4 Fakta Siswa SMK di Bogor Tewas Dibacok Padahal Tak Salah Apa-Apa, Motifnya Acak Pilih Korban?

Menurut Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso, korban siswa SMK Bina Warga Bogor motif pembacokannya dipilih acak oleh pelaku.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 15 Mar 2023, 10:28 WIB
Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengungkap motif pembacokan siswa SMK Bima Warga Bogor, dipilih acak oleh pelaku. (Foto:Liputan6/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pelajar tewas disabet pedang di Jalan Raya Bogor-Jakarta, tepatnya di lampu merah Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis 10 Maret 2023. Korban siswa SMK dibacok itu rupanya merupakan pelajar di SMK Bina Warga Bogor.

Pelajar tersebut meregang nyawa di lokasi kejadian akibat luka bacokan di rahang hingga leher. Aparat kepolisian pun bergerak cepat.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso menyebut, pihaknya telah menangkap dua pelajar yang diduga melakukan penyerangan hingga menewaskan seorang siswa SMK Bina Warga Kota Bogor.

Kedua remaja itu ditangkap di luar wilayah Bogor. Sementara satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran pihak polisi.

"Sudah ada yang kami amankan, 2 orang," ujar Bismo, Senin 13 Maret 2023.

Rupanya terungkap menurut Bismo, para pelaku masih berstatus pelajar dan dari sekolah yang sama, yaitu SMK Bina Warga Kota Bogor.

"Satu orang diamankan di wilayah Lebak Banten, satu lagi di Babakanmadang, Kabupaten Bogor," ucap dia.

Sementara sampai saat ini ASR selaku pelaku utama masih dalam pengejaran petugas kepolisian.

"Informasi dari 2 orang yang kami tangkap, ASR melarikan diri. Kami upayakan secara maksimal untuk menangkap pelaku ASR," kata Bismo.

Lalu apa motifnya? Bismo mengungkapkan, awal mulanya MA, SA dan ASR sedang mencari keberadaan ACA yang ditenggarai menantang tawuran dengan kelompok pelaku melalui media sosial. ACA ini merupakan siswa SMK Bina Warga, tempat korban bersekolah.

Namun sudah beberapa kali dicari, para pelaku tidak menemukan ACA. Mereka pun akhirnya menyerang sasaran lain yaitu siswa yang bersekolah di SMK Bina Warga.

"ACA ini waktu hari Jumat pagi 10 Maret dicari-cari oleh pelaku tapi tidak ketemu. Sehingga pelaku mencari sasaran lain secara acak. Itu keterangan sementara menurut kedua pelaku yang ditangkap," terang Bismo.

Berikut sederet fakta terkait seorang pelajar SMK Bina Warga Bogor tewas dibacok dihimpun Liputan6.com:

 


1. Tewas Dibacok saat Menyeberang Jalan, Rahang hingga Leher Terluka

Ilustrasi pembacokan di Jember (Istimewa)

Seorang pelajar tewas disabet pedang di Jalan Raya Bogor-Jakarta, tepatnya di lampu merah Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat pagi 10 Maret 2023. Korban diketahui siswa SMK Bina Warga Bogor.

Pelajar tersebut meregang nyawa di lokasi kejadian akibat luka bacokan di rahang hingga leher.

Andre, saksi mata menuturkan peristiwa terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, korban (Siswa SMK) bersama empat temannya yang mengenakan seragam sekolah hendak menyeberang di lampu merah.

"Jadi ada lima anak sekolah mau nyeberang di lampu merah, yang lain sudah nyeberang, satu orang (korban) ketinggalan di tengah separator," ujar Andre.

Tak lama kemudian, tiga orang menggunakan satu unit sepeda motor meluncur dari arah Cibinong menuju Kota Bogor. Salah satu pelaku kemudian turun dari motor sambil membawa pedang menuju arah korban.

Tanpa basa-basi pelaku membacok korban (Siswa SMK) dari arah belakang hingga mengenai rahang hingga leher kiri.

"Satu orang yang mau nyeberang itu lagi nunggu lampu merah menyala, tiba-tiba korban disabet pakai pedang dari arah belakang," jelas Andre.

Pelakunya langsung melarikan diri usai menghabisi nyawa korban. Sementara, jasad korban kemudian dievakuasi ke trotoar lalu dilarikan ke Rumah Sakit FMC Bogor.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso membenarkan kejadian seorang pelajar tewas dibacok.

"Benar, penganiayaan menyebabkan korban meninggal dunia," kata dia.

Saat itu, korban bersama empat temannya hendak menyeberang jalan di lampu merah Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Saat korban bersama temannya berada di separator jalan, tiga pelajar yang menggunakan sepeda motor warna putih mendekati mereka lalu pelaku ASR membacok korban dari arah belakang dengan menggunakan parang.

"Kelima pelajar ini rencananya mau pulang usai mengikuti ujian di sekolah, tiba-tiba dibacok oleh pelaku saat menyeberang," terangnya.

Korban sempat berjalan sambil terhuyung-huyung hingga akhirnya jatuh di pinggir jalan. Korban kemudian meninggal di lokasi kejadian.

