo (Photo by Jeremy Bezanger on Usplash)

Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali melanda raksasa media sosial Twitter.

Melansir Channel News Asia, Senin (27/2/2023) Twitter dilaporkan memberhentikan puluhan karyawan pada Sabtu (25/2) di tim teknik, termasuk yang mendukung teknologi periklanan, aplikasi utama Twitter, serta infrastruktur teknis untuk menjaga dan menjalankan sistem Twitter.

Ini menandai PHK kedelapan di perusahaan media sosial itu sejak salah satu orang terkaya di dunia, sekaligus bos Tesla Elon Musk membeli Twitter pada akhir Oktober 2022.

Laporan yang beredar di media AS menyebutkan bahwa, PHK terbaru di Twitter bertujuan untuk mengimbangi penurunan pendapatan setelah pengambilalihan oleh Elon Musk dan selanjutnya mengurangi staf yang telah menyusut setidaknya 70 persen menjadi sekitar 2.000.

Sementara itu, pihak Twitter belum memberikan komentar terkait kabar PHK tersebut, yang telah menjadi salah satu dari sejumlah pemangkasan pekerja besar besaran di sektor teknologi AS.

Pada awal November 2022, Twitter telah memberhentikan sekitar 3.700 karyawan sebagai tindakan pemotongan biaya oleh Musk, yang mengakuisisi perusahaan tersebut senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp. 671 triliun.

Di bulan yang sama, sang miliarder juga mengungkapkan bahwa platform tersebut mengalami "penurunan pendapatan yang sangat besar" karena pengiklan menarik pengeluaran di tengah kekhawatiran tentang moderasi konten.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya