Liputan6.com, Jakarta Bagi pecinta hewan ini mungkin sudah biasa ketika kucing bisa sangat aktif di malam hari, mulai dari berlarian mondar-mandir di koridor, berada diatas tempat tidur pemiliknya, hingga bermain bersama mainannya. Tetapi yang mengherankan adalah kucing tersebut tidak pernah menabrak dinding atau pintu walaupun minim pencahayaan.
Dari hal inilah muncul suatu pertanyaan apakah kucing memiliki penglihatan malam yang alami?
Menurut Caryn Plummer, spesialis oftalmologi veteriner klinis di University of Florida College of Veterinary Medicine, sebenarnya hal itu bukan pertanyaan yang tepat untuk ditanyakan.
"Ini bukan masalah kucing melihat dalam gelap atau tidak melihat dalam kegelapan," katanya kepada live science melalui email.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari livescience, Senin (20/3/2023), Plummer menjelaskan bahwa jumlah cahaya yang ada di sekitar dapat mempengaruhi penglihatan seseorang, baik itu manusia atau kucing. Namun, dibandingkan manusia, kucing bisa lebih baik untuk melihat objek ketika cahaya yang tersedia sangat sedikit. Hal ini sebagian disebabkan oleh evolusi mata kucing.
"Kucing dapat melihat dalam gelap karena struktur mata mereka, dan khususnya retina mereka, yang memungkinkan mempunyai penglihatan 'lebih baik' daripada manusia ketika tingkat cahaya rendah," kata Plummer.
"Kucing memiliki persentase dan konsentrasi fotoreseptor batang yang lebih tinggi daripada manusia, yang berarti mereka memiliki kepekaan yang lebih baik terhadap cahaya, dan dapat melihat lebih banyak dalam tingkat pencahayaan yang rendah daripada yang kita bisa," ucapnya kembali.
Kucing Bisa Melihat Dalam Gelap Lebih Jago Dari Manusia
Menurut badan amal Cats Protection, kelimpahan penglihatan ini berarti kucing dapat melihat enam hingga delapan kali lebih baik daripada manusia saat gelap.
"Adaptasi untuk penglihatan adalah akibat langsung dari kebutuhan spesies untuk berinteraksi dengan lingkungannya," kata Plummer.
"Kucing adalah hewan karnivora, yang artinya mereka harus makan daging agar tetap sehat. Mereka tidak dapat menghasilkan protein tertentu yang dibutuhkan dan harus menelannya dari sumber eksternal. Banyak mangsa mereka aktif di malam hari atau dalam cahaya redup," tutur Plummer kembali.
Meskipun lebih aktif daripada rata-rata manusia pada malam hari, kucing sebenarnya bukanlah hewan nokturnal. Tetapi sebaliknya, mereka dianggap "krepuskular", atau aktif saat senja, karena kesukaan mereka berburu saat senja dan fajar.
Namun, meskipun mata kucing dirancang untuk melihat di malam hari, kemampuan kucing untuk berhasil mengontrol lingkungannya selama periode hampir gelap, lebih dari sekadar komposisi matanya.
Menurut Plummer, kucing juga mengandalkan indra lainnya.
"Kucing memiliki pendengaran dan penciuman yang sangat tajam, yang membantu kemampuan mereka untuk bernavigasi," kata Plummer. "Berinteraksi dengan lingkungan membutuhkan kerjasama dari semua indera," tungkasnya kembali.
Advertisement
Kucing Mampu Berkeliaran di Malam Hari Ketimbang Manusia
Sebenarnya, kucing jauh lebih mahir berkeliaran di malam hari daripada manusia, tetapi dalam hal kualitas penglihatan, kucing dan manusia mampu melihat hal yang sama di malam hari.
"Dalam evolusi, biasanya ada harga yang harus dibayar untuk setiap keuntungan," Ron Ofri, seorang profesor oftalmolog kesehatan hewan di Koret School of Veterinary Medicine Universitas Ibrani Yerusalem di Israel, mengatakan kepada live science melalui email.
Untuk kucing, trade-off mereka memiliki penglihatan malam yang luar biasa, tetapi penglihatannya relatif buruk di siang hari
"Sebagai hasil dari adaptasi yang memungkinkan penglihatan malam yang sensitif, ketajaman visual siang hari mereka hanya sekitar 1/7 dari kita," kata Ofri.
"Ini mengejutkan orang-orang yang percaya bahwa kucing selalu memiliki penglihatan yang luar biasa. Memang demikian, tetapi hanya pada malam hari mereka memiliki penglihatan yang baik, dan saat siang hari mereka mempunyai penglihatan buruk," ucap Ofri kembali.
Perbedaan Mata Manusia dan Mata Kucing
Menurut Plummer, ada perbedaan lain antara mata manusia dan mata kucing. Misalnya, kucing tidak bisa melihat warna seperti manusia.
"Kucing memiliki jumlah absolut dan konsentrasi fotoreseptor kerucut yang lebih rendah dibandingkan dengan manusia, sehingga mereka tidak merasakan warna seperti kita, juga tidak memiliki tingkat resolusi detail yang kita miliki," kata Plummer.
Kerucut di mata kucing bertanggung jawab untuk menentukan warna "penglihatan hari". Manusia memiliki tiga jenis kerucut, yang memungkinkan kita untuk melihat warna biru, hijau dan merah, sedangkan kucing hanya memiliki dua jenis kerucut, artinya apa yang kita lihat sebagai warna hijau dan merah, di kucing akan tampak warna abu-abu.
Sudah lama hal ini dianggap bahwa kucing itu buta warna, tetapi banyak ilmuwan tidak lagi percaya dengan hal ini meskipun diskusi terus berlanjut.
Tetapi kini secara luas kucing dianggap bisa melihat warna biru dan abu-abu, mungkin juga beberapa warna corak kuning dan hijau, terlepas dari hal itu sebenarnya tidak ada yang bisa memastikannya.
"Kucing adalah dichromats, yang berarti mereka memiliki dua jenis fotoreseptor kerucut, dibandingkan dengan tiga jenis penglihatan kami," ucap Plummer.
"Jadi mereka tidak melihat banyak warna atau warna seterang kita. Kita akan menganggap bahwa resolusi visual siang hari pada kucing tidak fokus dan kabur," tutur Plummer kembali.
Advertisement