Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kembali akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) pangan kepada 21,6 juta keluarga jelang bulan Ramadan 2023. Bantuan sosial ini akan diberikan selama 3 bulan mulai Maret 2023. Dalam bantuan sosial ini, pemerintah akan memberikan beras 10 kg, telur ayam ras, dan daging ayam.
Bansos beras akan diberikan melalui Perum Bulog. Sedangkan bansos telur ayam ras dan daging ayam akan dilakukan oleh ID FOOD.
Advertisement
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan, Bulog tengah menyiapkan beras yang akan dikeluarkan sebanyak 210 ribu ton per bulan, artinya dalam waktu 3 bulan akan disalurkan sebesar 630 ribu ton dan dibagikan kepada satu keluarga yakni 10 kg per bulan.
"Jadi nanti satu keluarga itu 3 bulan akan dapat 10 kg per bulannya dan saat ini kita sedang lakukan cetakan kemasan," ujar Febby dalam acara Ngopi Pagi Seputar BUMN, Rabu (15/3/2023).
Febby pun menyatakan pembagian beras akan dilakukan secara door to door kepada nama dan alamat yang sesuai dalam data Kementerian Sosial (Kemensos). Namun hingga saat ini untuk data secara rinci penerima bansos tersebut belum diterima oleh pihak Perum Bulog.
"Kita masih menunggu datanya dari Kemensos, karena kami belum punya data," terang dia.
Senada dengan Febby, Direktur Komersial PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD, Ardiansyah Chaniago mengatakan pihaknya sudah mengecek kesiapan stok telur dan ayam untuk penyaluran Bansos tersebut.
"Kita sudah mengecek kesiapan stok dan terkait jumlah KPM-nya. Jadi jumlah KPM yang kami dapatkan dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) by name by address yang sudah lengkap itu kurang lebih 2 juta. Tapi kami masih nungg finalisasi komplitnya," kata Ardiansyah.
Bansos Pangan Rp 8,26 Triliun Bakal Disebar ke 2,3 Juta Keluarga, Isi Beras, Telur dan Ayam
Kementerian Keuangan bakal menggelontorkan anggaran Rp8,26 triliun untuk bantuan sosial pangan dalam rangka meredam kenaikan inflasi dalam waktu 3 bulan ke depan. Bansos pangan tersebut akan disalurkan dalam bentuk bantuan beras dan protein.
“Tujuannya untuk mengendalikan inflasi dan harga beberapa komoditas pangan yang di tingkat produsennya naik,” kata Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3).
Pemerintah akan memberikan bansos berupa beras kepada 2,3 juta keluarga. Beras tersebut akan diberikan oleh Perum Bulog kepada penerima manfaat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Setelah dibagikan Bulog mereka akan ditagihkan ke APBN sekitar Rp7,8 triliun termasuk untuk ongkos membagikannya,” kata Isa.
Selain membagikan beras, Pemerintah juga akan membagikan telur dan ayam kepada keluarga yang memiliki balita yang berpotensi stunting. Bantuan berupa protein ini akan disalurkan kepada 2,1 juta keluarga.
“Perkiraan sementara datanya dari BKKBN sekitar 2,1 juta keluarga yang terima bantuan ini,” kata dia.
Advertisement
Tekan Stunting
Isa menyebut penyaluran bantuan untuk anak berpotensi stunting ini diberikan melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dia memperkirakan Bapanas akan melakukan penagihan kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp460 miliar.
“Nanti akan ditagihkan ke APBN buat ayam, telur dan distribusinya sebesar Rp460 miliar,” kata dia.
Berbagai penyaluran tersebut akan diberikan dalam 3 bulan ke depan yakni pada Maret, April dan Mei. Sementara terkait penggunaan anggarannya, akan diberikan langsung menggunakan anggaran Kementerian Keuangan.
“(Sumber anggaran) dari pengelolaan pangan, Kementerian Keuangan (saja),” kata dia mengakhiri.