Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung calon kepala desa yang berlomba-lomba mengumpulkan uang dengan cara apapun untuk maju dalam pemilihan. Megawati pun mengingatkan ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengawasi.
"Jadi guyub di desa masing-masing, kepalanya itu juga, kamu juga yang jadi rakyat euh cape deh bener, kenapa? Oh sekarang orang yang mau jadi itu banyak ngumpulin uang, waduh dengan jalan segala macem," kata Megawati di acara Desa Bersatu di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (19/3/2023).
Advertisement
Presiden ke-5 RI ini mengaku sudah tahu mengenai calon kepala desa yang mengumpulkan uang agar terpilih di desanya.
"'Ibu tahu nggak?' 'Tahu' 'Kenapa kok ibu diam?' 'Saya ingin lihat akhiran orang ini apa', nanti paling tidak, bisa kena tiga huruf, tahu nggak?" kata Megawati.
"Tahu," jawab hadirin.
"Apa itu?" tanya Megawati.
"KPK," jawab hadirin.
"Ya iya KPK, apa itu panjangnya? Ayo," tanya Megawati.
Megawati mengatakan sudah blak-blakan tentang ini. Dia mengingatkan calon kades untuk hati-hati.
"Nah iya, hati-hati, lho. Saya sudah ngomong lho terbuka, lho, banyak orang nggak berani ngomong kayak saya gini, lho, karena saya tahu apa yang akan diperbuat, karena diam-diam saya banyak yang nyayangin saya, lho," ujarnya.
"Jadi mereka mau lho, jadi mata saya, telinga saya, kalau lihatin orang itu. Itu kayaknya nggak benar, diam saja ya, nah," kata Megawati Soekarnoputri.
Tahun Politik, Megawati ke Kepala Desa: Pilih Orang Baik Seperti Pak Jokowi
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti kepala dan perangkat desa untuk berhati-hati memilih pemimpin Indonesia berikutnya. Megawati mengingatkan agar memilih sosok yang baik seperti Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Tahun-tahun ini nih politik. Kenapa? Aku melu no kono atau melu dua-duane pusing akhirnya pingsan dewe. Gitu loh, jadi jangan terbawa arus. Pilih orang yang baik, seperti Pak Jokowi," kata Megawati saat menghadiri Peringatan 9 Tahun UU Desa di Istora Senayan Jakarta, Minggu (19/3/2023).
Megawati meyakini Jokowi merupakan sosok yang baik. Untuk itu, dia memutuskan mengusung Jokowi menjadi presiden pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Itu kan (Jokowi) saya pilih, karena saya yakin beliau orang baik. Oke saya jadikan, bisa atur pemerintah," ujar dia.
Menurut dia, dalam setiap pemerintahan pasti ada pro kontra. Begitu juga dengan pemerintahan Presiden Jokowi yang tidak bisa menyenangkan semua masyarakat.
"Semua itu tidak bisa disenangkan. Pro kontra pasti ada. Tetapi sebagai warga negara Indonesia yang berdaulat dan merdeka, dan mempunyai azas ideologi pancasila sebagai anak-anak bangsa harusnya punya pendirian," jelas Megawati Soekarnoputri.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement