Hermawan Kartajaya Luncurkan Buku Baru Soal Entrepreneurial Marketing, Adopsi Tokoh Punokawan dan Pandawa

Pakar pemasaran Indonesia Hermawan Kartajaya menerbitkan buku “Entrepreneurial Marketing: Beyond Professionalism to Creativity, Leadership, and Sustainability.”

oleh Tira Santia diperbarui 20 Mar 2023, 22:17 WIB
Pakar pemasaran Indonesia Hermawan Kartajaya bersama dengan Philip Kotler, The Father of Marketing, menerbitkan buku bertajuk “Entrepreneurial Marketing: Beyond Professionalism to Creativity, Leadership, and Sustainability.” (Dok MarkPlus Corp)

Liputan6.com, Jakarta - Pakar pemasaran Indonesia Hermawan Kartajaya menggandeng The Father of Marketing Philip Kotler menerbitkan buku “Entrepreneurial Marketing: Beyond Professionalism to Creativity, Leadership, and Sustainability.”

Dalam buku ini Hermawan Kartajaya memberikanpemahaman mengenai kunci sukses bisnis terletak pada kemampuan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan sasaran pasarnya.

Selain itu, buku ini juga mengenalkan konsep pemasaran berbasis wirausaha generasi baru yang  memberikan pendekatan yang lebih holistik dengan ciri khas kelincahan, fleksibilitas, dan kreativitas serta pengonvergensian berbagai dikotomi dalam organisasi agar dapat membawa organisasi melewati the next curve menuju tahun 2025 hingga tahun 2030 dan bahkan sesudahnya.

Dalam meresmikan peluncuran buku baru Entrepreneurial Marketing ini, Hermawan Kartajaya menggelar Official International Launch pada 20 Maret 2023 di World Intellectual Property Organization (WIPO), Jenewa, Swiss.

Hal ini menjadi momen besar bagi dunia pemasaran dengan buku yang akan mendobrak stagnasi pendekatan pemasaran konvensional yang kerap tidak mumpuni lagi dalam era konektivitas digital dengan perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat.

 “Saya memperkenalkan buku ini dalam Official International Launch untuk membawa dobrakan baru dalam menanggapi pendekatan pemasaran yang konvensional,"kata Hermawan Kartajaya Senin (20/3/2023).

"Hal ini merupakan tindakan dalam menghadapi fenomena vulnerability, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) yang terjadi hingga saat ini dengan memberikan solusi terhadap pelanggan dan memberikan manfaat positif ekonomi terhadap suatu perusahaan dan masyarakat.” tambah Founder & Chairman MarkPlus Corp ini.

 

Hermawan Kartajaya saat menghadiri penghargaan Marketeer of The Year 2014 yang digelar oleh Markplus Inc, Jakarta, Kamis (11/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bersama co-authors lainnya, yaitu Hooi Den Huan, Associate Professor of Marketing di Nanyang Business School dan Jacky Mussry, Deputy Chairman dan CEO MarkPlus, Inc., buku Entrepreneurial Marketing akan membuka kesempatan baru dalam dunia bisnis untuk mengadopsi pendekatan entrepreneurial marketing yang lebih kuat guna memastikan kesuksesan suatu perusahaan di masa depan dengan mengintegrasikan dikotomi dalam organisasi perusahaan secara lebih komprehensif.

Konsep generasi baru entrepreneurial marketing ini dapat membantu mengatasi fenomena marketing blind spots, misalnya, tidak terintegrasinya berbagai aspek seperti pemasaran dan keuangan, teknologi dan kemanusiaan, kreativitas dan produktivitas, dan sebagainya.

Semua elemen krusial disatukan dalam Omnihouse Model dengan menempatkan aspek operasional sebagai pusatnya untuk memastikan apa yang menjadi tujuan pemasaran dapat dicapai sekaligus memastikan tuntutan hasil finansial juga tercapai, serta memastikan bahwa pengadopsian teknologi akan selalu berorientasi pada kemanusiaan.

Omnihouse Model terdiri dari dua klaster, yakni klaster entrepreneurial yang terdiri dari elemen-elemen creativity, innovation, entrepreneurship, dan leadership (CI-EL) dan klaster professionalism yang terdiri dari elemen-elemen productivity, improvement, professionalism, dan management (PI-PM), dimana masing-masing klaster dalam model tersebut disimbolkan oleh tokoh-tokoh Punokawan dan Pandawa.


Punokawan dan Pandawa

Representasi (CI-EL) terdapat dalam Punokawan:

  1. Creativity direpresentasikan oleh tokoh Bagong, dikenal sebagai pribadi yang memiliki kreativitas tinggi dan mampu memberikan ide-ide baru.
  2. Innovation direpresentasikan oleh tokoh Petruk, dikenal sebagai pribadi yang cepat tanggap dan memiliki kemampuan untuk berani berinovasi di berbagai situasi.
  3. Entrepreneurship direpresentasi oleh tokoh Gareng, dikenal sebagai pribadi yang dapat membuka kesempatan untuk masuk dalam dunia kewirausahaan.
  4. Leadership direpresentasikan oleh tokoh Semar, dikenal sebagai pribadi yang memiliki kebijaksanaan untuk memberikan nasihat sebagaimana sosok pemimpin bertindak dalam suatu kelompok.

Selain itu, representasi PI-PM terdapat dalam Pandawa:

  1. Productivity direpresentasikan oleh tokoh Nakula dan Sadewa, dikenal sebagai dua pribadi dengan wawasan pengetahuan yang tinggi.
  2. Improvement direpresentasikan oleh tokoh Arjuna, dikenal sebagai pribadi yang konsisten dalam mengembangkan keterampilannya.
  3. Professionalism direpresentasikan oleh tokoh Bhima, dikenal sebagai pribadi dengan tekad besar untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sekaligus memimpin kelompoknya saat bertarung.
  4. Management direpresentasikan oleh tokoh Yudhistira yang jujur, adil, dan memiliki toleransi tinggi. Hal ini menjadikan pribadi Yudhistira sebagai pribadi yang selalu fokus ke depan dalam memberikan arahan dengan konsep manajemen agar tepat sasaran.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya