Liputan6.com, Ankara - Banjir bandang yang dipicu hujan lebat melanda dua provinsi di Turki yang sebelumnya hancur akibat gempa 6 Februari 2023. Bencana itu menewaskan sedikitnya 14 orang dan meningkatkan kesengsaraan bagi ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal.
Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengungkapkan bahwa dalam satu periode 24 jam, curah hujan di Provinsi Adiyaman mencapai 136mm dan 111mm di Provinsi Sanliurfa.
Advertisement
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan, tim penyelamat masih mencari lima orang yang dilaporkan hilang di tiga lokasi, setelah banjir bandang mengubah jalan di Provinsi Adiyaman dan Sanliurfa menjadi sungai, menghanyutkan mobil, menggenangi rumah dan tempat pengungsian korban gempa.
Sedikitnya 12 orang tewas di Sanliurfa, termasuk lima warga negara Suriah yang mayatnya ditemukan di bawah tanah apartemen yang terendam banjir.
Gubernur Sanliurfa Salih Ayhan mengatakan, wilayah tersebut belum pernah mengalami bencana banjir bandang seperti itu.
"Ketika saya bangun, rumah kami terendam air," kata Melek Yildirim setelah dievakuasi dari sebuah jalan di Sanliurfa dengan perahu seperti dilansir AP, Kamis (16/3/2023). "Situasinya menyedihkan."
Di Adiyaman, dua orang tenggelam setelah banjir menyapu sebuah rumah kontainer yang menampung satu keluarga korban gempa.
AFAD mengatakan, lebih dari selusin penyelam profesional terlibat dalam upaya penyelamatan di kedua provinsi tersebut.