Atlet Badminton Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia di Usia 21 Tahun, Warganet Kicaukan Rest In Power

Atlet badminton Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia di usia 21 tahun karena kecelakaan. Warganet dan pecinta badminton Tanah Air pun mengucapkan dukacita atas kepergian Syabda.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Mar 2023, 12:24 WIB
Syabda Perkasa Belawa. (Dok PBSI)

Liputan6.com, Jakarta - Atlet badminton muda binaan PBSI Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia karena kecelakaan. Kabar ini diumumkan oleh mantan pebulu tangkis legendaris Indonesia Yuni Kartika melalui media sosial Twitter.

Yuni menyampaikan bahwa atlet badminton sektor tunggal putra berusia 21 tahun itu meninggal dunia dalam perjalanan ke Sragen, Jawa Tengah, untuk berziarah sang nenek.

Kabar Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia pun membuat pecinta bulu tangkis alias Badminton Lovers Tanah Air terkaget-kaget dan berduka.

Apalagi, Syabda Perkasa Belawa merupakan atlet badminton muda yang tengah naik daun dan dikenal oleh BL, sebutan pecinta badminton Indonesia.

Pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (20/3/2023), linimasa Twitter ramai dengan ucapan dukacita dari warganet. Topik Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia hingga Rest In Love pun memuncaki trending topic Twitter Indonesia.

Akun fanbase badminton @BadmintonTalk mengunggah ucapan duka cita untuk Syabda Perkasa Belawa.


Rest In Power, Syabda Perkasa Belawa

Syabda Perkasa Belawa dikabarkan meninggal dunia karena kecelakaan dalam perjalanan ziarah ke makam sang nenek. (Foto: Instagram @syabdaperkasa)

Akun Bayu Arisandy juga mengunggah ucapan berduka cita untuk kepergian Syabda Perkasa Belawa.

Kehilangan Atas Kepergian Syabda Perkasa Belawa

Tidak sedikit juga pecinta bulu tangkis yang merasa kehilangan atas kepergian Syabda, pebulu tangkis muda yang dikenal periang ini.


Prestasi Syabda Perkasa Belawa, Atlet Badminton Peringkat 90 Dunia

Syabda Perkasa Belawa. (Istimewa)

Syabda Perkasa Belawa merupakan pemain muda menjanjikan Indonesia. Turun di nomor tunggal putra, dia sudah menjuarai tiga edisi turnamen bulu tangkis BWF International Challenge.

Sosok kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 ini menjuarai Lithuanian International 2022, Malaysia International 2022, dan Iran Fajr International 2023. Syabda Perkasa Belawa juga sukses menjuarai ajang BWF junior yakni Jakarta Junior International.

Jadi bagian tim di level junior, Syabda membantu Indonesia merebut medali perak pada Kejuaraan Asia 2019. Dia lalu mempersembahkan medali emas Kejuaraan Dunia di tahun yang sama.

Potensi Syabda meyakinkan tim pelatih PBSI untuk mengajaknya jadi bagian tim Piala Thomas 2022. Dia tampil pada pertandingan ketiga fase grup melawan Korea Selatan.

Dalam kedudukan imbang, Syabda mampu menaklukkan Lee Yun-gyu untuk membantu Indonesia meraih kemenangan 3-2.

Syabda Perkasa meninggal dunia di usia 21 tahun karena kecelakaan, Senin (20/3/2023). Dia saat ini menduduki peringkat 90 dunia.


Syabda Perkasa Belawa, Pahlawan Indonesia di Thomas Cup 2022

Syabda Perkasa Belawa tersingkir di babak pertama Indonesia Masters 2022. Tunggal putra Indonesia itu takluk dari wakil China Sun Fei Xiang 10-21, 21-15, dan 10-21 di Platinum Arena, Malang, Jawa Timur, Selasa (18/10). (foto: PBSI)

Syabda Perkasa Belawa menjadi pahlawan Indonesia pada laga Grup A Piala Thomas 2022 di Impact Arena, Rabu (10/5/2022). Dia membawa tim bulu tangkis putra mengalahkan Korea Selatan 3-2.

Tim Indonesia sempat terdesak karena kekalahan Anthony Sinisuka Ginting dan pasangan gado-gado Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo harus mengakui keunggulan lawan.

Sang juara bertahan kemudian menyamakan kedudukan melalui Shesar Hiren Rhustavito dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Sorotan kemudian tertuju kepada Syabda. Didapuk sebagai tunggal putra ketika karena Jonatan Christie diistirahatkan, nasib Indonesia berada di pundaknya. Kekalahan akan membuat tim kehilangan status juara grup, yang berarti terancam langsung bertemu lawan kuat di perdelapan final Thomas Cup 2022.

Namun, Syabda menunjukkan potensi dan karakter. Pemain berusia 20 tahun itu menunjukkannya saat memenangkan gim pertama dan ketiga.

Pada gim pertama, Syabda defisit 6-10. Dia lalu merebut 11 poin beruntun untuk memutar keadaa. Di gim penentu, kembali tercecer 7-12. Tapi dia lagi-lagi meraih sembilan angka berturut-turut sebelum akhirnya membawa tim meraih kemenangan 21-14, 11-21, 21-16.

"Saya sangat bersyukur dan senang bisa jadi penentu kemenangan buat tim. Ini tidak lepas dari dukungan para senior dan idola saya di," kata Syabda.

 

Infografis Jatuh Bangun Badminton Indonesia di Asian Games. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya