Panduan Sholat Tarawih dan Witir Ramadhan: Jumlah Rakaat, Tata Cara serta Niat

Ramadhan merupakan bulan suci dan mulia dalam Islam. Di bulan ini banyak ibadah yang dapat dikerjakan, baik wajib maupun sunah. Ibadah tersebut akan berbuah pahala jika dikerjakan oleh seorang muslim.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 19 Mar 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi Sholat. ©2021 Merdeka.com/pexels-michael-burrows

Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan merupakan bulan suci dan mulia dalam Islam. Di bulan ini banyak ibadah yang dapat dikerjakan, baik wajib maupun sunah. Ibadah tersebut akan berbuah pahala jika dikerjakan oleh seorang muslim.

Selain ibadah puasa, pada bulan Ramadhan juga terdapat ibadah khusus yakni sholat tarawih. Sholat tarawih merupakan ibadah sunah yang dikerjakan oleh muslim setelah menunaikan sholat isya di bulan Ramadhan.

Sholat tarawih dilaksanakan pada bulan Ramadhan didasarkan pada sabda Rasulullah SAW. Dalam sabda tersebut disebutkan keutamaan melaksanakan sholat tarawih.

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ  

Artinya: “Barang siapa melakukan sholat (tarawih) pada Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’ala) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).

Sebagaimana sholat sunah pada umumnya, sholat tarawih dapat dikerjakan secara sendiri atau berjemaah. Namun diutamakan dilaksanakan secara berjemaah.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Jumlah Rakaat

Ilustrasi Sholat, Ibadah (Photo created by rawpixel.com on freepik)

Jumlah rakaat sholat tarawih berbeda-beda. Umumnya ada yang melaksanakan tarawih sebanyak 8 rakaat dan 20 rakaat.

Mereka yang melaksanakan sholat tarawih 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir didasarkan pada hadis berikut.

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ -رضي الله عنها-: كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فِي رَمَضَانَ؟ قَالَتْ: مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً: يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثًا. فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ تَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ؟ قَالَ: تَنَامُ عَيْنِي وَلاَ يَنَامُ قَلْبِي 

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Salamah, ia pernah bertanya kepada Aisyah: ‘Bagaimana salat Nabi Muhammad di bulan Ramadan?’” 

“Aisyah menjawab,’Beliau tak menambah pada bulan Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat: salat empat rakaat, yang betapa bagus dan lama, lantas salat empat rakaat, kemudian tiga rakaat. Aku pun pernah bertanya: Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum menunaikan shalat witir? Beliau menjawab: ‘mataku tidur, tapi hatiku tidak’.”

Sementara itu, Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah, Imam Asy-Syafi’i, Imam Ahmad bin Hanbal, dan Dawud Azh-Zhahiri memilih sholat tarawih sebanyak 20 rakaat. Apa dasarnya?

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن جَعْفَرٍ الرَّازِيُّ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بن الْجَعْدِ، حَدَّثَنَا أَبُو شَيْبَةَ إِبْرَاهِيمُ بن عُثْمَانَ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ مِقْسَمٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي رَمَضَانَ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ 

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far ar-Razi, Ali bin al-Ja’di, Abu Syaibah bin Utsman dari al-Hakam dari Miqsam dari Ibni Abbas, beliau berkata: ‘Dahulu Nabi SAW melaksanakan salat (tarawih) di bulan ramadan 20 rakaat dan salat witir”. (HR. Ath-Thabarani).

Pada dasarnya, jumlah rakaat sholat tarawih tidak ada ketentuan khusus. Bisa menggunakan 8 rakaat atau 20 rakaat. Beberapa mazhab fikih juga tidak mempermasalahkan terkait perbedaan jumlah rakaat sholat tarawih ini. 


Tata Cara Sholat Tarawih dan Witir

Tata Cara Sholat Tarawih dan Witir Credit: shutterstock.com

Sholat tarawih diawali dengan niat, kemudian membaca doa iftitah, surat Al-Fatihah, surat pendek, ruku, ‘itidal, sujud, duduk di antara dua sujud, melanjutkan rakaat kedua, dan ditutup dengan tasyahud yang diakhiri dengan salam.

Mengutip kitab Al-Adzkar, Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa anjuran bagi yang melaksanakan sholat tarawih adalah mengkhatamkan  bacaan Al-Qur’an sebanyak 30 juz selama Ramadan.

Imam An-Nawawi juga membeberkan caranya, yakni imam sholat tarawih membaca satu juz dari 30 juz Al-Qur’an setiap malamnya. Imam membacanya dengan indah dan jelas. Imam juga dianjurkan tidak memperpanjang bacaan lebih dari satu juz karena akan merepotkan para makmumnya.

Setelah melaksanakan sholat tarawih, dilanjutkan dengan sholat witir. Jika mengambil sholat witirnya 3 rakaat, maka dilaksanakannya dengan dua kali salam. Adapun tata cara pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan salat pada umumnya, diawali niat dan diakhiri dengan salam.

Mengutip NU Online, pada rakaat pertama sholat witir dianjurkan membaca surat Al-A'la, rakaat kedua membaca surat Al-Kafirun, dan rakaat ketiga membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. 


Niat Sholat Tarawih dan Witir

Ilustrasi gerakan sholat (Wikipedia.org)

Niat sholat tarawih bagi imam

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا لِلهِ تَعَالَى 

Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi ta’âlâ. 

Artinya: “Saya niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi imam karena Allah ta’ala".

Niat sholat tarawih bagi makmum

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى 

Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi ta’âlâ. 

Artinya: “Saya niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi makmum karena Allah ta’ala.”

Niat sholat tarawih sendiri

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى 

Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillâhi ta’âlâ. 

Artinya: “Saya niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala.”

Niat dua rakaat sholat witir

أُصَلِّيْ سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى   

Ushallî sunnatan minal witri rak’ataini lillahi ta’âlâ.   

Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Niat satu rakaat sholat witir

أُصَلِّيْ سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلّٰهِ تَعَالَى 

Ushallî sunnatan minal witri rak’atan lillahi ta’âlâ.

Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.”

Catatan, untuk sholat witir apabila dilaksanakan secara berjemaah ditambah kata imâman utnuk imam dan ma’mûman bagi makmumnya. Wallahu'alam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya