Yusril Ihza Mahendra Sambangi Kantor PKB, Diskusi 4 Mata dengan Cak Imin

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra tiba di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh Jakarta Pusat. Dia bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 16 Mar 2023, 16:52 WIB
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Kamis (16/3/2023). (Liputan6.com/ Muhammad Radtyo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra tiba di Kantor Dewan Perwakilan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Jalan Raden Saleh Jakarta Pusat. Yusril Ihza Mahendra tiba dengan mengendrai sendiri mobilnya tanpa adanya pengawal.

"Wah ini dia, satu-satunya ketum partai yang nyetir sendiri," kata Sekjen PKB Hasanuddin Wahid saat menyambut Yusril seturunnya dari mobil, Kamis (16/3/2023).

"Sudah saatnya juga yang begini menyetir Indonesia, haha...," canda Hasanuddin.

Mendengar itu Yusril terihat semringah. Dia pun dikawal masuk ke ruang dalam kantor DPP PKB. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terlihat sudah menunggu.

Usai bersalaman, keduanya langsung masuk ke ruang pertemuan internal untuk berdiskusi secara empat mata.


Yusril Sambangi PPP

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Izha Mahendra. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sebelumnya Yusril bersilaturahmi ke Kantor DPP PPP. Kepada awak media, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, pertemuannya adalah untuk membahas koalisi dan eksistensi partai berbasis Islam.

Agar partai-partai Islam seperti PPP dan PBB bisa tetap eksis ke depannya.

"Bahas koalisi dan bagaimana caranya mempertahankan eksistensi Partai Islam, agar jangan lenyap ditelan zaman," ujar Yusril kepada wartawan, Senin 13 Maret 2023.

Yusril mengaku tidak akan membahas masalah sistem pemilu yang tengah digugat di Mahkamah Konstitusi. Adapun PBB bersikap mendukung sistem proporsional tertutup.

Agenda utama dari pertemuan dengan PPP ini adalah untuk memperkuat eksistensi partai-partai Islam.

Sebab dalam kekuatan politik di Indonesia harus imbang dua kekuatan politik besar yaitu Islam dan nasionalisme.

"Di negeri kita ini dua kekuatan politik besar tetap harus ada Islam dan Nasionalisme, kekuatan politik Islam makin terkikis oleh pragmatisme dan politik uang," ujar Yusril.

 

Infografis Nomor Urut 18 Parpol Peserta Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya