Liputan6.com, Jakarta - Tiap kali mengingat hari kiamat, maka yang terbayang adalah hancurnya peradaban dunia. Gempa dahsyat, letusan gunung api hingga tsunami dan hujan meteor melanda bumi.
Setelah kematian seluruh makhluk, mereka kemudian dibangkitkan dan digiring ke Padang Mahsyar. Dalam hadis, diriwayatkan manusia akan dibangkitkan tanpa alas kaki dan tanpa busana.
Mereka juga akan dibangkitkan dengan rupa seperti perbuatannya di dunia. Ada yang dibangkitkan hanya sebesar semut, ada yang berwajah hitam, ada pula yang tanpa kaki dan tangan.
Baca Juga
Advertisement
Rupa di atas adalah untuk golongan kufur dan pendosa. Bentuk ketika dibangkitkan juga membuat seseorang tidak akan bisa menutupi aib-nya sendiri.
Di sisi lain, ada orang yang dibangkitkan dengan wajah bersinar. Golongan inilah yang menjadi impian banyak mukmin. Mereka juga mendapat naungan dan syafaat Rasulullah SAW.
Sebagai bahan muhasabah, meski muslim sekalipun, kita tak boleh jumawa alias sombong pasti selamat di hari kiamat. Alangkah lebih baik, kita introspeksi dan menimbang sendiri, amal dan perbuatan kita di dunia. Apakah itu cukup untuk menyelamatkan diri di hari kiamat?
Pendek kata, kiamat bagi sebagian orang adalah hari penuh kesusahan. Lantas, apakah ada amal yang bisa menjadikan seorang mukmin terbebas dari kesusahan dan aibnya tertutup di hari kiamat? Berikut penjelasannya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Amal yang Hilangkan Kesusahan dan Menutup Aib di Hari Kiamat
Hidup bertetangga dan bermasyarakat, kita tentu berinteraksi dengan banyak orang. Allah telah memerintahkan agar orang saling mengenal dan berbuat baik kepada sesama muslim dan masyarakat luas.
Kita juga dilarang mencela atau menebar aib saudara muslim maupun masyarakat luas. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an:
“….Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (pangilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. al-Hujuraat: 11-12).
Lebih baik kita saling tolong menolong. Kita juga tak perlu mengumbar aib orang lain. Lebih baik, kita menutup aib sesama muslim.
Ketahuilah, dua amal baik tersebut akan membebaskan seseorang dari kesusahan di hari kiamat. Allah juga akan menutupi aib kita di yaumul akhir. Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari Kiamat. Barangsiapa menutup aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya di Hari Kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (HR. Muslim).
Wallahua'lam. (Sumber:an-nur.ac.id)
Tim Rembulan
Advertisement