Liputan6.com, Bogor - Bencana tanah longsor di Kampung Sinarsari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada Selasa (14/3/2023) malam menelan korban jiwa. Dua orang ditemukan meninggal dunia dan empat lainnya masih hilang, termasuk seorang bayi berusia 8 bulan dalam bencana longsor tersebut.
Longsor tebing rel kereta api (KA) Bogor-Sukabumi ini menimbun 5 unit rumah warga yang ada di bawahnya.
Advertisement
Adapun korban longsor Bogor yang ditemukan tewas yakni Mustopa (38) dan Al Fandy (2). Sementara empat orang lainnya yang masih dalam pencarian adalah Yuli Sumiati (65), M Yusuf (8 bulan) anak Mustopa, Cucum Sumiati (60), dan Azzam Azka Wahyudin (5).
Kusmayadi (60) salah satu korban selamat menceritakan detik-detik kejadian longsor yang merenggut nyawa keluarga dan tetangganya itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB.
Sebelum kejadian, dia sempat membuatkan susu untuk cucunya bernama M Yusuf yang masih berusia 8 bulan. Setelah cucunya tidur pulas, dia pergi ke warung sebentar untuk membeli rokok.
"Cucu saya nangis pengin susu, saya buatin. Setelah itu pergi ke warung beli rokok. Saat kembali pulang, jaraknya sekitar 50 meter dari rumah, tiba-tiba longsor nimpa rumah saya," tutur Kusmayadi saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (15/3/2023) pagi.
Kusmayadi langsung berlari menghampiri rumahnya yang sudah tertimbun longsor. Dia sudah tidak lagi memikirkan keselamatan dirinya meski sewaktu-waktu bisa terjadi longsor susulan.
Saat kejadian, di dalam rumah terdapat istrinya Yuli Sumiati, Mustopa (anaknya) dan M Yusuf serta Muhammad Rival (cucunya). Yusuf dan Rival adalah anak dari Mustopa.
"Saya langsung lari nyariin anak, istri, dan cucu saya yang ketimbun longsor," ujar Kusmayadi.
Tak berselang lama, dia menemukan M Rival dalam keadaan selamat di bibir Sungai Cisadane, Bogor atau sekitar 30 meter dari lokasi rumahnya. Saat ditemukan, tubuhnya dipenuhi lumpur tanah. "Cucu saya terseret material longsor. Ditemuinnya di pinggir sungai," ucapnya.
Mustopa Ditemukan Tertimbun Material Longsor Seleher
Sekitar satu jam kemudian, tubuh Mustopa ditemukan di bawah timbunan material longsoran. Namun sudah dalam keadaan meninggal dunia. "Waktu nemuin anak saya, dari kaki sampai leher tertimbun hebel dan tanah," kata dia.
Kini, istrinya Yuli Sumiati dan cucunya M Yusuf masih belum ditemukan. Dia berharap keduanya ditemukan dalam keadaan selamat.
"Semoga ada keajaiban, cucu yang berusia 8 bulan dan istri saya ditemukan dengan selamat," kata dia.
Sementara itu, Iman korban selamat lainnya menuturkan sebelum longsor sempat terdengar suara gemuruh. Kemudian disusul longsoran tebing dari lintasan rel kereta api Bogor-Sukabumi.
"Waktu kejadian masih hujan, dan saya sedang berada di luar tak jauh dari rumah. Saya denger suara gemuruh lalu tebing bawah rel longsor dan menerjang sebagian rumah saya," ujarnya.
Saat kejadian, di dalam rumahnya ada istri dan anaknya sehingga keduanya tertimbun longsor.
"Istri dan anak saya sempat kena longsoran di dalam rumah. Ga sempet nyelematin," kata Iman.
Iman bergegas berlari dan melakukan evakuasi hingga akhirnya istri serta anaknya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. "Setelah masuk ke rumah, langsung saya tarik istri dan anak saya ke luar," ucap Iman.
Kepala BPBD Kota Bogor Teofilo Patricio Freitas menyebutkan dari total 17 korban bencana longsor, 2 orang ditemukan meninggal dunia, 4 hilang, dan 11 selamat.
Selain memakan korban jiwa dan luka, bencana ini juga menyebabkan 5 rumah rusak tertimbun material longsoran. Longsor juga menyebab jalur rel kereta api Bogor-Sukabumi KM 2+6/7 menggantung.
Advertisement