DLH Banyuwangi Punya Laboratorium Lingkungan Standar Internasional, Apa Kelebihannya?

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi mempunyai UPT Laboratorium Lingkungan kelas internasional, karena telah terakreditasi ISO/IEC 17025:2017 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan mendapatkan sertifikat ILAC-MRA, sebagai bentuk pengakuan internasional.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 17 Mar 2023, 21:06 WIB
Laboratorium milik DLH Banyuwangi yang bersertifikat Internasional (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi mempunyai UPT Laboratorium Lingkungan kelas internasional, karena telah terakreditasi ISO/IEC 17025:2017 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan mendapatkan sertifikat ILAC-MRA, sebagai bentuk pengakuan internasional.

Laboratorium ini berperan aktif sebagai penyedia jasa kualitas lingkungan  seperti air limbah perusahaan, air minum, air bersih, air sungai, air laut, udara ambien dan udara lingkungan kerja.

Plt Kepala DLH Banyuwangi Dwi Handayani mengatakan, laboratorium tersebut dirintis sejak 1999. Waktu itu masih menggunakan alat seadanya yakni test kit. 

"Tahun 1999 saya masih sendiri mengoperasikan test kit, kemudian 2003 ada tambahan PNS dua orang, saat ini tenaga laboratorium lingkungan ada sembilan orang. Diisi anak-anak muda lulusan teknik kimia, teknik lingkungan dan analis kimia," katanya, Jumat (17/3/2023).

Untuk memperoleh akreditasi ISO/IEC 17025:2017 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) tidaklah mudah. Harus ada serangkaian tahapan yang dilalui. Namun pada akhirnya pada 16 Februari  2016, UPT Laboratorium Lingkungan DLH Kabupaten  Banyuwangi bisa mendapatkan pengakuan Akreditasi KAN. 

"Alhamdulilah sampai pada saat ini, lingkup pengujian kita sudah meliputi matriks sampel air limbah, air minum, air bersih, air sungai, air laut, air tanah, udara ambien, udara lingkungan kerja, padatan, tanah dan slurry," terang Yani sapaannya.

Ia menambahkan, setelah akreditasi laboratorium tuntas, saat ini Laboratorium Lingkungan  DLH Banyuwangi tengah melakukan proses register di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

"Karena ada aturan wajib untuk mengujikan kualitas uji udara maupun air limbahnya itu di laboratorium yang teregister menteri," sambungnya. 

Di sisi lain, Laboratorium Lingkungan DLH Banyuwangi juga memiliki Laboratory Information Management System (LIMS) , Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Laboratorium Lingkungan (Simpling). Inovasi tersebut bertujuan untuk peningkatan pelayanan prima salah satunya  mempermudah pelayanan kepada publik.

Aplikasi simpling merupakan layanan jasa pengujian kualitas lingkungan yang berbasis digital. Lebih mudahnya lagi, Simpling adalah aplikasi pelayanan laboratorium yang telah berbasis web. 

Perusahaan yang ingin melakukan uji kualitas lingkungan cukup melakukan pendaftaran dan mengisi datanya lewat aplikasi, kemudian mengirimkan contoh uji (sampelnya) bisa via jasa pengiriman. 

Tidak hanya itu, para pengguna jasa juga bisa melihat sejauh mana proses pengujian sampelnya berdasar timeline yang ada dalam fitur. Misal, hari ini sudah sejauh apa prosesnya. Hasilnya nanti akan dikirim via email. 

"Apalagi air limbah perusahaan itu wajib diuji kualitasnya setiap satu bulan sekali. Layanan yang ada di kami telah berbasis digital, sehingga sangat memudahkan perusahaan dan pengguna jasa lainnya," ujarnya. 

 


Laboratorium Pertama di Jatim Terapkan LIMS

Dengan inovasi Simpling tersebut, Laboratorium Lingkungan DLH Banyuwangi menjadi laboratorium DLH Kabupaten/Kota pertama di Jawa Timur yang telah menerapkan laboratory Information Management System (LIMS) sejak 2021 dan berkeinginan kedepannya menjadi pioner Green Laboratory di lingkup Laboratorium DLH Kab/Kota.

Selain melayani perusahaan di Banyuwangi, laboratorium DLH Banyuwangi juga melayani beberapa perusahaan beberapa daerah di eks karesidenan Besuki.

“Ada dari Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo melakukan pengujian di Laboratorium DLH Banyuwangi. Layanan kami juga menyasar hingga Bali, seperti Kabupaten Jembrana dan sekitarnya," sebutnya. 

DLH Banyuwangi juga berencana memperluas matriks untuk ruang lingkup pengujian dengan melayani uji mikrobiologi, Uji Emisi cerobong dan uji limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3). 

Selain penerapan Sistem ISO/IEC 17025:201,  dukungan infrastruktur seperti sarana dan prasarana, pengembangan metode pengujian termutakhir, kompetensi personel, performance Manajemen sistem dan komitmen semua elemen pendukung.

 

Infografis: 5 Resolusi Paling Umum, Tapi Susah Dilakukan (Liputan6.com / Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya