Hasto: PDIP Intens Komunikasi dengan Parpol Pemerintah, Kecuali Pengusung Antitesa Jokowi

Hasto mengatakan, komunikasi dengan partai itu adalah tugas dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Supaya antar-partai khususnya yang mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki kesepahaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mar 2023, 19:50 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dan konsolidasi memenangkan Pemilu 2024 Jatim, di Surabaya, Minggu (19/3/2023).(Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengakui tengah intens membuka komunikasi dengan partai politik koalisi pemerintah menjelang Pemilu 2024. Komunikasi itu dibangun dalam rangka kerjasama politik Pemilu 2024.

"Ya tinggal partai yang ada di dalam pemerintahan, kami punya intensitas yang sama-sama penting, sama-sama berkualitas," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Senin (20/3).

Partai-partai pemerintah itu adalah Golkar, Gerindra, PKB, PAN, PPP. Terkecuali NasDem yang telah mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

"Kecuali yang sudah beda jalur, mengusung antitesa Pak Jokowi, itu kurang intens," ujarnya.

Hasto mengatakan, komunikasi dengan partai itu adalah tugas dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Supaya antar-partai khususnya yang mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki kesepahaman.

"Dulu kan ibu Megawati menugaskan DPP melalui Mbak Puan, kemudian saya untuk berkeliling ke partai-partai. Itu kan juga bagian dari untuk menyatukan kutub-kutub magnet tadi agar tercapai kesepahaman kerja sama untuk masa depan," ujarnya.

Kepala Departemen Politik DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nabil Ahmad Fauzi mengatakan, langkah politik PDI Perjuangan (PDIP) menjadi penentu siapa calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Menurut Nabil, sikap PDIP pada Pilpres 2024 ini tak hanya ditunggu partai politik (parpol) di Koalisi Perubahan, tapi juga koalisi lain.

"Tidak bisa dinafikan bagi parpol yang belum tentukan sikap sampai hari ini, semua akan menunggu kapan PDIP tentukan sikap," kata Nabil saat ditemui di Grand Cemara Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).

"Jadi selain kami anggap diri kami koalisi perubahan dan Anies game changergame changer salah satunya lagi sikap PDIP. Kalau PDIP sudah tentukan sikap ya pasti partai akan punya kalkulasi," sambungnya.

 


Pengaruhi Peta Koalisi

Anies Baswedan menyampaikan pernyataan kepada awak media usai menggelar rapat terbatas bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023). Dalam rapat terbatas tersebut membahas bahwa Partai Demokrat telah resmi memberikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kendati selain sikap PDIP, Nabil meyakini bahwa langkah politik Koalisi Perubahan mengusung Anies capres 2024 juga mengubah peta koalisi antarparpol. Setidaknya, kata dia, parpol yang belum mengambil sikap bakal lebih teliti dan serius menentukan langkah politiknya.

"Tapi di luar langkah PDIP yang karena memang dia pegang tiket satu partai bisa mencalonkan ya, langkah Koalisi Perubahan dengan Mas Anies ini sedikit juga akan memicu teman-teman lain partai politik mulai serius, mulai memikirkan langkahnya," ucap Nabil.

"Makanya kalau kita lihat misalnya ada wacana Prabowo-Ganjar kemudian membuat tidak nyaman teman-teman PKB itu bagian dari mereka mau tidak mau harus berpacu dengan waktu juga," tutur politikus PKS ini menambahkan.

 

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya