Gempa Hari Ini Kamis 16 Maret 2023 Guncang Jember dan Melonguane, Sulut

Selain Melonguane, wilayah lainnya yang juga diguncang gempa bumi hari ini adalah Jember. BMKG mencatat, lindu berkekuatan magnitudo 5,7 tersebut terjadi pada pukul 12:22:39 WIB.

oleh Maria Flora diperbarui 18 Mar 2023, 21:00 WIB
Anak-anak bermain hp di Desa Mangunkerta, tCianjur, Jumat (23/12/2022). Lebih dari sebulan sejak musibah gempa bumi 5,2 SR sejumlah warga masih tinggal di pengungsian dan hunian sementara dengan bantuan kebutuhan hidup dari para donatur. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Ada sejumlah wilayah di Tanah Air yang kembali diguncang gempa hari ini, Kamis (16/3/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan hingga pukul 23.30 WIB, gempa tersebut terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara dan Jember, Jawa Timur.

Gempa bumi pertama yang getarkan Kecamatan Melonguane, Sulut memiliki magnitudo 5,4. Lindu terjadi pada Kamis dini hari, tepatnya pukul 04:25:39 WIB.

Ada pun lokasi gempa dilaporkan BMKG terletak pada koordinat titik 127,02 Lintang Selatan (LS) dan 5,4 Bujur Timur (BT). Atau lebih tepatnya di 81 km timur laut, Melonguane, Sulut.

Meski demikian, gempa bumi yang berada di kedalaman 16 km tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG seperti dikutip di lamannya.

Wilayah lainnya yang juga diguncang adalah Jember. BMKG mencatat, lindu berkekuatan magnitudo 5,7 tersebut terjadi pada pukul 12:22:39 WIB.

Seperti halnya Kecamatan Melonguane, gempa dilaporkan BMKG tak berpotensi tsunami.

Sedangkan titik koordinat gempa hari ini terletak pada -10,90 LS dan 113,30 BT. Atau tepat berada di 302 km barat daya, Jember, Jatim dengan kedalaman 10 kilometer. 

Antisipasi Gempa Bumi Sebelum Terjadi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa

  • Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
  • Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
  • Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
  • Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
  • Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
  • Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
  • Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
  • Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
  • Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
  • Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat dan Setelah Terjadi Gempa Bumi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa hari ini terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara. (OZAN KOSE / AFP)

Saat Terjadi Gempa

  • Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
  • Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
  • Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
  • Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
  • Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa

  • Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
  • Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
  • Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
  • Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
  • Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
  • Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
  • Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.

Apa Itu Gempa Bumi?

Gempa hari ini kedua terjadi di Jember, Jatim. BMKG mengatakan gempa bumi tersebut tak berpotensi tsunami. (Foto: Kemenag)

Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi. Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

Penyebab Gempa Bumi 

Lantas, apa yang menyebabkan gempa bumi bisa terjadi? 

Gempa bumi adalah gerakan tiba-tiba dari lempeng tektonik bumi. Gerakan ini menciptakan getaran tanah yang bisa menghancurkan permukaan bumi.

Mengutip BMKG, teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik merupakan wilayah yang rawan gempa.

Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci.

Hal ini menyebabkan pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan pelepasan mendadak yang disebut gempa bumi.

INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya