Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadhan 1444 Hijriah kemungkinan dimulai 23 Maret 2023. Memasuki bulan suci umat Islam itu, kompetisi sepak bola di seluruh dunia, Eropa khususnya. masih bergulir.
Bagi pesepak bola muslim yang harus menjalankan puasa Ramadhan, hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri buat mereka. Namun, menjalankan rukun Islam keempat itu tak selalu menjadi penghalang bagi mereka.
Advertisement
Bahkan, saat pertandingan berlangsung, mereka masih mampu menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Bahkan, berlatih saat puasa menjadi salah satu cara terbaik menjaga kebugaran para pemain.
"Kalau dikaji secara keilmuan, berlatih saat puasa itu sebenarnya sangat bagus meningkatkan kondisi pemain. Perkembangannya bisa sangat cepat," kata Imam Nurjaman.
Pria yang pernah menjali pelatih Persib Bandung Muda tersebut memaparkan kondisi seorang pemain sepak bola dalam keadaan berpuasa tidak serta-merta kehilangan tenaganya. Tenaga untuk berlatih bisa memanfaatkan makanan yang tersimpan di dalam tubuh setelah mengonsumsi santap sahur.
Tenaga Tetap Ada
Dengan makan saat sahur, pesepak bola tetap memiliki tenaga. "Ketika berpuasa, tubuh menjadi kosong dan terasa ringan saat bergerak, bukan lemas," kata Iman.
"Tenaga di dalam tubuh tetap ada karena kita makan saat sahur. Asalkan makanannya juga harus yang berkualitas," tambahnya.
Advertisement
Nasehat Ulama Inggris
Ulama Inggris yang berbasis di London, Ajmal Masroor pernah memberikan nasehat untuk pesepak bola muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan di Eropa.
Dia menegaskan kepada pesepak bola muslim di Eropa bahwa puasa Ramadan adalah kewajiban. Sosok yang juga anggota Dewan Muslim Inggris itu mengatakan berpuasa tidak akan membahayakan karier mereka.
"Dalam Ramadan, hanya ada pengecualian kepada Anda yang sakit atau bepergian. Anda dapat menggantinya di hari-hari tertentu," katanya dikutip dari Goal.
"Jika seorang pesepak bola mengatakan kepada saya seperti ini: 'Saya tidak dapat memenuhi kewajiban profesional saya jika berpuasa.' Tentunya, saya tidak dapat menganggap ini sebagai alasan yang dapat diterima."