Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam di Indonesia sudah memiliki pemahaman bahwa niat puasa wajib khususnya puasa Ramadhan harus dilakukan pada waktu malam hari sebelum hari esok menjalani puasa.
Rentang waktu malam yang diwajibkan untuk membaca niat adalah waktu setelah terbenamnya matahari (maghrib) sampai dengan sebelum terbitnya fajar atau belum memasuki waktu subuh. Rasulullah SAW bersabda:
Advertisement
نْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah; lihat Hasan Sulaiman Nuri dan Alwi Abas al-Maliki, Ibanatul Ahkam fii Syarhi Bulughil Maram, juz 2, hal. 376)
Namun, sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, lupa merupakan hal yang wajar, termasuk diantaranya lupa untuk membaca niat puasa. Terlebih jika pada minggu pertama bulan Ramadhan, potensi lupa sangat mungkin terjadi karena belum terbiasa.
Lalu, bagaimana hukumnya dengan orang yang lupa membaca niat puasa Ramadhan di malam hari? Apakah ada konsekuensi dan solusi karena lupa?
Dilansir dari laman NU Online, Senin (20/03/2023), dijelaskan oleh Imam Nawawi al-Bantani dalam Kâsyifatus Sajâ, untuk puasa wajib, termasuk puasa bulan Ramadhan, niat yang demikian itu harus dilakukan setiap malam karena puasa dalam tiap-tiap harinya adalah satu ibadah tersendiri. Dengan demikian, bila seseorang lupa belum berniat pada malam hari maka puasa pada siang harinya dianggap tidak sah.
Hukum Membaca Niat Puasa Ramadhan Pada Waktu Siang Hari
Dalam melakukan suatu ibadah, mesti diawali dengan niat karena niat menempati posisi penting dalam Islam. Hal ini dapat dilihat dalam hadist Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa sesungguhnya niat amal tergantung pada niatnya.
Begitu juga niat puasa Ramadhan yang harus dikerjakan dan dibaca di malam hari, karena keabsahan puasa Ramadhan bergantung pada niat yang dibaca di malam hari. Lalu bagaimana dengan orang yang lupa niat puasa Ramadhan di malam hari. Apakah sah puasanya bila ia membaca niat di siang hari?
Dilansir dari laman NU Online, Senin (20/03/2023), perihal niat puasa wajib di siang hari para ulama berbeda pendapat. Menurut Madzhab Syafi’i, puasa wajib dengan niat di siang hari tidak sah.
Sementara bagi kalangan Madzhab Hanafi, puasa baik wajib maupun sunah dengan memasang niat di siang hari tetap sah, hanya saja puasanya kurang sempurna. Karena puasa baik wajib maupun sunah akan menjadi sempurna kalau diniatkan di malam hari sebagaimana keterangan hadits Rasulullah SAW.
Advertisement
Solusi agar Puasa Ramadhan Tetap Sah
Banyak hadist yang menyatakan bahwa puasa Ramadhan tidak sah karena pada malam harinya lupa membaca niat. Lalu apakah diperbolehkan pada hari itu orang tersebut tidak puasa?
Hukum fiqih tetap mewajibkan orang tersebut berpuasa pada hari itu meskipun sudah jelas puasanya tersebut tidak sah. Tidak berhenti sampai di sini, orang tersebut juga harus mengganti (mengqadha) puasa hari tersebut di hari lain di luar bulan Ramadhan.
Meski demikian, ulama mazhab Syafi’I tetap memberikan solusi bagi siapa yang lupa membaca niat puasa Ramadhan pada malam harinya. Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab menjelaskan solusi tersebut sebagai berikut:
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَنْوِيَ فِي أَوَّلِ نَهَارِهِ الصَّوْمَ عَنْ رَمَضَانَ لِأَنَّ ذَلِكَ يُجْزِئُ عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ فَيَحْتَاطُ بِالنِّيَّةِ
Artinya: “Disunahkan (bagi yang lupa niat di malam hari) berniat puasa Ramadhan di pagi harinya. Karena yang demikian itu mencukupi menurut Imam Abu Hanifah, maka diambil langkah kehati-hatian dengan berniat.” (Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab)
Maka, dari keterangan di atas, orang yang lupa belum berniat puasa Ramadhan pada malam harinya ia masih memiliki kesempatan untuk melakukan niat tersebut pada pagi harinya dengan catatan bahwa niat yang ia lakukan pada pagi hari itu juga mesti ia pahami dan niati sebagai sikap taqlid atau mengikuti dengan apa yang diajarkan oleh Imam Abu Hanifah.
Lafal Niat Puasa Ramadhan
Bagi orang yang hendak melaksanakan puasa Ramadhan, ia wajib untuk berniat puasa. Terhitung sejak matahari terbenam sampai terbit fajar. Berikut adalah lafal niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i fardli syahri Ramadlâni hâdzihis sanati lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’âlâ.”
Menurut mazhab Syafi’i, niat puasa Ramadhan wajib dilakukan pada setiap malamnya. Artinya, satu niat untuk satu kali berpuasa. Sementara menurut Imam Malik, diperbolehkan satu kali niat puasa untuk satu bulan puasa penuh bulan Ramadhan. Oleh karena itu kita disunnahkan berniat untuk satu bulan penuh pada malam pertama Ramadhan, dengan tetap niat untuk puasa-puasa berikutnya. Supaya andaikan nanti lupa niat, maka niat pada malam pertama itu bisa mencukupi. (Qalyubi, Hâsyiyah Qalyûbî, juz 5, h. 365).
Advertisement