Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya asupan nutrisi, tidur juga jadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat bulan Ramadhan.
dr Reinita Arlin menyebut, kualitas tidur jadi prioritas utama khususnya di bulan Ramadhan. Hal itu terkait irama sirkadian tubuh yang berfungsi mengatur hormon-hormon penting.
Advertisement
"Pada setiap tubuh manusia terdapat irama sirkadian yang berfungsi mengatur hormon-hormon penting. Irama Sirkadian ini akan berubah total saat Ramadhan karena jam tidur sudah pasti tidak teratur," jelas Arlin.
Kondisi kurang tidur, kata Arlin, juga dapat menimbulkan risiko penyeakit berbahaya seperti obesitas, diabetes melitus tipe 2, hingga masalah kardiovaskular atau jantung.
"Faktanya, sepertiga dari hidup kita adalah tidur gitu ya. Jadi sepenting itu (tidur), make sure (tidur) 7 sampai 9 jam. Orang-orang yang kualitas tidurnya itu tidak baik, ternyata bukan cuma ke otaknya tapi juga ternyata meningkatkan risiko obesitas, kedua metabolic syndrome," Arlin menuturkan dalam sesi talkshow "Keluarga Cermat, Ramadhan Sehat" bersama Zinus Indonesia di Jakarta Selatan, Kamis, 16 Maret 2023.
Oleh karena durasi tidur berkurang selama bulan Ramadhan, Arlin menekankan penting bagi individu untuk memastikan mendapat tidur yang berkualitas.
"Saya sangat menganjurkan, fokus pada kualitas tidur yang baik menjadi prioritas utama, terutama di bulan Ramadhan," ucap Arlin.
Guna menyiasati waktu tidur saat Ramadhan, Arlin membagikan tips yang bisa coba diterapkan Sahabat Liputan6.com saat bulan puasa.
Cara Menyiasati Tidur saat Ramadhan
Idealnya, jika kita bangun lebih awal 1 atau 2 jam, maka perlu tidur lebih awal pula 1 hingga 2 jam guna memenuhi kecukupan waktu tidur.
Namun, jika tak bisa memenuhi aturan tidur seperti yang telah disebutkan, Arlin menyarankan untuk tidur selama 1 sampai 2 jam setelah subuh dan melakukan power nap 20-30 menit pada siang hari.
"Tidurnya boleh setelah sholat subuh, Boleh tidur selama 1 jam, 2 jam. Dan kemudian pada saat tidur malam maksimalkan," jelasnya.
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik di malam hari. Beberapa diantaranya dengan menciptakan lingkungan yang mendukung seperti memerhatikan pencahayaan dan suhu ruang tidur.
"Mulai dari cahaya, suhu, kemudian meminimalisir (mengakses) layar (gawai)," ucap Arlin.
Advertisement
Tidur Berkualitas = Investasi Kesehatan Jangka Panjang
Selain itu, memilih jenis kasur yang tepat juga dapat mendukung seseorang mendapatkan tidur berkualitas. Mendapatkan tidur yang berkualitas tak ubahnya investasi kesehatan jangka panjang.
"Pada saat kita tidur, itu merupakan investasi terhadap masa depan, bukan cuma pada saat Ramadhan saja. Otak kita akan terus bekerja sampai usia lanjut. Dan jika kita ingin memelihara otak dengan baik ya pasti dengan mengatur kualitas tidur," tuturnya.
Kondisi kasur berpengaruh pada kesehatan. Kasur yang baik yakni dapat mengikuti bentuk tulang belakang.
"Dengan demikian, bangun tidur akan lebih segar, dan ibadah bisa dijalankan dengan baik."
Digital Marketing Manager Zinus Indonesia, Mikail Silitonga mengatakan, dalam memilih kasur yang tepat, penting untuk mengetahui kondisi tulang kita.
"Penting juga untuk mengetahui kondisi tulang tubuh kita, sehingga bisa memilih kasur yang tepat. Secara tidak langsung ini dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan."
Busa kasur Zinus telah bersertifikasi lembaga internasional CertiPUR-US, lolos uji emisi dan bahan alami. Bebrapa tipe kasur busa Zinus pun diinfus dengan green tea, cooling gel dan charcoal yang dapat memberi kesejukan pada busa kasur. Sedangkan memory foam pada kasur busa Zinus dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh penggunanya, meningkatkan keselarasan tulang belakang, dan meredakan nyeri sendi.