 


2. Dua Pelaku Pembacokan Ditangkap, Satu Masih Buron

Ilustrasi Tersangka (Arfandi/Liputan6.com)

Polisi telah menangkap dua pelajar yang diduga melakukan penyerangan hingga menewaskan seorang siswa SMK Bina Warga Kota Bogor. Kedua remaja itu ditangkap di luar wilayah Bogor.

Sementara satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran pihak polisi.

"Sudah ada yang kami amankan, 2 orang," ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso, Senin 13 Maret 2023.

"Kita sedang kembangkan. Perkembangannya info menyusul, mohon waktu," Bismo menambahkan.

 


3. Satu Pelaku Masih Buron Diminta Menyerahkan Diri

Buronan. (Ist)

Polresta Bogor Kota telah menangkap tiga pelaku yang terlibat pembacokan yang menewaskan Arya Saputra (15) pelajar SMK Bina Warga Kota Bogor. Sementara, pelaku utama inisial ASR alias Tukul masih buron.

Ketiga pelaku yang tersebut yakni MA alias Bani (17) pemilik motor dan senjata tajam, SA (18) yang membuang senjata tajam, dan orang yang menyembunyikan pelaku utama ASR.

Bismo mengatakan para pelaku masih berstatus pelajar dan dari sekolah yang sama.

"Satu orang diamankan di wilayah Lebak Banten, satu lagi di Babakanmadang, Kabupaten Bogor," ujar Bismo, Selasa 14 Maret 2023.

Sementara sampai saat ini ASR selaku pelaku utama masih dalam pengejaran petugas kepolisian.

"Informasi dari 2 orang yang kami tangkap, ASR melarikan diri. Kami upayakan secara maksimal untuk menangkap pelaku ASR," kata Bismo.

Bismo meminta ASR pelaku yang membacok Arya agar segera menyerahkan diri. Pihaknya juga tidak akan segan menjerat hukum bagi siapa pun yang ikut menyembunyikan pelaku.

"Kami ingatkan agar segera menyerahkan diri. Bagi yang menyembunyikan bisa dikenakan pidana," kata Bismo.

 


4. Motif Pembacokan Pilih Korban Acak?

Ilustrasi pembacokan oleh orang tidak dikenal (Istimewa)

Polisi menangkap tiga pelaku yang terlibat insiden pembacokan yang menewaskan Arya Saputra (15) pelajar SMK Bina Warga Kota Bogor.

Dari ketiga pelaku dua diantaranya yakni MA alias Bani (17) pemilik motor dan senjata tajam serta SA (18) yang membuang barang bukti sebilah parang. Keduanya masih berstatus pelajar SMK di Kota Bogor.

"Sementara satu pelaku lagi berperan menyembunyikan ASR alias Tukul, yang kini masih buron," ujar Bismo.

Bismo mengungkapkan, awal mulanya MA, SA dan ASR sedang mencari keberadaan ACA yang ditenggarai menantang tawuran dengan kelompok pelaku melalui media sosial. ACA ini merupakan siswa SMK Bina Warga, tempat korban bersekolah.

"Jadi hari Senin pekan lalu ada tantangan via live IG. Pelaku terprovokasi dan mencari keberadaan ACA," kata dia.

Namun sudah beberapa kali dicari, para pelaku tidak menemukan ACA. Mereka pun akhirnya menyerang sasaran lain yaitu siswa yang bersekolah di SMK Bina Warga.

"ACA ini waktu hari Jumat pagi 10 Maret dicari-cari oleh pelaku tapi tidak ketemu. Sehingga pelaku mencari sasaran lain secara acak. Itu keterangan sementara menurut kedua pelaku yang ditangkap," terangnya.

Pada saat itu, MA, SA dan ASR yang menggunakan satu unit sepeda motor melihat ada lima siswa dari SMK Bina Warga sedang menyeberang jalan di lampu merah Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Mereka pun mendekatinya, lalu ASR alias Tukul yang duduk paling belakang mengayunkan parang hingga mengenai leher Arya Saputra.

 


5. Pelaku Utama Pembacokan Ternyata Residivis

Polisi menangkap para pelaku pembacokan seorang pemuda di Jalan Duri Selatan, RT.11, RW.06, Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. (Foto: Nur Habibie)

Kemudian Bismo mengatakan, ASR merupakan residivis dalam kasus penjambretan, meskipun statusnya masih pelajar kelas IX SMK swasta di Kota Bogor.

"ASR ini residivis jambret saat umur itu (17 tahun). Ini info sementara ya," kata Bismo.

Menurutnya, keluarga ASR juga mengaku sangat geram begitu mengetahui anaknya merupakan pelaku pembacokan siswa SMK Bina Warga.

"Kenapa sudah menjambret, kok kayak gini lagi," kata Bismo meniru ucapan keluarga ASR.

ASR merupakan pelaku utama yang membacok Arya Saputra hingga meninggal dunia di lokasi kejadian pada Jumat 10 Maret 2023.

Infografis Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Zona Hijau Dibuka Kembali. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya