Waskita Beton Incar Kontrak Baru Rp 3,8 Triliun di 2023

Waskita Beton Precast membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,53 triliun hingga akhir 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Mar 2023, 07:30 WIB
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) tengah memproduksi salah satu produk baru– Sloof.

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) optimis dapat meraih kontrak baru hingga Rp 3,8 triliun pada tahun ini. Hasil kinerja operasional WSBP yang kuat di tahun 2022 menjadi optimisme pertumbuhan di 2023 dan katalis pemulihan berkelanjutan paska Pandemi Covid-19.

President Director WSBP, FX Poerbayu Ratsunu menyampaikan Waskita Beton Precast mengincar kontrak baru tumbuh dua kali lipat.

"WBSP menargetkan perolehan nilai kontrak baru tahun 2023 hingga Rp 3,8 triliun atau tumbuh lebih dari dua kali lipat dari capaian tahun 2022. WSBP menegaskan strategi ekspansi pasar di segmen Pemerintah, BUMN, serta swasta domestik dan overseas akan menjadi kunci pertumbuhan kontrak baru tahun ini," kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (15/3/2023).

Informasi saja, perseroan membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,53 triliun hingga akhir 2022. Perolehan nilai kontrak baru ini berasal dari beberapa proyek baik dari Waskita Group atau pasar internal, maupun proyek BUMN, pemerintah, dan swasta (pasar eksternal).

Bersamaan dengan target perolehan kontrak, perseroan mematok target penjualan 2023 sebesar Rp 2,3 Triliun atau tumbuh 15 persen dari penjualan pada tahun lalu.

"Target pertumbuhan ini akan ditopang oleh 3 segmen bisnis utama WSBP yaitu penjualan beton pracetak, readymix, dan jasa konstruksi," imbuh Poerbayu

Berdasarkan Laporan Keuangan WSBP per 30 September 2022, segmen beton pracetak berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan mencapai 60 persen dan segmen penjualan jasa konstruksi tumbuh secara signifikan hingga lebih dari 500 persen.

“WSBP berkomitmen untuk melanjutkan trend pertumbuhan yang berkelanjutan dengan didukung oleh fundamental keuangan yang sehat,” tutup Poerbayu.


Kontrak di 2022

Pekerja menyelesaikan pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Untuk tetap menciptakan inovasi dan meningkatkan kualitas produk menuju new normal Waskita Beton Precast menjalankan protokol kesehatan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp1,53 triliun hingga akhir 2022. Perolehan nilai kontrak baru ini berasal dari beberapa proyek baik dari Waskita Group atau pasar internal, maupun proyek BUMN, pemerintah, dan swasta (pasar eksternal). 

Director of Engineering & Development Waskita Beton Precast, Bambang Dwi Wijayanto mengatakan, mayoritas perolehan kontrak berasal dari pasar internal sebesar 68 persen dan eksternal 32 persen.

Waskita Beton Precast juga mencatatkan tingkat kemenangan tender sebesar 29 persen dari proses lelang yang diikuti. Berbagai proyek tersebut antara lain proyek Jalan Tol Tebing Tinggi - Serbelawan seksi 4, proyek jasa konstruksi Kampus Universitas Pertahanan Tahap 1, proyek Jalan Tol Kamal - Teluk Naga - Balaraja, dan proyek Jalan Tol Kayu Agung – Palembang - Betung.

"Pada tahun 2022, kami fokus dan selektif dalam mencari proyek yang memiliki sumber pembayaran yang baik dan dengan tingkat risiko yang sesuai untuk WSBP,” ungkap Bambang.

 


Lini Bisnis

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) suplai beton readymix di Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak akhir 2023. (Foto: Waskita Beton Precast)

Didukung struktur modal yang baik, Bambang optimis kondisi itu akan mendukung WSBP dalam mengikuti proses tender kontrak baru.

Merujuk capaian kontrak baru sepanjang 2022, manajemen optimis pada tahun 2023 kinerja perusahaan akan tumbuh peningkatan dari beberapa lini bisnis precast, readymix ataupun jasa konstruksi. 

"Kami menargetkan pertumbuhan kontrak baru di atas 50 persen dari target tahun 2022,” jelas Bambang.Manajemen juga akan fokus menyusun strategi perolehan kontrak baru dengan peningkatan pangsa pasar di luar Waskita Group dan melakukan penjajakan pasar luar negeri khususnya kawasan Asia Tenggara, namun dengan tetap mengutamakan kondisi pendanaan proyek yang sehat.

Capain proyek luar negeri pada 2021-2022 di antaranya adalah proyek jalan dari Tono-Noefefan Bridge menuju Oenuno do Oecusse di Timor Leste sebesar Rp 7 miliar dan pengiriman spun pile ke Shipyard Project di Myanmar sebesar Rp 15 miliar.

"Dengan adanya perolehan kontrak baru dari proyek luar negeri, hal itu membuktikan bahwa WSBP dapat bersaing di pasar internasional,” tutup Bambang.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya