Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Kapolda Sumbar) Irjen Teddy Minahasa rupanya sempat membuat skenario dalam kasus peredaran narkoba. Dalam skenarionya, Teddy Minahasa mengajak bawahannya AKBP Dody Prawiranegara untuk ikut dalam gerbongnya dan menjadikan Linda Pujiastuti alias Anita dan Arif menjadi kambing hitam.
Namun eks Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara tidak mau mengikuti skenario yang disusun atasannya tersebut karena takut dengan akibatnya. Hal tersebut diungkapkan Dody saat dirinya diperiksa sebagai terdakwa kasus narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar), Rabu (15/3/2023) kemarin.
Advertisement
Mulanya, Dody tidak ingin ikuti skenario lantaran dirinya meyakini bahwa kasus yang saat ini tengah bergulir akan berimbas kepada dirinya. "Alasannya saya tahu dia akan buang badan semua ke saya dengan pemberitaan-pemberitaaan dan sebagainya," kata Dody di persidangan.
Alasan keduanya, apabila Dody terus mengikuti skenario jenderal bintang dua itu maka akan berimbas juga pada kehidupan selanjutnya, sekalipun ia sudah keluar dari penjara.
"Kalau saya bohong, oke di sini saya aman, tapi kan masih ada kehidupan lain itu yang lebih berat. Saya takut sama itu. Di sini bisa satu atau dua tahun, tapi di alam lain satu hari bisa 1000 tahun," ungkap mantan Kapolres Bukittinggi Sumatera Barat ini.
Atas dasar itu, AKBP Dody Prawiranegara memilih untuk membongkar segala skenario yang dilakukan oleh Irjen Teddy Minahasa selama dirinya bertugas sebagai bawahannya di Polda Sumatera Barat.
Istri Dody Ungkap Kekesalan Teddy Minahasa
Istri Dody Prawiranegara, Rakhma Darma Putri mengungkap Teddy Minahasa sempat merasa kesal terhadap suaminya. Hal ini lantaran saat Dody diperiksa di Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, menyeret nama Teddy Minahasa.
Hal tersebut terungkap dalam sidang lanjutan kasus peredaran narkoba yang digelar di PN Jakarta Barat. Rakhma dihadirkan menjadi saksi meringankan oleh kuasa hukum Dody Prawiranegara.
Mulanya, Rakhma menceritakan dirinya dihubungi oleh istri Teddy, Merti untuk bertemu di rumahnya. Dalam pertemuannya bukan hanya bertemu dengan Merti, Rakhma juga bertemu atasan suaminya, Teddy.
Dalam percakapannya, Teddy menjelaskan bahwa Dody tengah diperiksa oleh penyidik Narkoba Polda Metro Jaya terkait kasus narkoba.
"Teddy saat itu setelah bertanya menyampaikan bahwa 'Dody sekarang ada di Polda Metro di Dirnarkoba sedang diperiksa'," kata Rakhma di ruang sidang PN Jakarta Barat, Rabu (15/3).
Teddy sempat menyampaikan ke Rakhma bahwa suaminya tengah dalam operasi untuk mengungkap kasus narkoba yakni Linda Pujiastuti alias Anita. Adapun caranya dengan menjebak Anita dengan menyisihkan narkoba jenis sabu-sabu yang sudah disiapkan sebanyak lima kilogram.
"Kemudian pak TM sampaikan 'saya memang pernah perintahkan pak Dody untuk sisihkan sabu lima kilogram dengan tujuan menjebak Linda, karena saya punya kenalan bernama Linda itu sudah menipu saya dua kali, sekarang saya mau menjebak dia. Nanti sabu itu dikirim dari Dody ke Linda setelah sampai di sana nanti Dody juga yang akan tangkap Linda'," cerita Rakhma.
Usai mendengar cerita tersebut, TM hendak pergi karena akan operasi gigi. Terbesit kata-kata yang dinilai istri Dody ada hal yang membuat Teddy kesal.
"Setelah itu pak Teddy bilang mau pergi karena harus operasi gigi, sebelum pak Teddy disampaikan ada yang dikatakan 'kenapa Dody harus sebut nama saya' itu yang bikin pak TM kesel. 'Harusnya kalau Dody tidak sebut nama saya, saya bisa bantu untuk Dody keluar kalau dua-duanya masuk siapa yang bisa nolong'," lanjut ceritanya.
Advertisement
Kesaksian Ayah Dody, Diminta Teddy Minahasa Ikuti Skenarionya
Irjen Purnawirawan Maman Supratman ayah dari eks Kapolres Buktitinggi, AKBP Dody Prawiranegara mengaku pernah dihubungi oleh eks Kapolda Sumatera Barat, Teddy Minahasa. Dalam pembicaraannya, Teddy meminta Maman agar menyuruh anaknya ikut dalam skenarionya.
Hal tersebut terungkap saat Maman dihadirkan dalam persidangan di PN Jakarta Barat dengan agenda keterangan saksi meringankan yang dihadirkan oleh kubu Dody.
Maman menceritakan, sebelum dihubungi oleh Teddy, dirinya ditelepon oleh anaknya yang menyebut bakal dihubungi oleh atasannya. Namun pada saat itu Maman meminta agar anaknya merekam pembicaraan itu.
Tak lama setelahnya, purnawirawan polisi itu menerima telepon dari Teddy.
"Saya bilang 'dari mana ini' 'saya Teddy Minahasa yang ada masalah dengan Dody, saya minta Dody bergabung dengan saya seluruh biaya akan saya tanggung' saya jawab 'saya punya penyakit jantung saya tidak tangani itu, yang nangani istrinya'," cerita Maman saat dihadirkan menjadi saksi di rumah sidang PN Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023).
Dalam rencananya, Tedy meminta agar kasus itu dilempar ke terdakwa lain yakni Linda Pujiastuti alias Anita dan Arif. Sehingga Teddy bersama Dody pun dapat lepas dari jeratan hukum.
Namun kala itu, Teddy juga menyampaikan bahwa orangtuanya merupakan satu angkatan kepolisian yang bernama almarhum Sugiri. Meskipun demikian, Maman menyebut tidak pernah mengingat memiliki teman yang anaknya berpangkat jenderal bintang dua.
Maman pun menutup telepon Dody sambil mengatakan bahwa dirinya memiliki penyakit jantung. Setelahnya, Maman menyampaikan ke Dody agar jangan mau mengikuti skenario atasannya. Bahkan meminta untuk membuka fakta kasus yang tengah digelutinya.
"Saya sampaikan ke anak saya sampaikan ke Dody 'jangan mau bergabung ungkap sejujur-jujurnya ungkapkan' saya bilang ' jangan mau bergabung lawan dia' gitu," ungkap Maman.
Reporter: Rahmat Baihaqi
Merdeka.com