Liputan6.com, Jakarta Saat ini, pemerintah dengan berbagai upaya terus mendorong Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mampu masuk ke pasar internasional dan bersaing dengan produk-produk luar negeri.
Pemerintah juga mendukung UMKM mampu berkembang dan berkreasi melalui pencanangan gerakan nasional berbentuk gotong royong yakni Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dengan membeli produk-produk buatan bangsa.
Advertisement
Karena selain memperkenalkan produk UKM di luar negeri, pemerintah juga mengharapkan produk-produk UKM lokal lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia sendiri.
Mendukung hal tersebut, PT Dealma Global utama lewat Dealma Indonesia Retail and Trust membuka gerai Indonesian Corner pertama di Johor Bahru, Malaysia, yang berlokasi di Halal Valet, Mall Angsana Lantai 5, Skudai Lbh, Pusat Bandar Tampoi, 81200 Johor Bahru, Johor, Malaysia, pada tanggal 1 Maret 2023.
Hadirnya Indonesian Corner di Johor Bahru tersebut merupakan upaya Dealma Indonesia Retail and Trust dalam memperkenalkan produk asli Indonesia kepada warga Johor Bahru dan sekitarnya.
Berbeda dengan retail lainnya, Dealma Indonesia Retail and Trust memfokuskan diri menjual produk asli Indonesia dengan harga yang kompetitif. Dalam rangka Soft Opening Indonesian Corner, Dealma Indonesia Retail and Trust telah menyiapkan kurang lebih 150 jenis produk dari UKM di seluruh Indonesia.
Kualitas Produk
Dengan kualitas produk selalu dijaga melalui pilihan sumber yang baik dan penanganan dengan standar prosedur operasional yang selalu dipantau. Hal ini menjadikan Indonesian Corner sebagai pilihan tempat berbelanja produk Indonesia di Johor Bahru yang selalu Lebih Hemat dan Lebih Dekat serta penataan produk yang baik, gang troli yang lebar, tempat yang strategis semakin mempermudah konsumen untuk berbelanja.
“Manajemen Dealma Indonesia Retail and Trust melihat potensi ekonomi dan bisnis yang sangat baik di Johor Bahru. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat di Johor Bahru dengan memberikan pengalaman belanja produk Indonesia yang lebih baik dan nyaman," ungkap Anjar Kusumadina, Chief Executive Officer PT Dealma Global Utama.
"Kehadiran Indonesian Corner ini diharapkan dapat turut berkontribusi dalam membantu mengembangkan para pengusaha kecil dan menengah (small and medium enterprise) di Indonesia untuk merambah pasar internasional,” lanjut dia.
PMI Indonesia
Di Johor Bahru sendiri dan negara bagian wilayah selatan Semenanjung Malaysia tercatat jumlah WNI/PMI yang resmi mencapai ratusan ribu. Mayoritas adalah PMI yang bekerja pada sektor pabrik,konstruksi, jasa dan rumah tangga.
"Para pahlawan devisa ini menjadi tulang punggung bagi pembangunan dan perekonomian Johor Bahru sekaligus market potensial dari Indonesian Corner sendiri,” ungkap Andreza S. Dasuki selaku Minister Counsellor Economy, KJRI Johor Bahru.
“Banyaknya WNI yang telah menetap turut menyebabkan terjadinya pembauran budaya, baik dalam hal seni maupun kuliner. Kami mendukung kehadiran Indonesian Corner yang dibawa oleh PT. Dealma Global Utama ke Johor bahru, disamping mengobati rasa rindu akan produk asli Indonesia untuk WNI/PMI yang berada disini, bisa juga memperkenalkan produk Indonesia kepada warga Johor juga meningkatkan daya saing produk UKM di luar negeri.” Tutupnya.
Sementara untuk acara grand opening, rencananya akan diselenggarakan pada bulan Mei 2023 mendatang yang akan dihadiri oleh konsulat jenderal.
Advertisement
Bos Kadin Ajak Menteri Malaysia Dongkrak Ekonomi ASEAN Lewat Inovasi
Keketuaan ASEAN Business Advisory Council Indonesia yang dipimpin oleh Arsjad Rasjid yang juga selaku Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menjalankan lawatan bisnis ke Malaysia guna mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi melalui inovasi dan inklusivitas ASEAN.
Lawatan yang dimulai pada tanggal 27 Februari hingga 1 Maret 2023 difokuskan untuk memajukan tiga nilai inti yaitu sentralitas, inovasi, dan inklusivitas, yang menjadi landasan bagi lima prioritas utama dan tujuh legacy projects dari ASEAN-BAC 2023.
Salah satu pemangku kepentingan utama yang ditemui ASEAN-BAC selama lawatan adalah Menteri Tengku Zafrul, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia. Dalam pertemuan ini, ASEAN-BAC membahas agenda keketuaannya dan menjalin kerja sama untuk chairmanship legacy.
Menteri Tengku Zafrul menyoroti pentingnya penguatan hubungan strategis antara sektor swasta, pemerintah, dan ASEAN, terutama menjelang giliran Malaysia sebagai Ketua ASEAN pada 2025.
“Kami mengapresiasi upaya Presiden ASEAN-BAC Indonesia, khususnya dalam memajukan digitalisasi, keberlanjutan, dan mendorong kewirausahaan. MITI menyambut baik Kadin Indonesia dan ASEAN-BAC untuk bekerja sama lebih erat dalam memajukan industri dan perdagangan di kawasan ASEAN,” kata Menteri Tengku Zafrul dikutip Jumat (3/3/2023).
Menanggapi hal tersebut, ASEAN-BAC menegaskan kembali komitmen bisnisnya untuk mengembangkan visi ambisius Masyarakat Ekonomi ASEAN pasca tahun 2025 di tengah lanskap ekonomi yang semakin menantang.
“Bagi kami, sentralitas ASEAN perlu dilihat sebagai suatu kesatuan yang signifikan untuk integrasi ekonomi kita. ASEAN harus dilihat sebagai suatu kawasan yang memiliki Satu Visi, Satu Identitas, dan Satu Komunitas. Sehingga kesatuan negara ASEAN tidak hanya menjadi sebuah narasi, tidak hanya dari sudut pandang bisnis, maupun investasi," ujar Arsjad.
Pendanaan Skema Publik-Swasta
Pertemuan tersebut juga menyoroti kebutuhan untuk secara kolaboratif membangun peningkatan kapasitas pada format standar pelaporan ESG, serta mempromosikan pendanaan skema publik-swasta dalam proyek-proyek yang berkelanjutan.
Arsjad Rasjid mengungkapkan beberapa legacy yang telah dipromosikan di lawatan bisnis ASEAN BAC kepada pemerintah dan sektor swasta Malaysia diantaranya adalah mengeksplorasi prakarsa legacy dalam ruang lingkup pembangunan berkelanjutan, termasuk Carbon Center of Excellence untuk meningkatkan aktivitas perdagangan karbon, Net Zero Emission bagi kawasan untuk memastikan pencapaian target nol bersih pada tahun 2060.
Lawatan ke Malaysia kali ini juga menekankan semangat gotong royong yang juga telah menjadi landasan masyarakat Indonesia dan Malaysia.
Hal ini tercermin melalui pertemuan antara CEO AirAsia Tony Fernandez dan Arsjad Rasjid untuk meningkatkan peran bisnis regional di ASEAN.
Pembahasan pertemuan tersebut menekankan pada upaya konkrit dalam mempromosikan konektivitas antar masyarakat melalui pertukaran bisnis, kunjungan, dan kemitraan antara bisnis dan pemerintah di kawasan.
Advertisement