5 Makanan Khas NTT, Salah Satunya Jagung Bose yang Pas Disantap Saat Cuaca Dingin

Berikut beberapa kuliner NTT yang bisa dicoba.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 21 Mar 2023, 17:00 WIB
Jagung Bose/Brilio.net.

Liputan6.com, Kupang - Saat mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT) salah satu hal yang tak boleh dilewatkan adalah menjajal kuliner khasnya. Setelah lelah menikmati wisata alamnya, menikmati kuliner khas akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Berikut beberapa kuliner NTT yang bisa dicoba:

1. Catemak

Catemak atau catemak jagung merupakan hidangan penutup khas NTT. Sesuai namanya, sajian ini terbuat dari jagung sebagai bahan dasarnya.

Selain itu, juga ada campuran kacang tanah, kacang hijau, labu lilin, dan beberapa tambahan sayuran lainnya. Sajian ini memiliki rasa yang sedikit asin.

2. Jagung Bose

Masih seputar jagung, selain catemak, NTT juga memiliki sajian olahan khas dari jagung yang bernama jagung bose. Selain jagung, sajian ini juga berisi kacang merah dan labu manis.

Jagung bose sangat cocok disantap saat cuaca dingin. Sekilas, sajian ini mirip dengan bubur karena teksturnya yang lembut.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Kolo Nasi Bakar

3. Kolo Nasi Bakar

Kolo nasi bakar merupakan sajian khas NTT yang cukup unik. Sesuai namanya, proses pembuatan sajian ini dilakukan dengan cara dibakar dalam sebuah bambu.

Kolo nasi bakar terbuat dari kolo, beras, dan beberapa bumbu. Adonan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebatang bambu, lalu dibakar.

4. Rumpu Rampe

Rumpu rampe merupakan sajian khas NTT yang sangat cocok untuk para vegetarian. Sajian ini juga sangat cocok disantap oleh seseorang yang sedang menjalani program diet.

Rumpu rampe memang dibuat dari bahan dasar berupa sayur-sayuran hijau yang menyehatkan, seperti daun pepaya, jantung pisang, buah pepaya, hingga daun singkong.

3. Sei Sapi

Sei sapi merupakan daging sapi yang diasap dan kemudian diiris tipis-tipis. Sebelum populer seperti sekarang, dahulu sajian sei hanya menggunakan daging babi.

Namun, kini sei sudah tersebar di wilayah-wilayah lain di luar NTT. Oleh karena itu, penggunaan dagingnya pun disesuaikan.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya