Liputan6.com, Jakarta - Harapan Arsenal untuk memperoleh gelar pertamanya di kompetisi tingkat Eropa harus pupus setelah disingkirkan dalam babak 16 besar Liga Europa oleh Sporting CP melalui drama adu penalti, Jumat (17/3/2023) dini hari. Namun, kekalahan tersebut dapat dilihat sebagai berkah tersembunyi bagi skuad asuhan Mikel Arteta.
The Gunners sendiri sebenarnya sempat unggul 1-0 melalui gol Granit Xhaka pada menit ke-19. Sayang keunggulan tersebut harus berakhir ketika Pedro Goncalves mencetak gol sensasional dari jarak 42 meter ke gawang Aaron Ramsdale pada menit ke-62. Skor imbang tersebut bertahan hingga perpanjangan waktu.
Advertisement
Namun, hingga 120 menit pertandingan berjalan tidak ada satupun gol yang tercipta. Performa gemilang Antonio Adan di bawah mistar Sporting menghempaskan semua peluang yang diciptakan oleh Martin Odegaard dan kawan-kawan. Duel pun harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Pada akhirnya skuad besutan Ruben Amorim berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan Arsenal 5-3 dalam drama adu penalti. Adan sekali lagi menjadi pahlawan bagi Sporting ketika sukses menangkis tendangan Gabriel Martinelli dan membantu timnya untuk mencuri kemenangan.
Atas kekalahan tersebut, Arsenal kini hanya menyisakan Liga Inggris sebagai kompetisi yang masih diikuti hingga saat ini.
Oleh karena itu, ada anggapan yang menyatakan bahwa tersingkirnya The Gunners dari ajang Liga Europa merupakan berkah tersembunyi karena akhirnya mereka dapat sepenuhnya fokus ke Liga Premier yang sangat memungkinkan untuk dimenangkan.
Beban Lebih Ringan
Lebih lanjut, mantan pemain Arsenal Martin Keown setuju jika kekalahan atas Sporting CP dapat menjadi berkah bagi mereka karena Mikel Arteta tidak lagi harus merotasi keseimbangan skuad.
“Jelas ada kekecewaan bagi Arsenal tetapi anda jadi bertanya-tanya, apakah ini berkah? Apakah itu dapat mempengaruhi momentum? Saya pikir tidak. Meskipun ada cedera yang menimpa beberapa pemain jadi itu bisa menjadi kekalahan yang mahal,” kata Keown kepada BT Sport.
Pria berusia 56 tahun tersebut melanjutkan, dengan kekalahan tersebut, akhirnya Arsenal dapat mengejar gelar liga dengan sepenuh hati karena tidak perlu membagi fokus ke beberapa turnamen.
“Sepertinya terlalu banyak pertandingan. Arsenal bahkan tidak bermain di Eropa musim lalu. Mungkin itu adalah berkah mereka telah gugur (di Liga Europa). Liga Premier menjulang begitu besar dan sekarang mereka bisa mengejarnya dengan sepenuh hati.,” tambahnya.
Advertisement
Pertandingan yang Menentukan
Sementara itu, pandit BT Sport Chris Sutton berpendapat bahwa pandangan terhadap kekalahan atas Sporting CP ini bergantung dari bagaimana nasib Arsenal dalam perburuan gelar juara Liga Premier.
Seperti diketahui, The Gunners akan menjamu Crystal Palace pada hari Minggu dan duel dengan The Eagles tersebut akan menentukan penilaian terhadap kekalahan yang dialami hari ini.
“Saya rasa akan adaa kekhawatiraan ataas Saliba. Ini adalah sesuatu yang telah diambil dari mereka. Jika mereka tidak menang pada hari Minggu, orang akan melihat kembali ini sebagai malam yang sangat menentukan,” ujar Sutton kepada BT Sport.
Kekalahan yang Mahal
Selain harus menelan kekalahan di kandangnya sendiri dan keluar dari kompetisi Liga Europa, Arsenal juga harus membayar mahal dengan cedera yang menimpa dua pemain kuncinya, William Saliba dan Takehiro Tomiyasu.
Kedua pemain tersebut harus ditarik keluar di tengah pertandingan kontra Sporting karena mengalami cedera. Saliba dikabarkan mengalami cedera otot di bagian punggung bawahnya.
Sementara Tomiyasu belum diketahui secara pasti masalah apa yang dideritanya. Hanya saja Mikel Arteta mengatakan jika itu merupakan sesuatu yang cukup serius.
“(Cedera) Tomiyasu terlihat cukup serius jika melihat reaksinya dan apa yang ia katakana kepada saya, tetapi terlalu cepat untuk menyimpulkan sekarang,” ujar pelatih berkebangsaan Spanyol itu.
Advertisement