Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan kenaikan harga pangan yang terjadi wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
"Untuk di daerah DKI Jakarta, bahan pokok yang mengalami kenaikan harga adalah daging ayam, telur ayam, bawang putih dan cabai rawit. Kemudian harga yang stabil ada pada daging sapi, gula pasir, dan beras," kata Kanwil III Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Lina Rosmiati dalam kegiatan forum jurnalis KPPU yang digelar secara daring pada Senin (20/3/2023).
Advertisement
"(Bahan pokok) yang mengalami penurunan harga (di DKI Jakarta) adalah bawang merah dan cabai merah, meskipun harganya masih di kisaran Rp 50 ribu," sambungnya.
DKI Jakarta
Lina mencatat, harga bawang di DKI Jakarta sempat mengalami kenaikan sebesar 3,8 persen di awal Maret 2023, kemudian turun 5,6 persen dan harga kini berada di kisaran Rp 41 sampai 44 ribu.
Uniknya, harga minyak goreng sudah berfluktuasi, turun dan naik lagi 0,25 persen di tanggal 17 Maret, harga berada di Kisaran Rp 19.250 per kghingga Ro19.350 per kg," bebernya.
Serupa, harga daging ayam, telur ayam, bawang merah serta bawang putih juga ikut naik di wilayah Banten.
Harga daging ayam di Banten naik dari Rp 35.600 per kg menjadi Rp 37.100 per kg (4,2 persen), harga telur naik dari Rp 26.350 per kg menjadi Rp 29.600 per kg, harga bawang merah naik dari Rp 36.250 per kg menjadi Rp 37.850 per kg dan harga bawang putih naik menjadi Rp 34.900 per kg.
Jawa Barat
Untuk di daerah Jawa Barat, KPPU Kanwil III melakukan survei dan mengumpulkan data primer di dua pasar tradisional di Kota Bandung serta mengumpulkan data sekunder melalui Pusat Informasi Harga Pangan Stragetis pada 1 sd 17 Maret 2023.
Sementara di Jawa Barat, Lina mengungkapkan, harga bahan pokok cenderung stabil (turun dan naik dari tanggal 16 ke 17 Maret).
"Harga beras stabil Rp. 12.450/kg, namun tanggal 17 Maret turun menjadi Rp. 12.150/kg. Harga daging sapi stabil Rp. 139.650/kg, namun tanggal 17 Maret turun menjadi Rp. 135.650/kg. Harga gula stabil Rp. 14.600/kg, namun turun sedikit ke Rp. 14.300 di tanggal 17 Maret," paparnya.
Tak Usah Panic Buying, Bapanas Jamin Stok Pangan Jelang Ramadan Cukup
Advertisement
Jaminan Mendag
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) bisa menjadi penyedia pangan di Indonesia. Meskipun, ada fluktuasi harga pangan yang akan terjadi imbas dari permintaan dan suplai ke pasaran.
Mendag Zulkifli mengatakan kalau kunci untuk menjamin ketersediaan pangan adalah dengan kerja sama antarpihak. Sebut saja antarkementerian dan lembaga yang melingkupi pangan, termasuk Kemendag.
"Oleh karena itu kita sudah rapat dengan Presiden langsung mengenai kesiapan ketersediaan pangan ini saya yakin, saya yakin bisa, ketersediaan kita jamin," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/3/2023).
Kendati begitu, Mendag Zulkifli tidak menampik kalau akan ada naik-turunnya harga. Hal ini menurutnya adalah kondisi rutin tahunan mengingat pada periode-periode tertentu mengalami kenaikan permintaan.
Sebagai contoh, adanya kenaikan permintaan menjelang ramadan atau lebaran. Dengan suplai yang tetap ke pasaran, harga jual beberapa komoditas pangan akan mengalami kenaikan, begitupun sebaliknya.
"Tetapi agar bisa dikendalikan pemerintah punya instrumen termasuk dengan pemda. Bahkan pak Mendagri itu juga saya terima kasih walaupun bukan tugas pokoknya tiap minggu rapat dengan bupati," katanya.
Rapat yang dimaksud adalah rapat tim pengendalian inflasi daerah (TPID) yang memang diperlukan peran pemda dalam menjaga harga di pasaran.