Ganindra Bimo Divonis Saraf Kejepit: Kalau Lagi Kumat Level Pain Sampai Angka 9, Punggung Kayak Terbakar

Ganindra Bimo menjalani pemeriksaan medis. Hasilnya, suami Andrea Dian didiagnosis saraf kejepit alias Hernia Nukleus Pulposus (HNP) servikal grade 2.

oleh Wayan Diananto diperbarui 17 Mar 2023, 20:43 WIB
Ganindra Bimo didiagnosis saraf kejepit alias Hernia Nukleus Pulposus (HNP) servikal grade 2. (Foto: Dok. Instagram @ganindrabimo)

Liputan6.com, Jakarta Ganindra Bimo membuka 2023 dengan riawayat kesehatan yang kurang baik. Akibat cedera yang tidak tuntas diobati, ia merasakan sensasi nyeri leher selama 4 hingga 5 tahun terakhir.

Tak tahan dengan sensasi sakit, Ganindra Bimo akhirnya menjalani pemeriksaan medis. Hasilnya, suami Andrea Dian didiagnosis saraf kejepit alias Hernia Nukleus Pulposus (HNP).

Ganindra Bimo sempat menjalani fisioterapi dan mengubah pola latihan fisik. Namun, sensasi sakit akibat saraf kejepit makin menjadi. Ia akhirnya mendatangi Lamina Pain and Spine Center Jakarta.

Setelah menjalani sejumlah pemeriksaan medis, dokter mendapati saraf kejepit di lima titik. Yang paling parah di leher dengan tiga titik jepitan saraf. Ganindra Bimo kaget mendengar ulasan dokter.

 


HNP Servikal Grade 2

Ganindra Bimo dan dr. Mahdian Nur Nasution. (Foto: Dok. Instagram @ganindrabimo)

“Jadi, gue itu kena HNP servikal grade 2 di 3 level yaitu C2-3, C4-5, C5-6,” katanya lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, pada Kamis (16/3/2023).

“Mungkin kelihatannya gue kaya enggak ngerasain sakit, tapi kalau lagi kumat level pain bisa sampai di angka 9. Sakitnya itu seperti kejepit. Ada kalanya tangan gue kebas dan punggung kayak kebakar,” Ganindra Bimo menjelaskan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Awalnya Gue Khawatir

Ganindra Bimo dan dr. Mahdian Nur Nasution. (Foto: Dok. Instagram @ganindrabimo)

Tiba di Lamina Pain and Spine Center Jakarta, bintang film Mencuri Raden Saleh konsultasi dengan dr. Mahdian Nur Nasution, spesialis bedah saraf profesional yang berpengalaman di bidangnya. Mahdian menyarankan Ganindra Bimo melakukan tindakan endoskopi CESSYS dari Joimax.

“Jujur awalnya gue khawatir dengan kata-kata operasi, tapi dokter Mahdian meyakinkan endoskopi Joimax ini menggunakan teknologi tinggi. Cuma beliau satu-satunya dokter di Indonesia yang bisa melakukan tindakan ini,” paparnya panjang.

 


Rasa Sakitnya Sudah Hilang

Ganindra Bimo dan dr. Mahdian Nur Nasution. (Foto: Dok. Instagram @ganindrabimo)

Endoskopi CESSYS Joimax adalah teknologi mutakhir dari Jerman untuk mengatasi masalah saraf kejepit leher. Dalam kasus Ganindra Bimo, prosedur ini menggunakan akses leher belakang untuk memasukkan alat endoskop ke area saraf yang terjepit lewat sayatan kecil yakni hanya 7 mm.

Dokter lalu mengambil tonjolan bantalan tulang yang menekan agar saraf terbebas dari jepitan. Mahdian menjelaskan, “Teknologi ini punya banyak keunggulan, yakni tanpa operasi, luka sayat kecil, waktu tindakan relatif singkat, tanpa rawat inap, dan penyembuhan lebih cepat.”

Prosedur CESSYS lebih aman karena tak merusak banyak jaringan di sekitar saraf dan risiko perdarahan minimal. “Sekarang rasanya sudah way much better sih, rasa sakitnya sudah hilang,” pungkas Ganindra Bimo.

Sebagai informasi tambahan, Lamina Pain and Spine Center berlokasi di Mampang, Jakarta Selatan dan memiliki beberapa cabang di Rumah Sakit Meilia Cibubur, Rumah Sakit Mayapada Kuningan dan Kartika Pulomas Jakarta.

Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya