Liputan6.com, Jakarta Gibran Rakabuming menindaklanjuti keluhan ibu pedagang warung makan tentang kelakuan mandor Masjid Syeikh Zayed Solo yang ngutang hingga Rp 145 juta rupiah dan kini belum lunas.
Pembangunan Masjid Syeikh Zayed Solo telah selesai dan dibuka untuk umum namun utang itu tak kunjung lunas. Mendengar keluhan warga, Wali Kota Solo naik pitam dan melacak identitas si pengutang.
Advertisement
Gibran Rakabuming telah mengantongi identitas pelaku seraya menyebut pihak pengembang yakni PT Waskita telah membereskan seluruh kewajiban. Maka, ini salah mandor masjid.
“Dari Waskita sudah menyelesaikannya. Ya enggak tahu tuh mandor (menggelapkan uang atau bagaimana). Pokoknya akan dicari (keberadaan si mandor),” kata Gibran Rakabuming.
Gibran Akan Datangi Pengutang
Tak main-main, bintang film Sesuai Aplikasi memasang tenggat waktu minggu ini kepada mandor untuk melunasi utang Rp 145 juta kepada ibu penjual warung makan yang diketahui bernama Dian.
Jika tidak, Gibran mengancam akan mendatangi kediaman mandor. “Yo tak parani wonge (Bakal saya datangi orangnya). Itu kan warga kita, warga asli Gilingan,” ungkap putra sulung Presiden Jokowi.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Deadline Bayar Utang Minggu Ini
Melansir dari video wawancara di kanal YouTube Berita Surakarta, Jumat (17/3/2023), ia melayangkan simpati kepada pedagang warung makan yang hingga kini menanti kepastian pelunasan utang.
“Warung diboni sakyuta wae wis abot iki nganti atusan (warung diutangi sejuta saja sudah berat apalagi ini sampai seratusan juta). Minggu ini waktunya (membereskan utang),” cetus Gibran Rakabuming.
Utang Mengambang 2 Tahun
Di pengujung wawancara, Gibran Rakabuming lagi-lagi memberi peringatan keras. “Tak parani wonge, wis ono contact person-e tim Waskita juga membantu (Akan saya datangi orangnya. Nomor kontak sudah ada, tim Waskita juga membantu),” ia mengakhiri.
Melansir dari berbagai sumber, Dian mengklaim tiga mandor Masjid Syeikh Zayed Solo yang terlibat utang yakni N dan G yang mengaku dari Demak. Sementara G yang lain mengaku asal Purwodadi. Ketiganya masing-masing ngutang makanan 65 juta, 55 juta, dan 35 juta rupiah.
Seperti diketahui, pembangunan Masjid Syeikh Zayed Solo dimulai pada 2021. Patut diduga, utang mengambang sejak dua tahun lalu dan hingga kini belum beres. Tak tahan dengan kelakuan para mandor, Dian pun “bernyanyi” hingga didengar Gibran Rakabuming.
Advertisement