Mesin Jahit Rumput Tiba di Bali, Erick Thohir Pastikan Lapangan Piala Dunia U-20 2023 Berkualitas Tinggi

Ketua Umum PSSI merangkap Panitia Penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 (LOC) Erick Thohir memastikan seluruh lapangan di enam stadion FIFA World Cup U-20 Indonesia bakal berkualitas tinggi dan memenuhi standar FIFA, menyusul didatangkannya alat jahit rumput (pitch stitching).

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 22 Mar 2023, 21:12 WIB
Panitia Penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 telah mendatangkan alat jahit rumput (pitch stitching) demi mendongkrak kualitas rumput di stadion-stadion Tanah Air jelang dihelatnya FIFA World Cup U-20. Alat tersebut lebih dulu akan dioperasikan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, disusul Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Manahan (Solo), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), dan Stadion Jakabaring (Palembang). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI merangkap Panitia Penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 (LOC) Erick Thohir memastikan seluruh lapangan di enam stadion FIFA World Cup U-20 Indonesia bakal berkualitas tinggi dan memenuhi standar FIFA.

Pasalnya, mesin pitch stiching yang direkomendasikan federasi sepak bola dunia untuk mendongkrak kualitas rumput telah tiba di Tanah Air. Alat tersebut lebih dulu akan dioperasikan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, lalu digilir ke stadion-stadion di lima daerah lainnya.

“Mesin pitch stitching (jahit rumput) yang direkomedasikan FIFA untuk meningkatkan kualitas lapangan standar Piala Dunia sudah hadir di Indonesia,” ujar Erick pada Sabtu (18/3/2023), seperti dilansir dari rilis resmi yang diterima Liputan6.com.

“Saat ini posisi mesin berada di Bali untuk meningkatkan kualitas lapangan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, dan selanjutnya akan bergilir ke lapangan lainnya,” sambung pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.

Sebagai informasi, pitch stitching merupakan proses yang dilakukan guna memodifikasi kerapatan rumput dengan menjahit rumput sintetis ke rumput asli di lapangan.

Erick Thohir menjelaskan proses ini bakal memakan waktu kurang lebih satu satu minggu di tiap-tiap kota. Oleh sebab itu, tahapan pitch stitching akan dimulai sesegera mungkin, terhitung sejak hari ini hingga awal Mei mendatang sebelum perhelatan Piala Dunia U-20 resmi berlangsung.

“Dengan setiap stadion butuh waktu pengerjaan selama seminggu dan transit antar kota, kami memastikan pekerjaan jahit rumput enam lapangan untuk PD U20 akan selesai tepat waktu. Ini kebanggaan juga karena berkat PD U20, kita punya enam lapangan sekaligus berstandar FIFA dan dunia,” tandas Ketua LOC.


Gunakan Teknologi Seperti Final Piala Dunia

Ketua panitia penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 (LOC), Erick Thohir saat mengunjungi Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar jelang dihelatnya Piala Dunia U-20 2023. (PSSI).

Proses pitch stitching yang dilakukan di enam stadion Piala Dunia U-20 2023 Indonesia dikerjakan menggunakan mesin milik perusahaan asal Inggris, Sisgrass.

Perusahaan tersebut memang dikenal sebagai salah satu pelopor di bidang desain, konstruksi, pembuatan, dan pemasangan permukaan lapangan olahraga, baik yang alami, sintetis, maupun hibrida di dunia.

Kualitas Sisgrass pun sudah terbukti. Pasalnya, teknologi ini juga pernah dipakai dalam final Piala Dunia dan berbagai kejuaraan sepak bola di kancah Asia, Afrika, hingga Eropa.


Urutan Pitch Stitching di Stadion Piala Dunia U-20 2023

Erick Thohir menilai progres persiapan Stadion Kapten I Wayan Dipta menuju Piala Dunia U-20 2023 berjalan baik. (Istimewa)

Usai menyelesaikan tahapan pitch stitching di Bali, mesin jahit rumput bakal diboyong ke Surabaya guna menangani Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Setelahnya giliran Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang bakal disambangi alat tersebut, disusul tiga stadion lain yakni Stadion Manahan (Solo), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), dan Stadion Jakabaring (Palembang).

Sekadar informasi, SUGBK semula ditargetkan menjadi stadion pertama tempat dilakukannya pitch stitching di Tanah Air.

Namun, kondisi rumput yang tidak prima usai menggelar dua konser musik besar, yakni Raisa dan BLACKPINK, membuat pihak penyelenggara harus mengatur ulang jadwal pitch stiching dan menempatkan SUGBK di urutan ketiga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya