Liputan6.com, Medan Situs-situs sejarah di Sumatera Utara (Sumut) banyak yang merupakan bagian dari sejarah dunia. Diperlukan intervensi pemerintah derah agar penyelamatan situs tersebut mutlak diperlukan.
Hal itu dikatakan Arkeolog asal Inggris, McKinnon, ketika bertemu Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Jumat, 17 Maret 2023, lalu.
Advertisement
McKinnon menyampaikan hasil observasinya selama sepekan terhadap berbagai situs sejarah yang ada di Sumut, seperti Situs Buluh Cina, Kota Rantang, Benteng Puteri Hijau, serta rumah pengasingan Bung Karno di Berastagi.
Selama beberapa hari di Medan, McKinnon memberikan masukan tentang langkah-langkah yang sebaiknya ditempuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dalam menyelamatkan berbagai situs sejarah yang terancam hilang.
"Penyelamatannya sekaligus berarti menyelamatkan kepingan sejarah dunia," kata McKinnon, dididampingi sejarawan Universitas Negeri Medan (Unimed), Ichwan Azhari.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Peneliti Sejarah Kuno
McKinnon menyatakan sejarah Sumut, baik di Pantai Timur maupun Pantai Barat merupakan sejarah yang penting dalam hubungannya dengan sejarah internasinal.
McKinnon yang berusia 83 tahun ini merupakan peneliti sejarah kuno Sumut sejak tahun 1970, dan dirinya sangat mengapresiasi komitmen Edy Rahmayadi.
"Saya bangga dengan Anda, salah satu pemimpin yang peduli pada sejarah, dan saya siap membantu," ucapnya kepada Edy Rahmayadi.
Advertisement
Masukan dari Arkeolog
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, kedatangan McKinnon diharapkan memberikan masukan untuk ditindaklanjuti. Juga mengobservasi berbagai situs warisan sejarah.
"Saya undang untuk datang lagi ke Sumut, mengobservasi berbagai situs dan warisan sejarah yang ada di Sumut," ucapnya.
Diungkapkan Edy Rahmayadi, sejak dilantik sebagai Gubernur Sumut berkomitmen memelihara warisan dan situs sejarah.
Hal itu sudah diwujudkan dengan mengalokasikan anggaran Pemprov Sumut antara lain untuk revitalisasi Benteng Putri Hijau, revitalisasi Pusat Islam tertua di Nusantara di Barus, Tapanuli Tengah, dan membangun monumen Pahlawan Nasional Amir Hamzah.
"Juga merehab rumah pengasingan Bung Karno di Berastagi dan Parapat, serta beberapa situs lainnya yang akan terus dipelihara dan direvitalisasi," ungkapnya.