Liputan6.com, Jakarta - Aisha Maydina Hakim, anak Irfan Hakim, diketahui gemar berkuda. Aksinya saat menunggang kuda sempat membuat Irfan Hakim resah dan khawatir.
Diakuinya, sang putri sempat mengalami insiden terjatuh dengan kondisi kuda berlari dalam kecepatan tinggi. Irfan Hakim tak mau kejadian tersebut terulang kembali.
Advertisement
"Dia (Aisha, red) itu saat ini lagi sangat suka berkuda. Sudah sering banget latihan, namun pas ikut kejurnas. Dia terjatuh," kata Irfan Hakim saat ditemui pewarta di Jakarta, baru-baru ini.
Irfan Hakim melihat luka dan cedera yang dialami Aisha tak bisa dianggap remeh. "Syok lah. Apalagi harus ditopang menggunakan kayu sebelum dibawa ke rumah sakit," Irfan Hakim melanjutkan.
Tidak Bisa Bergerak
Menariknya, Aisha justru mempunyai pendapat tersendiri tentang kejadian tersebut. “Sakit, malah sempat tidak bisa bergerak selama 4 jam. Tapi ini lebih baik daripada patah hati,” tambahnya.
Mendengar hal itu, Irfan Hakim langsung berang. Katanya, kenapa lebih memilih patah kaki dibandingkan patah hati. "Kalau patah hati kan tinggal cari pasangan yang baru saja," Irfan Hakim menimpali.
Advertisement
Hadiah Perlengkapan Berkuda
Sebagai orangtua yang baik, Irfan Hakim tentunya akan mendukung kegiatan anak dalam menjalankan aktifitas atau hobi seperti berkuda.
Irfan Hakim lantas berinisiatif memberikan hadiah sebagai tanda dukungan kepada anaknya untuk kembali berkuda. “Ini ada hadiah berupa perlengkapan berkuda dari Om Anton Kezillaz. Semoga kamu senang dan bisa segera kembali berkuda,” ujar Irfan Hakim kepada putrinya.
Kezillaz
Aneka perlengkapan kuda tersebut antara lain Pelana Kuda atau Saddle, Tali Kekang atau Horse Riding Reins, Alas Pelana Kuda atau Saddle Pad, Kekang Kuda atau Horse Riding atau Bridle, Pijakan kaki atau Stirrup, Tali Perut untuk iket sadel di perut kuda atau Girth, Cambuk atau Horse Whip.
Anton yang berada di lokasi lantas menjelaskan tentang keunggulan Kezillaz dibandingkan produk-produk serupa yang ada di pasaran.”Kita ini adalah brand lokal yang dibuat di luar negeri, Eropa. Kenapa di luar negeri, karena di sini kurang mampu membuat produk dengan kualitas yang kami inginkan,” katanya.
Advertisement