Liputan6.com, Jakarta - PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) (dahulu PT Aneka Gas Industri Tbk) mengumumkan Matrix Company Limited, sebuah perusahaan investasi induk yang akan didanai oleh funds (Funds CVC) yang dikelola oleh CVC Capital Partners (CVC), telah membeli saham minoritas yang signifikan di perseroan dari pemegang saham eksisting dengan nilai sekitar USD 155 juta atau Rp 2,39 triliun (asumsi kurs Rp 15.434 per dolar AS). UBS bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif pada transaksi tersebut.
Setelah transaksi, keluarga Harsono akan terus menjadi pemegang saham mayoritas dan mempertahankan pengendalian atas Samator Indo Gas.
Advertisement
CVC adalah manajer investasi alternatif global terkemuka dengan 137 miliar Euro aset yang dikelola dan rekam jejak investasi yang kuat di Indonesia setelah tujuh investasi lainnya di Indonesia.
Memanfaatkan jaringan dan pengalamannya yang luas, CVC akan berbagi pengetahuan global dan praktik terbaik dengan perseroan agar investasi ini dapat membawa manfaat yang signifikan bagi Samator Indo Gas.
Samator Indo Gas diharapkan akan terus bertumbuh dan memperkuat posisinya pada sektor gas industri dan medis di Indonesia. Investasi ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat positif bagi Perseroan, karyawannya, serta seluruh mitra Perseroan di Indonesia.
Direktur Utama Samator Indo Gas Rachmat Harsono mengatakan, investasi Funds CVC dalam sebuah perusahaan Indonesia yang dibangun oleh keluarga adalah bukti dari kualitas dan kekuatan bisnis yang telah dikembangkan sepanjang beberapa dekade ini. Hal tersebut juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh investor global terhadap prospek pertumbuhan yang menarik di Indonesia.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra baru kami untuk dapat terus mengembangkan Perseroan dan membawa Samator Indo Gas ke tingkat yang lebih tinggi," kata Rachmat dalam keterangan resminya, ditulis Minggu (19/3/2023).
Investasi ke-8 CVC di Indonesia
Direktur Samator Indo Gas Imelda Harsono menuturkan, pihaknya telah mengidentifikasi mitra terbaik untuk Samator Indo Gas. Rekam jejak CVC baik di Indonesia maupun di sektor gas industri secara global akan membawa manfaat yang signifikan bagi perseroan serta para stakeholder-nya.
"Perseroan akan mendapatkan manfaat dari pengalaman industri dan sumber daya CVC yang mendalam untuk dapat terus berkembang di dalam negeri. Kami bersemangat untuk dapat memulai perjalanan ini dengan CVC," kata dia.
Partner and Head untuk CVC Indonesia, Andy Purwohardono mengatakan, ini merupakan investasi ke 8 di Indonesia sejak 2010, dan pihaknya terus percaya akan potensi ekonomi yang kuat di negara ini.
"Kami tidak hanya melihat investasi ini sebagai peluang untuk mendukung bisnis yang sukses pada tahap selanjutnya dari perjalanan pertumbuhannya, tetapi juga peluang untuk turut berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Atas kemitraan baru ini, perseroan merencanakan beberapa rencana ekspansi dalam waktu dekat, termasuk pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, Indonesia.
Perusahaan akan memulai konstruksi pada Maret 2023 ini, dan perkiraan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 500 hingga Rp 600 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk mendukung tahap pembangunan yang akan berlangsung hingga akhir 2024.
Advertisement
Pelanggan Samator Indo Gas
Sebelumnya, perusahaan telah mengumumkan pelanggan pertamanya di KITB, KCC Glass Corporation, yang akan membangun salah satu pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, perusahaan bermaksud untuk tidak hanya melayani kebutuhan gas industri dan medis di Jawa Tengah, tetapi juga akan semakin mengembangkan bisnis pipeline dengan melayani tenant- tenant lainnya di KITB, yang akan menjadi kawasan yang mendukung pengembangan industri mobil listrik di Indonesia.
Dalam dua sampai dengan tiga tahun ke depan, perseroan menargetkan agar pendapatan tumbuh hingga dua kali tingkat pertumbuhan PDB Nasional, dan menargetkan agar margin laba bersih untuk mencapai dua digit melalui optimalisasi operasional serta inisiatif-inisiatif komersial strategis.
Di samping itu, manajemen juga akan terus mengkaji dan, jika dianggap sesuai, akan mengejar strategi pertumbuhan organik maupun anorganik.
Saham AGII
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 17 Maret 2023, saham AGII melonjak 3,16 persen ke posisi Rp 1.960 per saham. Saham AGII dibuka naik Rp 10 ke posisi Rp 1.910 per saham. Saham AGII berada di level tertinggi Rp 1.985 dan terendah Rp 1.910 per saham. Total frekuenso perdagangan 847 kali dengan volume perdagangan 20.138 lot saham. Nilai transaksi Rp 3,9 miliar.
Di pasar negosiasi pada Rabu, 15 Maret 2023, transaksi saham AGII naik 24,03 persen ke posisi Rp 2.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 18 kali. Volume perdagangan 9.760.030 saham. Di pasar negosiasi, saham AGII berada di level tertinggi Rp 2.428 dan terendah Rp 2.360 per saham.