4 Bahan Aktif Skincare yang Diprediksi Jadi Tren di 2023

Cosmetic scientist Ike Indrawanti mengungkapkan active ingredients atau bahan aktif yang berhubungan dengan tren kulit saat ini yang banyak diangkat, yakni dermatitis atopik, stress skin, dan skin aging. Setidaknya ada empat bahan aktif skincare yang diprediksi jadi tren di 2023.

oleh Putu Elmira diperbarui 20 Mar 2023, 04:02 WIB
Ilustrasi Bahan Aktif Skincare | unsplash.com/@noahbuscher

Liputan6.com, Jakarta - Cosmetic scientist Ike Indrawanti mengungkapkan active ingredients atau bahan aktif yang berhubungan dengan tren kulit saat ini yang banyak diangkat, yakni dermatitis atopik, stress skin, dan skin aging. Setidaknya ada empat bahan aktif skincare yang diprediksi jadi tren di 2023.

Keempat bahan aktif skincare tersebut, dikatakan Ike, meliputi Bel-Even, Adeplump, AD-Resyl, dan Algaktiv GenoFix Nite. Bahan-bahan aktif ini diklaim bermanfaat untuk mengatasi beberapa permasalahan kulit.

1. Bel-Even

"Dari Mintel memaparkan bahwa 66 persen wanita di world wide merasakan lifestyle termasuk stres menentukan appearance of skin. 66 persen dari para pria usia 18--24 tahun mereka paling concern dengan skin health," kata Ike dalam acara media workshop Skinproof yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Maret 2023.

Ike menerangkan konsumen semakin banyak mengaitkan kesehatan kulit dengan stres, diet, hidrasi, papar sinar UV, hingga blue light. Dampak stres pada kesehatan kulit, meliputi garis-garis halus, kerutan, elastisitas berkurang, serta skin barrier juga berkurang.

"Dengan Bel-Even mengontrol atau rebalance stress hormone yang ada di tubuh kita. Stress hormone di dalam tubuh, yaitu kortisol, membantu kita menghadapi stres, tapi kalau dalam jumlah berlebihan merusak skin health kita," ungkapnya.

2. Adeplump

Adeplump adalah bahan aktif dari bahan natural, yakni ekstrak bunga Arnica Montana. Ike menyebut perusahaan Jepang yang me-manufacture bahan aktif ini lewat survei pada 500 orang penduduk Jepang dari usia 20, 30, 40, 50, dan 60 tahun, masing-masing 100 orang.


Temuan Survei soal Plumpness

Ilustrasi skincare | unsplash.com

"Dari kuisioner survei ini sangat menarik, 60 persen dari peserta kuisioner mengatakan mereka tidak pernah merasakan plumpness saat menggunakan skincare, kemudian pertanyaan berikutnya bagian mana dari kalian yang ingin dibuat lebih plump, hasilnya menarik pada usia 20 tahun mereka ingin lebih plump di bagian bibir, usia 30 tahun di bagian dada, usia 40 dan 50 tahun di smile lines dan 60 tahun di under eye," jelas Ike.

Ia mengatakan ada banyak orang yang ingin tampil lebih plump. Hal tersebut dikarenakan secara tidak langsung kulit akan tampak lebih cerah.

"Adeplump ini mereka melakukan studi dari face, lip, eye dan bodycare studinya in vitro dan in vivo," kata Ike.

Ia menyebut ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan bahan aktif skincare Adeplump. Manfaat dari bahan aktif ini adalah memperbaiki kerutan dan garis senyum, meningkatkan elastisitas kulit, meningkatkan kecerahan kulit, dan menyelaraskan kulit yang tidak rata.


3. AD-Resyl

Ilustrasi skincare harian. (dok. unsplash/Enecta Cannabis extracts)

Bahan aktif skincare selanjutnya, yakni AD-Resyl yang berasal dari ekstrak akar Ophiopogon japonicus. Ini adalah salah satu bahan untuk memperbaiki skin barrier dan skin inflamation.

"AD-Resyl punya perusahaan mengeluarkan jurnal dan dalam tertulis 15--20 persen anak-anak di seluruh dunia mengalami atopic dermatitis dan 2--10 persen dewasa mengalami atopic dermatitis," kata Ike.

Ia menuturkan bahwa bahan aktif ini mampu memperlama kekambuhan dari gatal atau sensasi terbakar yang dimunculkan dari dermatitis atopik. "Kalau dilihat dari sample AD-Resyl, skin barrier jadi lebih bagus, inflamasi berkurang, mikrobiota lebih balance," ungkapnya.

4. Algaktiv GenoFix Nite

Algaktiv GenoFix Nite adalah salah satu bahan aktif yang mengklaim untuk holistic repair atau perbaikan holistik. Genofix Nite mengklaim sebagai perbaikan malam hari yang dirancang untuk memberikan perbaikan sel holistik dengan enzim penyembuhan malam hari yang bebas energi dengan meningkatkan perbaikan DNA dan sistem antioksidan. Studi juga dilakukan secara in vitro dan in vivo pada bahan aktif skincare ini.


Studi In Vivo dan In Vitro

ilustrasi skincare/unsplash

"Studi yang mereka lakukan sangat menarik, in vitro efikasinya yaitu penggunaan produk selama empat jam menghasilkan perbaikan sel permukaan kulit yang setara dengan tidur selama delapan jam," kata Ike.

Sedangkan untuk studi in vivo, dikatakan Ike, dilakukan terhadap 10 orang sukarelawan. Mereka berusia 25--50 tahun dan menjalan studi selama 28 hari.

Parameternya adalah meningkatkan kecerahan untuk tampilan bercahaya segar, mengencangkan kulit secara alami. Selain itu, klaim dari bahan aktif ini juga mengurangi wrinkle depth.

Sementara, industri kosmetik bisa dikatakan salah satu industri yang resilien di masa pandemi. Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat terdapat kenaikan jumlah perusahaan kosmetik sebesar 20,6 persen year-on-year (YoY) dari 2021 ke 2022. Pertumbuhan revenue penjualan beauty dan personal care mengalami peningkatan di seluruh kategori dengan pertumbuhan tertinggi pada perawatan kulit (skincare) sebesar 29,6 persen, perawatan rambut (hair care) 21,5 persen, dan bath and shower sebesar 12,2 persen, berdasarkan laporan dari Euromonitor Internasional pada 2022.

Infografis Skincare Lokal. (Liputan6.com/Triyasni)  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya