Hoaks Terkini Seputar Vaksin, dari Tak Boleh Donor hingga Pembunuhan

Kenali hoaks seputar vaksin hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Mar 2023, 15:00 WIB
Cek fakta CEO Pfizer batal ke Israel karena belum mendapat vaksin covid-19 lengkap.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi seputar vaksin beredar di tengah masyarakat dengan beragam kemasan, kabar ini sebaiknya tidak bisa langsung dipercaya sebab tak semuanya benar alias hoaks.

Jika dipercaya Hoaks seputar vaksin tentu dapat memberikan beragam dampak, salah satunya adalah menimbulkan kekhawatiran. Sebab itu hoaks seputar vaksin tersebut harus dihindari.

Untuk memudahkan masyarakat mengenali hoaks seputar Covid-19 Cek Fakta Liputan6.com pun telah melakukan penelusuran terhadap sejumlah kabar viral seputar vaksin, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.

Agar tidak terjebak, kenali hoaks seputar vaksin hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

Palang Merah AS Sebut Orang yang Divaksin Tak Diizinkan Donor Darah

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penyataan Palang Merah Amerika Serikat atau AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah sebab menghancurkan antibodi.

Klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah sebab menghancurkan antibodi diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Januari 2022.

Klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah berupa video suara berita tentang kebutuhan donor darah tetapi tidak bisa menerima pendor yang sudah divaksin.

Video tersebut diberikan keterangan berikut ini.

"Pernyataan Palang Merah 🇺🇸

"Orang yang div4ksin4si tidak diijinkan untuk mendonorkan darah, kerena v4ksin4si c0v!d akan menghancurkan antibodi mereka yang sudah di 💉 c0v!d"

⚠️"

Benarkah klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah? Simak hasil penelusuran di Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini...

 


CEO Pfizer Batalkan Kunjungan ke Israel karena Belum Divaksin Covid-19 Lengkap

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim CEO Pfizer, Albert Bourla membatalkan kunjungannya ke Israel karena belum divaksin covid-19 lengkap. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lau.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 12 Maret 2023.

Dalam postingannya terdapat cuitan di Twitter dengan narasi, "The CEO of Pfizer had to cancel a planned trip to Israel because he was not fully vaccinated, Let me repeat: BECAUSE HE WAS NOT VACCINATED."

atau dalam Bahasa Indonesia "CEO Pfizer membatalkan kunjungannya ke Israel karena dia belum mendapatkan vaksin penuh. Biarkan saya mengulanginya: Karena dia belum divaksinasi"

Akun tersebut menambahkan narasi, "hmm"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim CEO Pfizer, Albert Bourla membatalkan kunjungannya ke Israel karena belum divaksin covid-19 lengkap? Simak dalam artikel berikut ini...


Filipina Keluarkan Surat Penangkapan Bill Gates atas Rencana Pembunuhan dengan Vaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Maret 2023.

Unggahan klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

"(SP) Surat Perintah penangkapan BG dikeluarkan di Filipina untuk "Pembunuhan yang direncanakan" pada program vaksinasinya.

https://newspunch.com/bill-gates-arrest-warrant-issued.../

Filipina keluarkan SP penangkapan terhadap BG, di Indon...malah diberi karpet merah, diajak kerjasama 😜."

Disertai dengan tangkapan layar artikel halaman situs NEWS PUNCH  berjudul.

"Surat Perintah Penangkapan Bill Gates Dikeluarkan di Filipina Untuk 'Pembunuhan Terencana' Terkait Peluncuran Vaksin" 

Benarkah klim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini...


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya