Liputan6.com, Jakarta Selepas Kejadian Luar Biasa (KLB) di Aceh pada Desember 2022, kasus polio pada anak di Indonesia kini kembali mencuat. Kali ini, kemunculannya ditemukan satu kasus polio di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dengan pasien diketahui berinisial 'NO' berusia 4 tahun.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Siti Nadia Tarmizi menuturkan, anak yang mengalami polio di Purwakarta itu sebenarnya sudah tidak berjalan sejak tahun 2021.
Advertisement
Dari informasi yang diperoleh Kemenkes, sang anak sejak berusia 2 tahun sudah mengalami kesulitan berjalan. Semakin lama kondisi anak melemah, hingga akhirnya dibawa ke fasilitas kesehatan (faskes) pada Februari 2023.
"Tahun ini (muncul polio) di Purwakarta, tapi sebenarnya itu 2021, anaknya sudah tidak bisa berjalan. Ketahuannya karena anaknya demam, dibawa ke rumah sakit," tutur Nadia saat ditemui Health Liputan6.com usai acara 'Pemberian Penghargaan Penanganan COVID-19' di Gedung Kementerian Keuangan RI Jakarta pada Senin, 20 Maret 2023.
Curiga Tak Bisa Jalan karena Polio
Setibanya di Puskesmas setempat, sang anak diperiksa. Tenaga kesehatan (nakes) mencurigai bahwa kondisi NO yang tak bisa berjalan karena alami penyakit polio.
"Terus Puskesmas (di Purwakarta) melihat penyebab dia tidak bisa berjalan itu adalah polionya," lanjut Nadia.
Tak Ada Riwayat Imunisasi Polio
Lebih lanjut, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, bocah 4 tahun yang mengalami polio di Puwakarta tidak mempunyai riwayat imunisasi Polio. Diketahui juga tidak mempunyai riwayat imunisasi lengkap lainnya.
"Dia tidak ada riwayat vaksin polio sama sekali dan riwayat imunisasi lainnya enggak ada," katanya.
Positif Polio Usai Pemeriksaan Tinja
Bocah di Purwakarta positif polio usai dilakukan pemeriksaan swab dan tinja. Rentang waktu anak yang sudah tak bisa berjalan tahun 2022 tersebut termasuk virus Polio yang bersirkulasi antara 2021 sampai 2023.
"Dia mulai tidak bisa berjalan 2021. Jadi 2023 pada 16 Februari, datang ke fasyankes dan diambil swab, tinjanya dan diperiksa hasilnya positif (polio). Jadi ada virus Polio yang bersirkulasi 2021 sampai 2023," ungkap Nadia.
Advertisement
Sampel Feses Dikirim ke Jawa
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Eva Lystia Dewi menyebutkan, pertama kali diketahui anak yang terkonfirmasi polio itu terjadi saat sang anak berobat di Puskesmas Maniis.
Sampel Feses Diperiksa ke Bandung
Dewi mengatakan, pihak Puskesmas akhirnya mengambil sampel feses untuk dikirim ke laboratorium rumah sakit yang ada di Bandung.
"Pada Selasa (14/3/2023) kemarin, hasil lab yang kami terima benar bahwa sang anak tersebut terkonfirmasi positif polio," ucapnya kepada wartawan.
Berdasarkan keterangan dari orangtua, Eva mengatakan, bahwa sang anak telah memiliki keterbatasan sejak usia 2 tahun.
"Jadi pada usia 2 tahun itu, sang anak sulit berjalan dan berbicara. Hingga akhirnya, kondisi anak melemah saat usia 4 tahun," bebernya.
Baca Juga