Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mendorong peningkatan kesadaran akan ancaman bencana kemanusiaan yang sangat berat akibat perubahan iklim.
Untuk menghadapi kondisi ini, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan perlu langkah sigap dan serius dari seluruh pemangku kepentingan dan komitmen kuat dalam implementasi program pembangunan berketahanan iklim.
Advertisement
"Saya harapkan ada komitmen yang utuh antara seluruh pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan program-program yang terkait dengan Agenda Pembangunan ke-6 RPJMN 2020-2024, yaitu prioritas pembangungan berketahanan iklim agar target penurunan emisi Indonesia, baik dengan kemampuan sendiri maupun dengan dukungan internasional, dapat tercapai," kata Ma’ruf pada acara Peringatan Hari Desa Asri Nusantara 2023 di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Senin (20/3/2023).
Lebih lanjut Ma’ruf menyampaikan, secara garis besar, langkah utama yang dapat dilakukan dalam mewujudkan pembangunan berketahanan iklim ini adalah dengan mengalokasikan penggunaan dana desa yang tepat guna.
"Secara khusus saya juga meminta Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Desa dapat bekerja sama mengelola Dana Desa secara akuntabel dan penuh integritas," imbuhmya.
Secara lebih konkret lagi, tambahnya, program yang dibuat harus menyasar pembangunan manusia yang kuat dan tangguh agar dapat melanjutkan pelaksanaan program yang telah dirancang.
"Memperbanyak investasi hijau yang masuk ke desa-desa, guna memenuhi kebutuhan dasar, membangun sarana dan prasarana, menghapus kemiskinan ekstrem, menurunkan angka stunting," paparnya.
"Menciptakan lapangan kerja, serta menghasilkan alternatif sumber pendapatan bagi para petani dan nelayan. Jika ini bisa direalisasikan, maka kemuliaan pembangunan di wilayah pinggiran dapat dikatakan telah dikerjakan," imbuhnya.
Tekankan Kembali Masalah Perubahan Iklim
Menutup sambutannya, Ma’ruf menekankan kembali masalah perubahan iklim merupakan persoalan seluruh umat manusia. Dengan demikian, upaya mengantisipasinya pun merupakan tanggung jawab bersama, yang harus dimulai dari sekarang, yang dimulai dari hal yang kecil.
"Solusinya dapat dimulai dengan langkah kecil yang bisa dilakukan setiap individu. Perubahan hanya mungkin dilakukan lewat tumbuhnya kesadaran yang berujung menjadi gerakan," pungkas Wapres.
Advertisement
Gerakan Penanaman Pohon
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, melaporkan bahwa dalam Gerakan Penanaman Pohon yang dilakukan secara serentak pada hari ini sejumlah 8.508.327 pohon ditanam di seluruh Indonesia.
Secara simbolis, penanaman pohon ini diikuti oleh 8 desa secara daring. Ia berharap, gerakan ini dapat menjadikan desa Indonesia yang Asri dan hijau.
"Semoga Allah SWT meridai usaha kita dalam melestarikan lingkungan menuju kawasan desa yang aman dan nyaman," tutupnya.
Selain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, hadir dalam acara ini diantaranya Gubernur Riau Syamsuar, Bupati Pelalawan H. Zukri dan para Bupati serta Walikota di seluruh Indonesia baik secara luring maupun daring.