Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin angkat bicara soal permintaan Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) agar 10 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dialokasikan untuk dana desa.
Ma’ruf mengingatkan, selama ini Pemerintah telah menggelontorkan dana untuk pertumbuhan infrastruktur desa bahkan lebih dari 10 persen.
Advertisement
"Sebenarnya kalau anggaran langsung ke Kementerian Desa memang sekitar Rp70 Triliun, tetapi sebenarnya kalau dihitung dari berbagai Kementerian lainnya yang juga pelaksanaan (pembangunan) di desa, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, itu ternyata hitung-hitungannya lebih dari Rp 400 triliun ke desa sejak 2015,” ujar Ma’ruf di Pankalan Kerinci, Riau, Senin (20/3/2023).
Ma’ruf menyebut pemerintah telah memberikan Rp 400 triliun untuk pembangunan desa. Angka tersebur menurutnya sudah fantastis.
"Sudah lebih dari 10 persen kalau dihitung-hitung itu, jadi kalau secara keseluruhan besar sekali angkanya. Memang kalau dari Kementerian Rp 70 triliun, tetapi dari Kementerian lain yang berfokus untuk desa itu lebih dari Rp 400 triliun,” tuturnya.
Menurut Ma’ruf, anggaran besar untuk desa bertujuan agar pembangunan tidak hanya dilakukan di perkotaan saja.
"Kami ingin menjadikan desa sebagai basis kekuatan nasional kita seperti yang kita tahu bahwa Pemerintah sudah punya komitmen untuk membangun desa,” pungkas Ma’ruf.
Masa Depan Indonesia Ada di Desa
Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mendukung keinginan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang menginginkan 10 persen APBN dialokasikan untuk dana desa. Dia menilai masa depan Indonesia berada di desa.
"Saya mendukung keinginan para kepala desa 10 persen dari APBN untuk desa. Karena sesungguhnya masa depan Indonesia itu ada di desa. Kalau desa tidak makmur, masyarakat desa akan lari ke kota mencari pekerjaan, maka menjadi beban di perkotaan," Bamsoet dalam Peringatan 9 Tahun UU Desa di Istora Senayan Jakarta, Minggu (19/3/2023).
Bamsoet menyampaikan kekayaan alam Indonesia seperti, nikel, batu bara, emas, timah hingga gas berada di desa. Namun, Bamsoet menyayangkan hingga kini masih banyak masyarakat di desa yang masih hidup di garis kemiskinan.
"Timah kita nomor 3 di dunia ada di mana? Ada di desa. Emas kita nomor 6 di dunia? Ada di desa. Dan gas nomor 16 di dunia ada di desa. Semua ada di desa. Pertanyaan kita mengapa masih banyak masyarakat kita di desa yang masih hidup dalam garis kemiskinan," jelasnya.
Advertisement