Patah Hati karena Diselingkuhi, Setop Salahkan Diri Sendiri

Jika Anda pernah diselingkuhi, Anda mungkin pernah mengalami emosi yang tak bisa dijelaskan. Patah hati dapat menyebabkan perasaan campur aduk, termasuk rasa malu, ragu, bingung, dan cemas. Bagaimana cara mengatasinya?

oleh Tiara Laninda diperbarui 16 Mar 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi Patah Hati karena pasangan selingkuh Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda pernah diselingkuhi, Anda mungkin pernah mengalami emosi yang tak bisa dijelaskan. Suatu saat Anda merasa hancur, kemudian marah pada hari berikutnya. Patah hati dapat menyebabkan perasaan campur aduk, termasuk rasa malu, ragu, bingung, dan cemas.

Penting bagi Anda untuk memahami dan memproses emosi yang dirasakan. Itu merupakan proses penyembuhan dari patah hati.

Perlu diingat bahwa ini merupakan bagian penting dari proses penyembuhan. Tidak ada cara instan untuk sembuh dari patah hati. Beberapa orang mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk melewati proses ini.

Ahli hubungan dan seksolog, Rob Weiss, menekankan bahwa tidak ada patah hati yang langsung sembuh dalam semalam. 

"Hubungan yang rusak tidak sembuh dalam semalam. Selain itu, hubungan yang rusak tidak sembuh hanya karena satu pihak menginginkannya,” jelasnya kepada Brides.

Saat mencari cara untuk menghadapi perselingkuhan, 6 langkah ini dapat membantu Anda mengatasi apa yang terjadi dan menghadapi roller coaster emosional yang mengikuti pengkhianatan.

Menghadapi rasa sakit karena perselingkuhan tentu tidak mudah. Berikut enam langkah yang mungkin dapat membantu Anda mengatasi perasaan emosional akibat pengkhianatan.


Atasi Perasaan Anda

Ilustrasi Patah Hati Credit: pexels.com/pixabay

Anda mungkin mengalami emosi yang berbeda saat memproses apa yang terjadi. Misalnya, wajar jika Anda merasa kecewa atau terkhianati setelah diselingkuhi. Coba luangkan waktu sejenak untuk menyadari bahwa perasaan seperti itu sangat normal. 

"Secara umum, cara mengatasi perselingkuhan sejalan tahapan kesedihan, yakni penolakan (denial), kemarahan (anger), tawar-menawar (bargaining), depresi (depression), pemerimaan (acceptance)," jelas Weiss.

Alih-alih menekan emosi Anda, cobalah untuk mengatasi itu. Berdamai dengan apa yang terjadi merupakan bagian dari proses penyembuhan. 

Cobalah untuk mengutarakan apa yang Anda rasakan, salah satunya dengan membuat jurnal. Hal ini dapat membantu seseorang menyembuhkan diri sendiri secara perlahan.


Stop Salahkan Diri Sendiri, Berfokus ke Masa Depan

Ilustrasi Patah Hati Credit: pexels.com/Anna

Jangan Salahkan Diri Sendiri

Menyalahkan diri sendiri memang mudah. Namun, perlu diingat pengkhianatan pasangan Anda bukan merupakan tanggung jawab Anda. Jadi, jangan menyalahkan diri sendiri.

Mengkritik dan menyalahkan diri sendiri secara berlebihan justru dapat menunda proses penyembuhan.  Alih-alih menyalahkan diri sendiri, cobalah untuk merefleksi diri sendiri. Itu dapat membantu Anda menjadi pribadi yang lebih baik.

Fokus ke Masa Depan

Apakah Anda mempertanyakan segala sesuatu tentang hubungan Anda, berupaya untuk menemukan apa yang salah?

"Ada tahap awal ketika pasangan yang dikhianati bertanya-tanya apa lagi yang tidak dia ketahui," jelas Weiss.

"Sangat sulit untuk mempercayai apa pun yang dikatakan atau dilakukan oleh pasangan yang selingkuh pada tahap ini,”

Alih-alih membuat hipotesis sendiri, fokuslah pada masa depan dan hal-hal positif lainnya. Berusahalah untuk menjalani semua tahapan proses penyembuhan. Pada akhirnya, Anda akan memaafkan mereka dan diri Anda sendiri.


Cintai Diri Sendiri

Ilustrasi sedih, kecewa, patah hati, putus cinta, terluka. (Image by jcomp on Freepik)

Tentukan Cinta Apa yang Anda Mau

Apakah Anda ingin putus dengan pasangan atau ingin memperbaiki hubungan?

Weiss menyarankan untuk mempertimbangkan semua faktor.

"Pertama-tama, apakah perselingkuhan sudah berhenti? Sudahkah kebohongan dan rahasia berhenti? Secara umum, apakah ada lebih banyak hal positif daripada negatif dalam hubungan? Apakah pasangan yang selingkuh akan dapat memulihkan hubungan kepercayaan? Tidak ada rumusan pasti untuk memutuskan untuk tinggal atau pergi, tapi pertanyaan-pertanyaan ini dapat memberikan kejelasan," jelasnya.

Ini merupakan pertanyaan penting tanpa jawaban benar atau salah.

Terlepas dari apa yang orang lain katakan, yang menentukan keputusan ini adalah diri Anda sendiri.

Cintai Diri Sendiri

Perselingkuhan dapat merugikan seseorang secara emosional maupun fisik. Tak jarang seseorang yang patah hati menutup dirinya dari dunia luar dan tidak mau berbicara dengan siapa pun.

Bahkan, menemukan energi untuk mengurus diri sendiri saja sulit. Padahal, ketika dihadapkan pada kesulitan dan kekecewaan, sangat penting bagi Anda untuk mencintai diri dan merawat diri selama saat-saat sulit dalam hidup Anda.

INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Permasalahan Kesehatan Mental Remaja di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya