Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan sebuah bus listrik hibah dari Foxconn dan Indika Energy kepada Universitas Indonesia (UI).
Bahlil menyampaikan, saat ini adalah momentum bagi Indonesia untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik terintegrasi. Oleh sebab itu ia pun menghibahkan 1 bus listrik tersebut.
Advertisement
Dia juga menyatakan, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang membangun ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir. Mulai dari pertambangan, smelter, katoda, prekursor, hingga produksi kendaraan listrik dan baterainya.
"Saya pikir Universitas Indonesia adalah salah satu kampus terbaik yang memiliki perhatian tentang energi hijau. Sesuai komitmen kita untuk mendukung upaya ramah lingkungan, maka kita berikan bus ini hanya kepada UI saja. Semoga bus listrik ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung kegiatan kampus oleh seluruh civitas akademika UI," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/3/2023).
Bus listrik ini nantinya akan diproduksi di Indonesia sebagai salah satu upaya mempercepat transisi energi melalui pengembangan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia.
Lebih lanjut, Bahlil juga menyampaikan harapannya agar lebih banyak lagi jenis kendaraan listrik yang diproduksi di Indonesia untuk mendukung Indonesia menjadi salah satu produsen kendaraan listrik dunia. Termasuk nantinya produksi bus listrik dari hasil kerja sama antara investor asing dengan sektor swasta Indonesia, yakni Foxconn dengan Indika Energy.
Dukung Mobilisasi Civitas akademika Universitas Indonesia
Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengungkapkan terima kasih atas hibah bus listrik yang diberikan dari Kementerian Investasi/BKPM kepada UI. Menurut Ari, bus listrik tersebut akan bermanfaat dalam mendukung mobilisasi civitas akademika UI di dalam kampus dan juga menjadi simbol bagi penelitian dalam bidang transisi energi dan perubahan iklim.
"Kami merasa bangga karena dipilih sebagai kampus yang mendapatkan hibah ini. Penyerahan bus listrik ini adalah simbol dari langkah awal kepedulian kita terhadap lingkungan," ungkap dia.
Bus listrik yang diserahterimakan kepada UI tersebut merupakan salah satu dari lima bus yang didonasikan oleh Foxconn dan Indika Energy kepada Pemerintah RI pada perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022 lalu.
Hibah tersebut digunakan sebagai bus ulang alik untuk tamu penting selama kegiatan pertemuan puncak B20 dan G20. Bus listrik dari pemberian ini akan didistribusikan oleh Kementerian Investasi/BKPM kepada beberapa instansi, salah satunya Universitas Indonesia.
Kapasitas bus listrik mampu menampung hingga 45 orang dan menempuh perjalanan sejauh 350 kilometer dalam satu kali pengisian daya baterai
Advertisement
Dishub DKI Jakarta Bakal Tambah 120 Bus Listrik di 2023
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana menambah 120 bus listrik pada 2023. Dengan demikian, diharapkan ada 220 bus listrik yang bakal beroperasi.
"Tahun ini sudah dianggarkan lebih kurang ada 120 bus listrik tambahan, nantinya dari tahun lalu ada target 100 bus, tahun ini ada tambahan 120. Sehingga total akhir tahun ini kami harapkan akan ada operasional sekitar 220 bus listrik," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Senin (13/2/2023).
Syafrin menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan berupaya menambah layanan angkutan umum. Menurut dia, moda transportasi umum tersebut bakal diintegrasikan. Selain itu, kualitas layanan juga akan ditingkatkan.
"Tentu selain integrasi untuk angkot menjadi mikrotrans," kata dia.
Menurut Syafrin, kemacetan pada 2023 meningkat dibandingkan dengan 2022. Peningkatan itu disebabkan karena adanya pembangunan sejumlah infrastruktur di Jakarta semisal pengerjaan Tol Harbour Road II.
"Tentu jika kita melihat grafiknya ada peningkatan di beberapa titik ada peningkatan karena memang kita pahami, contohnya di sisi utara, itu di RE Martadinata, tahun ini kita ada pekerjaan pembangunan Harbour Road Tol II," ungkap dia.
Kemacetan, lanjut Syafrin disebabkan oleh manajemen rekayasa lalu lintas yang berkurangnya lajur jalan kendaraan, sehingga terjadi kepadatan lalu lintas (lalin).
"Itu juga perlu dipahami bahwa di beberapa ruas jalan ada lebar lajur yg menjadi tidak optimal," ujar Syafrin.
Pembangunan Tiang LRT
Selain itu, ujar Syafrin juga ada beberapa lajur yang titiknya menjadi tidak ideal karena terdampak pembangunan tiang LRT Jabodebek. Di mana semula ada empat lajur diambil satu lajur untuk pembangunan tiang dan menyisakan tiga lajur dan seterusnya.
"Ini juga tentu akan berdampak pada kepadatan lalu lintas di kawasan itu. Namun demikian, tentu yang kami harapkan setelah jaringan LRT Jabodebek itu terbangun dan tahun ini akan dioperasionalkan," kata dia.
Advertisement