Liputan6.com, Jakarta - Snowflake, perusahaan yang menyediakan layanan Data Cloud, mengumumkan peluncuran layanannya di Indonesia dalam pratinjau publik. Perusahaan asal Amerika Serikat itu menghadirkan teknologi Data Cloud kepada pelanggan dan mitra di Indonesia.
Layanan Snowflake dapat tersedia secara umum di AWS Asia-Pasifik (Jakarta) Region pada bulan April 2023, sehingga memungkinkan pelanggan dan mitra untuk mempercepat migrasi mereka ke Data Cloud.
Advertisement
"Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif seperti sekarang ini, semua sektor ingin memanfaatkan kekuatan data dan menawarkan layanan yang benar-benar dipersonalisasi kepada pelanggan, mempercepat pendapatan dan pertumbuhan," ujar Sanjay Deshmukh, Senior Vice President Snowflake kawasan ASEAN dan India dalam rilis resmi perusahaan yang Tekno Liputan6.com kutip.
Banyak perusahaan terkemuka dunia, kata Deshmukh, telah bertransformasi menjadi perusahaan berbasis data dengan memberikan persamaan akses data dan memungkinkan kolaborasi data, serta monetisasi data.
"Seiring dengan bisnis di Indonesia yang merangkul teknologi digital, ada kebutuhan mendesak untuk membuat keputusan berbasis data dan membuka nilai data yang akan menggerakkan pertumbuhan dan inovasi di perusahaan mereka," tutur Deshmukh.
Data Cloud yang Snowflake tawarkan akan membantu organisasi mengurai silo data, menghadirkan data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur dalam satu lokasi. Keunggulan itu memungkinkan pengguna memperoleh informasi bisnis yang penting.
Usage based pricing
Selain itu, Data Cloud juga memungkinkan organisasi untuk menjalankan beban kerja (workload) utama mereka melalui arsitektur multiklaster shared data dengan menggunakan platform terkelola sepenuhnya (fully managed platform) dengan memanfaatkan sumber daya cloud yang nyaris tidak terbatas.
Oleh sebab itu, Data Cloud memungkinkan akses yang hampir tanpa batas sehingga organisasi dapat mengembangkan dan menjalankan aplikasi data, model, dan pipeline di lokasi data berada, serta memungkinkan efisiensi biaya melalui model penetapan harga berbasis penggunaan (usage based pricing) per detik.
Tersebab oleh perundang-undangan terkait data residency di Indonesia, kebutuhan untuk menyatukan data di seluruh ekosistem saat ini menjadi kebutuhan bisnis yang bersifat vital. Pelanggan Snowflake di Indonesia akan mampu memobilisasi data dalam skala besar dan memaksimalkan nilai tambah data mereka.
Advertisement
Responsif dan tangguh
Deshmukh meyakini, kemampuan Snowflake menyatukan data lintas silo dan mengaktifkan ekosistem data yang dinamis akan mendorong organisasi membangun sistem operasi digital yang lebih responsif dan tangguh.
Gunawan Susanto, Country Manager di AWS Indonesia, menuturkan bahwa AWS dan Snowflake memiliki obsesi yang sama bagi pelanggan.
"Hal ini yang mendasari kolaborasi jangka panjang kami yang telah menjangkau lebih dari 20 integrasi produk horizontal Snowflake dengan AWS," tutur Gunawan.
Gunawan pun menyebut bahwa ketersediaan Data Cloud dari Snowflake di AWS Asia-Pasifik (Jakarta) Region sebagai langkah penting dalam kolaborasi berkelanjutan guna menghadirkan solusi terbaik dan berbeda bagi pelanggan.
"Kami yakin bahwa infrastruktur AWS dan jaringan ultra-low latency l membantu kami menghadirkan solusi yang andal dan tersedia untuk memungkinkan pelanggan memanfaatkan data dalam pengambilan keputusan yang dapat ditindaklanjuti," kata Gunawan.