Liputan6.com, Jakarta - Usai pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran beberapa waktu lalu, Mark Zuckerberg mengumumkan Meta, akan kembali melakukan pemangkasan karyawan dalam jumlah besar.
Pengumuman lanjutan dari apa yang disebutnya sebagai "Tahun Efisiensi" ini, diunggah sang CEO melalui akun Facebook resminya. Selain itu, perusahaan juga akan lanjut membekukan perekrutan.
Advertisement
Melalui unggahan itu, Zuckerberg mengungkapkan, perusahaan induk Facebook dan Instagram itu bakal melakukan PHK hingga 10 ribu orang, serta menutup 5.000 lowongan terbuka yang belum terisi karyawan.
Dikutip dari unggahannya di Facebook, Rabu (15/3/2023), Zuckerberg mengungkapkan, selama beberapa bulan ke depan, pemimpin organisasi akan mengumumkan rencana restrukturisasi yang berfokus pada pemerataan organisasi.
Mereka juga akan membatalkan proyek dengan prioritas yang lebih rendah, serta mengurangi tingkat perekrutan karyawan.
"Dengan perekrutan yang lebih sedikit, saya telah membuat keputusan sulit untuk semakin mengurangi ukuran tim perekrutan kami," kata CEO Meta tersebut.
Ia memperkirakan, akan ada pengumuman restrukturisasi dan PHK di grup teknologi pada akhir April, lalu grup bisnis di akhir Mei. "Dalam sejumlah kecil kasus, mungkin perlu waktu hingga akhir tahun untuk menyelesaikan perubahan ini," kata Zuckerberg.
Selain itu, Zuckerberg mengatakan jadwal untuk tim global juga akan berbeda, dengan pimpinan lokal akan melakukan tindak lanjut dengan rincian lebih lanjut.
"Secara keseluruhan, kami memperkirakan dapat mengurangi ukuran tim kami sekitar 10.000 orang dan menutup sekitar 5.000 peran terbuka tambahan yang belum kami pekerjakan," ujarnya.
"Ini akan sulit dan tidak ada jalan lain," tulis Mark Zuckerberg lebih lanjut.
Tujuan Restrukturisasi dan PHK di Meta
Tujuan dari restrukturisasi adalah untuk meningkatkan efisiensi organisasi, meningkatkan produktivitas dan peralatan pengembangan, mengoptimalkan pekerjaan terdistribusi, mengumpulkan sampah proses yang tidak perlu, dll.
Zuckerberg juga menyoroti beberapa isu, termasuk manajer dengan staf yang sangat sedikit untuk diawasi, serta proyek-proyek yang menurutnya tidak membenarkan overhead organisasi untuk mendukung mereka.
Menurut Zuckerberg, organisasi yang lebih ramping akan menjalankan prioritas tertingginya dengan lebih cepat.
"Orang-orang akan lebih produktif, dan pekerjaan mereka akan lebih menyenangkan dan memuaskan. Kami akan menjadi magnet yang lebih besar bagi orang-orang paling berbakat," imbuhnya.
"Itulah mengapa di Tahun Efisiensi kami, kami fokus untuk membatalkan proyek yang duplikatif atau berprioritas lebih rendah dan membuat setiap organisasi seramping mungkin."
Advertisement
PHK Meta Sebelumnya
Tahun lalu, Meta juga telah melakukan PHK terhadap 11 ribu karyawan mereka, menjadi yang paling signifikan dalam sejarah raksasa teknologi Amerika Serikat itu.
"Saya telah memutuskan untuk mengurangi ukuran tim kami sekitar 13 persen dan melepaskan lebih dari 11.000 karyawan berbakat kami," Mark Zuckerberg menambahkan.
PHK akan berdampak pada banyak sektor perusahaan, dan tim HR Meta akan sangat terpukul karena perusahaan akan menyetop perekrutan karyawan baru.
"Kami berencana untuk mempekerjakan lebih sedikit orang tahun depan," kata Zuckerberg dalam posting tersebut.
Dia menambahkan bahwa pembekuan perekrutan akan diperpanjang hingga kuartal pertama, dengan beberapa pengecualian. Pada September 2022, Meta tercatat memiliki jumlah karyawan lebih dari 87.000 orang.
Memposisikan Ulang Metaverse dan Alihkan Fokus ke AI
Kabar PHK Meta sendiri diumumkan di tengah perusahaan yang secara besar-besaran menginvestasikan uangnya untuk metaverse, isu yang membuat Zuckerberg mengganti nama Facebook menjadi Meta.
Meski banyak dipertanyakan mengingat besarnya kerugian yang mereka alami, tampaknya Zuckerberg belum menyerah untuk ambisinya ini.
"Pekerjaan utama kami membangun metaverse dan membentuk platform komputasi generasi berikutnya … tetap penting untuk menentukan masa depan hubungan sosial," kata Zuckerberg dalam unggahan PHK terbarunya.
Namun, dengan putaran PHK terbaru ini, Zuckerberg tampaknya sedikit tunduk pada tekanan, memposisikan metaverse sebagai salah satu dari sejumlah investasi Meta saat ini.
Alih-alih, Meta bakal berfokus pada tren di sektor teknologi saat ini, yaitu kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
"Investasi tunggal terbesar kami adalah memajukan AI dan membangunnya ke dalam setiap produk kami," tulis Zuckerberg.
"Kami memiliki infrastruktur untuk melakukan ini pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dan saya pikir pengalaman yang dihasilkannya akan luar biasa," katanya.
(Dio/Ysl)
Advertisement