Cuaca Besok Sabtu 18 Maret 2023: Jakarta dan Sekitarnya Diprediksi Berawan

Laporan cuaca BMKG memprediksi, langit Jakarta dan sekitarnya bakal berawan dan cerah berawan sepanjang hari. Namun sebagian wilayah diperkirakan hujan pada siang dan malam hari.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 17 Mar 2023, 16:31 WIB
Pria main skateboard saat cuaca cerah di Jakarta, Selasa (1/12/2020). Kota Jakarta dengan langit biru menambah keindahan hutan beton. BMKG bahwa kualitas udara Jakarta jadi baik dalam dua minggu ini, Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Wilayah Jakarta pada pagi hingga siang hari di akhir pekan, Sabtu 18 Maret 2023 bakal berawan, kecuali Jakarta Selatan yang diperkirakan hujan ringan, demikian prediksi cuaca besok.

Berdasarkan laporan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada malam hari, seluruh langit Ibu Kota Jakarta diprakirakan cerah berawan.

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jaksel dan Jaktim pada siang hingga sore hari," papar BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id.

Senada, wilayah penyangga Jakarta yaitu Bekasi, Jawa Barat, pada pagi hari diprediksi cerah berawan, lalu siang hingga malamnya berawan.

Lalu Depok, Jawa Barat, pagi hari diprakirakan cerah berawan, siang berawan, namun hujan dengan intensitas ringan bakal turun di malamnya.

Berbeda, Kota Bogor, Jawa Barat, hanya pagi hari diprediksi cerah berawan, tetapi siang hingga malam harinya diguyur hujan berintensitas ringan.

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan terjadinya angin kencang pada rentang waktu antara menjelang siang hingga menjelang malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang," jelas BMKG.

Sementara itu, Kota Tangerang, Banten, pagi hari diprakirakan cerah berawan, lalu berawan di siang hingga malamnya.

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Bekasi   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Depok   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Tangerang  Cerah Berawan Berawan  Berawan

BMKG Ungkap Musim Kemarau 2023 Masuk Lebih Awal

Kondisi sawah yang mengalami gagal panen di Desa Sukaringin, Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021). Menurut petani, musim kemarau membuat sawah kekeringan dan gagal panen yang sudah berlangsung selama delapan bulan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa awal musim kemarau 2023 akan terjadi lebih awal, yakni pada April.

Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, kondisi musim kemarau lebih awal itu hanya terjadi di sejumlah wilayah tertentu.

"Jadi musim kemarau 2023 umumnya akan tiba lebih awal dibandingkan biasanya. Curah hujan yang turun pada periode musim kemarau 2023 diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Senin 6 Maret 2023.

Dia menjelaskan, awal musim kemarau umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin daratan atau Monsun Asia, yaitu angin yang bertiup dari arah Benua Asia menuju ke Benua Australia melintasi wilayah kepulauan Indonesia.

"Kemudian BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi seiiring aktifnya Monsun Australia pada April 2023. Yang akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023," papar Dwikorita. 


Zona Musim di Indonesia

Seorang anak menyusuri aliran Kali Bekasi yang menyurut di kawasan Margahayu, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/10/2019). Musim kemarau berkepanjangan menyebabkan debit air Kali Bekasi menurun dan hampir mengering di beberapa titik. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Dwikorita membeberkan, dari total 699 zona musim di Indonesia, sebanyak 119 zona musim atau 17 persen diprediksi akan memasuki musim kemarau pada April 2023 meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian besar Jawa Timur.

Selanjutnya, sambung Dwikorita, sebanyak 156 zona musim atau 22,3 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2023, meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, dan sebagian besar Banten.

"Sementara itu sebanyak 155 zom atau 22,2 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2023," kata Dwikorita.

Kemudian menurut Dwikorita, wilayah yang akan memasuki musim kemarau pada Juni 2023 antara lain Jakarta, sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan sebagian besar Riau.

Lalu di sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, dan sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.

"Sedangkan sejumlah 113 zom atau zona musim atau 16 persen dari zona musim lainnya merupakan daerah yang memiliki musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun. Jadi hanya punya satu musim, musim hujan saja atau musim kemarau sepanjang tahun," ucap dia. 


Indonesia Sudah Terbiasa dan Puncak Musim Kemarau

Ilustrasi – Volume Sungai Citanduy hilir Bendung Menganti, perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat menyusut pada musim kemarau. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Dwikorita menyebut, selama tiga tahun berturut-turut terakhir yaitu 2020 hingga 2022, Indonesia sudah mulai terbiasa dengan musim kemarau yang basah di atas normal.

Namun, kata dia, pada 2023 ini, musim kemarau bakal kembali normal hingga diprediksi lebih kering dari tiga tahun terakhir.

"Sekarang kita mengalami normal lagi, artinya sudah biasa ada hujan di musim kemarau saat ini kembali ke normal bahkan ada potensi El Nino artinya ada potensi lebih kering terutama dibandingkan tiga tahun terkahir," terang Dwikorita.

Lebih lanjut, Dwikorita menyampaikan bahwa pada umumnya atau 45,95 persen wilayah di Indonesia diprakirakan akan memasuki puncak kemarau pada Agustus 2023.

"Meliputi Sumatera Selatan bagian Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, sebagian Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian Pulau Sulawesi, sebagian Papua," jelas dia.

Infografis Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya